Brilio.net - Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Apalagi untuk mencoba sesuatu yang baru. Namun apa jadinya jika rasa ingin tahu itu berujung pada tindakan iseng dan menjadi kebiasaan?

Hal tersebut kerap terjadi saat mengonsumsi makanan dan minuman produk tertentu. Meski sudah jelas tertera bagaimana cara mengonsumsinya, kerap ditemui makanan dan minuman tersebut disantap secara tak lazim oleh anak-anak.

Nah, kira-kira makanan dan minuman apa saja sih, yang kerap dikonsumsi tidak lazim atau tak sesuai dengan prosedurnya oleh anak-anak? Nih, ada beberapa contohnya yang dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (24/3).


1. Indomie.

foto: pinterest.com

Produk mi instan ini kerap dimakan mentah. Kamu yang lahir pada era 90-an tahu dengan fenomena ini. Padahal, mengonsumsi mi instan dalam kondisi mentah mempunyai efek yang buruk, terlebih untuk kesehatan anak.


2. Jamu buyung upik.

foto: warungjamu.com

Jamu yang fenomenal pada tahun 90-an dan 2000-an awal ini jadi jamu favorit anak-anak karena rasanya yang tidak pahit seperti jamu tradisional. Jamu yang dikemas plastik ini kerap dikonsumsi anak-anak tanpa menggunakan air. Masih berbentuk serbuk, anak-anak dengan senang menyantap jamu kemasan tersebut dibanding jamu tradisional yang perlu 'dicekoki' oleh orangtua.


3. Milo.

foto: ananseway.com

Sama seperti jamu Buyung Upik, susu cokelat Milo kerap dikonsumsi anak-anak tanpa campuran air. Rasanya yang manis terkadang membuat anak-anak ketagihan.


4. Taro.

foto: bizzy.co.id

Mengonsumsi snack ini dengan tambahan nasi sepertinya sudah menjadi kebiasaan. Nggak cuma anak-anak, orang dewasa pun masih gemar menyantap Taro dengan nasi putih di piring.


5. Ceres.

foto: ecrater.com

Ceres yang seharusnya menjadi topping martabak atau roti justru disantap sendiri tanpa tambahan apa pun. Cokelat yang manis tersebut tak jarang membuat penikmatnya ketagihan. Apalagi anak-anak yang memang suka rasa manis dan cokelat.


6. Morin.

foto: lakupon.com

Hampir sama dengan Ceres, selai cokelat Morin menjadi pilihan anak-anak selanjutnya. Namun banyak juga yang merasa sayang jika selai disantap tanpa tambahan roti.

(mgg/dimas satria putra)