1. Pilih daging di bagian yang paling jarang dipakai bergerak atau beraktivitas. "Biasanya kalau steak itu bagian-bagian yang jarang digunakan sama sapinya," jelas Raditya Dika.

foto: YouTube/Raditya Dika

2. Raditya Dika sendiri memilih rump, yakni daging pada bagian punggung belakang sapi yang memang jarang dipakai aktivitas dan teksturnya cenderung lunak.

foto: YouTube/Raditya Dika

3. Bisa tekan-tekan dagingnya untuk memastikan empuk tidaknya nanti ketika dimasak menjadi steak. Pilih yang empuk.

foto: YouTube/Raditya Dika

4. Saat memilih daging untuk steak, ketebalan juga memengaruhi rasa dan tekstur daging setelah dimasak. Daging dengan ketebalan lebih dari 1 inci biasanya lebih juicy dan empuk.

foto: YouTube/Raditya Dika

5. Perhatikan guratan putih pada daging. Semakin banyak guratan putihnya, maka lebih baik kualitasnya.

foto: YouTube/Raditya Dika

6. Guratan putih pada daging merupakan lemak yang terkandung di dalamnya. Pilih daging yang mengandung banyak lemak di bagian serat, bukan yang menumpuk pada satu sisi daging.

foto: YouTube/Raditya Dika

7. Selain rump, Raditya Dika juga memilih jenis daging import Australia. Daging Australia dikenal memiliki kualitas baik, empuk, dan juicy.

foto: YouTube/Raditya Dika

8. Jika ingin memasak daging setengah matang, beli daging di tempat yang memiliki reputasi baik. Hal ini berguna untuk memastikan bahwa daging steril dan tidak membawa bakteri maupun kuman.

foto: YouTube/Raditya Dika

9. Jangan pilih daging giling atau cincang. Karena daging jenis ini cenderung mudah hancur dan tidak cocok dimasak menjadi steak.

foto: YouTube/Raditya Dika

10. Sebelum dimasak, potong daging dengan teknik melawan alur serat. Hal ini dilakukan supaya daging tidak alot saat disantap.

foto: YouTube/Raditya Dika