Brilio.net - Sebagai penduduk Indonesia pastinya sudah menjadi pemandangan yang biasa dalam setiap menu yang dihidangkan selalu tersedia sambal atau cabai untuk menambah cita rasa. Memang hampir sebagian orang Indonesia merasa kurang lengkap jika menyantap makanan tanpa kehadiran sambal.
Kalau kamu termasuk orang yang tidak bisa hidup tanpa sambal, ada berita bagus untuk kamu. Pasalnya selain dapat menjadi penambah cita rasa dan menggugah selera makan, ternyata menyantap sambal memiliki beragam efek positif tersembunyi bagi kesehatan. Namun tentunya jika sambal yang dikonsumsi masih dalam batas yang wajar.
Makan makanan pedas seperti cabai merah, hijau, rawit, cabai keriting dan jalapeno diketahui kaya akan kandungan capsaicin dan vitamin C. Kandungan capsaicin adalah senyawa komponen bioaktif yang memiliki banyak manfaat terhadap ketahanan tubuh terhadap infeksi. Berdasarkan teori, capsaicin dan vitamin C dalam cabai bersifat antioksidan.
Lalu apa sajakah manfaat yang terdapat dalam makan makanan pedas? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini, seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (29/3).
1. Menurunkan berat badan.
foto: thediamethod.com
Penelitian menunjukkan bahwa sensai panas dan capsaicin mendorong stimulasi lemak cokelat yang bisa mendorong kinerja metabolisme tubuh melonjak hingga lima persen. Peningkaan kerja metabolisme tubuh akan menghasilkan pembakaran lemak yang lebih optimal, yaitu mencapai 16 persen.
Studi lain mengungkapkan bahwa capsaicin memiliki efek termogenik yang dapat membuat tubuh membakar ekstra kalori selama dua puluh menit setelah menit. Selain itu, makan makanan pedas juga membantu menekan nafsu makan dan keinginan ngidam, serta menurunkan jumlah kalori makanan yang dikonsumsi.
Tapi bukan berarti untuk menurunkan berat badan bisa hanya dengan mengonsumsi sambal saja tentunya perlu juga dibarengi dengan gaya hidup sehat.
2. Kesehatan jantung.
foto: haberturk.com
Studi menunjukkan bahwa budaya yang banyak makan makanan pedas memiliki peluang insiden yang lebih rendah terhadap serangan jantung dan stroke. Hal ini dikarenakan capsaicin dalam cabai efektif menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam tubuh.
Vitamin A dan C dalam cabai juga dapat memperkuat dinding otot jantung. Di mana sensasi hangat dari capsaicin dapat meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh dan menyebabkan penurunan tekanan darah akibat pengaruh oksida nitrat dalam capasicin terhadap pelebaran pembuluh darah.
Hal ini senada dengan yang dijelaskan oleh Rio Jati Kusuma, staff pengajar di Departemen Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia menjelaskan bahwa sebuah studi menunjukkan bahwa dengan mengolesi salep capsaicin pada bagian otot jantung di sekitar dada saat serangan jantung dapat meningkatkan keselamatan.
Hal ini karena diketahui capsaicin memiliki jalur pro survival pathway pada otot jantung. Capsaicin yang dikonsumsi juga diketahui memiliki efek vasidilitasi atau pelebaran pembuluh darah, sehingga sangat baik bagi penderita hipertensi. Selain itu, cabai juga mengandung beta karoten yang bersifat antioksidan dan berperan dalam menjaga kesehatan jantung.
3. Peluang umur panjang.
foto: legales-esteroides.info
Berdasarkan penelitian besar dari Cina, orang yang suka makan makanan pedas dapat mempunyai peluang umur panjang yang lebih tinggi, meski hanya berbeda tipis dengan mereka yang tidak suka makan makanan pedas sama sekali.
Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa orang-orang yang makan-makanan pedas hampir setiap hari memiliki 14% penurunan risiko kematian dan mereka yang mengonsumi makanan pedas hanya dua kali seminggu menurunkan risiko kematian hingga 10 persen.
Di antara partisipan perempuan, mereka yang hobi makanan pedas dikaitkan dengan rendahnya kematian akibat kanker, penyakit jantung dan gangguan pernapasan.
4. Mencegah kanker dan tumor.
foto: kor.pngtree.com
Capsaicin telah dibuktikan dapat mengaktifkan reseptor sel dalam lapisan dalam usus untuk menciptakan reaksi yang bisa menurunkan risiko pertumbuhan tumor dengan mematikan reseptor yang over-aktif. Menurut American Assosiation for Cancer Research, senyawa capsaicin memiliki kemampuan untuk mematikan beberapa jenis kanker dan sel leukemik.
Capsaicin juga telah dikaitkan keefektivitasannya terhadap pengobatan kanker payudara, pankreas dan kandung kemih. Meski mungkin harus mengonsumsi capsaicin dalam jumlah yang tidak masuk akal.
Cabai juga memiliki sifat anti-peradangan. Cabai dinilai sangat ampuh untuk melindungi dari borok (ulkus) dalam perut.
5. Meringankan Sinusitis.
foto: hotzehwc.com
Capsaicin yang terkandung dalam cabai mirip dengan senyawa yang ditemukan dalam banyak ramuan obat dekongestan, sehingga semakin pedas sambal yang kamu makan akan semakin berair pula hidung akibat kepedasan.
Jika kamu sedang pilek dan mengalami hidung mampet, ada baiknya menambahkan sejumput bubuk cabai kering dalam secangkir teh hangat. Minum perlahan sambil menghirup uap hangatnya akan membantu merangsang membran mukus yang melapisi saluran hidung untuk bisa menguras lendir, sehingga kamu dapat bernapas lebih baik.
Selain itu, capsaicin juga kaya akan vitamin A yang membantu penguatan membran mukus. Di mana membran mukus berfungsi sebagai pelindung untuk mencegah bakteri masuk ke dalam tubuh melalui hidung.