Brilio.net - Bagi sebagian orang, kuliner ekstrem masih jarang dikonsumsi dan tak banyak peminatnya. Pasalnya, makanan yang terbuat dari bahan baku hewan liar tersebut dianggap tak wajar dan berbahaya bagi kesehatan. Padahal, sebenarnya makanan dari bahan yang tak lazim tersebut sangat kaya manfaat. Bahkan, dapat menjadi pengobatan untuk berbagai macam penyakit.

Seperti halnya kuliner berbahan dasar ular kobra yang telah digunakan sebagai obat sejak berabad-abad lalu oleh pengobatan Tiongkok. Tak sedikit orang mempelajari dan bergelut di bidang pengobatan alternatif tersebut.

Adalah Sri Sulistyowati Sarjono (44) yang mempelajari pengobatan dengan bahan ular kobra. Tak cukup puas hanya memahami pengobatan ular kobra,  Lis, sapaan akrab Sri Sulistyowati Sarjono, juga membuka bisnis kuliner ekstrem bernama Restoran Kobra Imperial Kitchen. Bisnis yang telah ia jalankan sejak 23 tahun lalu tersebut masih jaya hingga hari ini.

foto: brilio.net/Ivanovich Aldino



Sesuai dengan namanya, restoran milik Lis itu menyediakan menu olahan kobra. Restoran tersebut menyediakan berbagai varian kobra, mulai dari kobra asam pedas, kobra tom yam goong, kobra bakar, steak kobra, keripik kobra, rica-rica kobra, burger kobra dan berbagai menu pilihan lainnya.

Lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Yogyakarta jurusan Akuntansi tersebut ternyata juga mempunyai basic pengobatan ular kobra sejak muda. Setelah lulus kuliah, ia memutuskan tak hanya fokus dengan ahlinya di dunia pengobatan.

Tak hanya memanfaatkan daging ular, resto ini juga memanfaatkan bagian tubuh ular lain seperti empedu, kulit dan sumsum ular kobra. Namun, resto ini berbeda dengan kebanyakan warung kobra pada umumnya. Resto ini tidak menyediakan menu darah kobra karena alasan kotoran dan racun yang ada dalam darah tercampur dengan daging bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Resto yang terletak di Jalan Hayam Wuruk 19, Tegal Panggung, Kecamatan Danurejan, Yogyakarta ini juga menyediakan varian menu selain kobra seperti tokek, biawak, katak hingga bulus. Semua menu yang tersaji diklaim mampu membantu proses penyembuhan dari berbagai macam penyakit.

Beberapa waktu lalu brilio.net berkesempatan mencicipi menu yang tersedia di Kobra Imperial Kitchen. Kami memilih steak kobra dan sop bulus yang kata Lis bermanfaat bagi kesehatan. Steak kobra bisa menyembuhkan penyakit ringan seperti gatal-gatal hingga penyakit berat layaknya kanker stadium akhir. Sementara sup bulus bisa mengencangkan kulit sehingga terlihat awet muda.

--

Cita rasa makanan ekstrem

Steak Kobra mempunyai cara penyajian daging yang dipotong memanjang. Daging tersebut disajikan dengan berbagai macam saus, kentang goreng dan sayuran seperti bunga kol dan mentimun. Rasa yang ditawarkan tak seperti apa yang dibayangkan. Tekstur daging kobra berserat namun lembut saat dikunyah. Paduan saus yang bervariasi membuat daging kobra makin bikin lidah ketagihan.

Tak kalah menantangnya, cita rasa sup bulus memang tak bisa dianggap sebelah mata. Daging bulus memiliki tekstur sedikit lebih kasar dari pada daging sapi. Kuah sup dengan kaldu rempah pilihan menambah rasa gurih dalam daging. Sementara bagian gelatin bulus atau kura-kura air tawar tersebut sangat kenyal dan nikmat. Bagian inilah yang diyakini ampuh mengencangkan kulit dan membuat terlihat lebih muda.

Meskipun bagian hati dan ampela bulus sedikit hambar, kita bisa menambahkannya dengan saus pedas atau kecap. Terpenting, bumbu yang digunakan adalah rempah pilihan agar masakan tetap berbau harum dan menghilangkan kesan amis.

"Sangat variatif sekali kobra ini, semua bagian bisa bermanfaat. Biasanya untuk kuliner itu dagingnya, terus kemudian kita bisa olah mulai dari makanan pembuka terus kemudian sup, makanan utama ada hot plate, ada tongseng, ada rica, ada sate terus ada kobra lada hitam, terus kobra asam manis," kata ibu anak satu tersebut.

Lis menambahkan bahwa dirinya juga menyediakan berbagai macam varian saus. Tak lupa, ia juga melayani pesanan abon kobra baik basah maupun kering.

"Kita bikin saus macam-macam steak kobra juga, kita bisa bikin varian lagi seperti abon, itu bisa dikirim ke mana-mana. Yang matang sama basah itu bisa disajikan di restoran, tapi kalau yang kering itu bisa dikirim ke luar negeri juga," ujar Lis.

--

Proses pembuatan makanan ekstrem

Proses pembuatan menu dimulai dari penyetok kobra yang membawa ke restoran. Kemudian kobra dan hewan ekstrem itu langsung dipotong dan disterilisasi dan dibagi per porsi.

"Kita potong (dagingnya) agar selalu ready stock. Jadi efisiensilah, ada pengunjung datang, langsung kita potong, lalu sterilisasi, kemudian kita masak sesuai porsi. Sudah siap jual," tambah Lis.

foto: brilio.net/Syamsu Dhuha



Lis menyebutkan bahwa menu yang ia jual sangat higienis dan dijamin tidak menimbulkan ketakutan bagi pelanggan. Hal tersebut dilakukan Lies semata agar pelanggan yang sedang melakukan penyembuhan dari sakit bisa mantap mencoba menu yang ia sajikan.

"Kita buatnya higienis banget. Jadi kita tampilkan menu-menunya udah nggak seram sama sekali, tapi benar-benar berkhasiat. Jadi kalau ke sini jadi nggak ada ngerinya sama sekali. Akhirnya mereka mantap mengonsumsi dan akhirnya bisa sembuh dari penyakitnya," katanya.

foto: brilio.net/Syamsu Dhuha



Untuk pengolahan daging kobra, daging tersebut direbus dengan dengan air mendidih. Proses dilanjutkan dengan memberi balutan rempah untuk daging kobra. Lalu daging kobra digoreng dengan mentega dan hingga matang.

foto: brilio.net/Syamsu Dhuha



Sedangkan untuk menu bulus, selalu direbus dengan tambahan rempah saat dimasak. Saat sudah matang, penyajiannya dihidangkan dengan berbagai macam sayuran seperti brokoli dan timun. Tak lupa dengan tambahan kentang goreng yang bisa menambah kaya cita rasa menu makanan.  

--

Harga porsi menu restoran

Sebagai restoran penyedia olahan hewan ekstrem, harga menu di Kobra Imperial Kitchen masih terjangkau. Terlebih resto ini fokus kepada penyembuhan penyakit. Harga satu porsi menu kobra ini relatif murah untuk ukuran kuliner ekstrem.

foto: brilio.net/Syamsu Dhuha



"Satu porsinya kita variasi sekali. Kalau empedu dan sumsum kobranya Rp 50 ribu, rica-rica dan tongseng Rp 22 ribu. Kalau burger kita jual Rp 16 ribu. Jadi harga dari kuliner kobra ini dari Rp 16 ribu sampai Rp 100 ribu," terang Lis.

Menurutnya, jika ada yang menanyakan bagaimana khasiat dari daging kobra, Lis menjelaskan bahwa seluruh bagian kobra bisa digunakan untuk pengobatan.

“Jadi pengobatan dengan kobra ini bisa untuk segala macam penyakit. Karena pada dasarnya dagingnya untuk meningkatkan kondisi tubuh, melancarkan peredaran darah dan metabolisme. Ya ginjal lah, jantung lah, hati juga," aku Lis.

Khasiat tersebut, didapatkan Lis dari pelanggan yang telah mencoba menu makanan di restonya sebagai pengobatan alternatif.

"Ada yang dulu kanker itu, sekarang masih (hidup) sampai usia 90-an, itu (kondisi kesehatannya) masih bagus. Jadi setelah dia sembuh dari kanker itu istilahnya dia menjaga, prefentif terus. Dia mengonsumsi kobra itu secara teratur. Hasilnya, dia lebih panjang umur, lebih sehat, lebih kuat, banyak sekali khasiatnya. Itu di literatur Tiongkok kuno tertulis semua," ujar wanita keturunan Tionghoa tersebut.

Meski banyak yang masih menganggap kobra adalah makanan ekstrem, namun tak bisa dipungkiri bahwa kobra mempunyai banyak khasiat. Lalu, apakah kamu tertarik untuk mencobanya?