Bakso ialah makanan yang umum ditemui di Indonesia. Makanan dengan perpaduan kuliner Tionghoa-Indonesia ini memiliki beragam jenis dan ciri khas, tergantung daerah masing-masing. Beberapa varian bakso antara lain Bakso Solo, Bakso Malang, Bakso Wonogiri dan lain sebagainya.

Nah, Bandung juga punya bakso khas yakni Bakso Cuanki. Nama bakso cuanki sendiri diambil dari cara berjualan bakso yang dijajakan keliling. Cuanki merupakan singkatan 'Cari Uang Jalan Kaki'. Bakso cuanki kini hadir di berbagai daerah, kamu tidak perlu jauh-jauh ke Bandung untuk menikmatinya.

Di Kota Yogyakarta kini hadir bakso cuanki yang unik, yakni Chuangki Akang Bandung. Terletak di Jalan Rajawali, Condong Catur, Yogyakarta, bakso cuanki ini dijamin membakar lidah. Bakso ini dipenuhi cabai uleg dan utuh.

Tim brilio.net berkunjung di warung bakso Chuangki Akang Bandung cabang Condong Catur. Pemilik bakso ini ialah Agung Cahyadi (34). Tiga karyawan warung ini menyambut hangat dan mempersilahkan untuk duduk di sebuah kursi plastik. Dicky Hamdani (20), pegawai di warung ini, menceritakan lebih detail mengenai bakso Chuangki Akang Bandung.

Dicky menjelaskan bahwa ciri khas dari bakso yang dijual di warung ini ialah sensasi pedasnya. Namun warung bakso ini juga menyediakan bakso cuanki yang tidak pedas. "Kalau yang biasa nggak pedas. Kalau ini khas sendiri, jadi pingin yang pedes," ujar Dicky.

Bakso ini disajikan dengan kuah berwarna merah. Warna merah tersebut berasal dari bumbu rahasia yang didominasi oleh cabai. Cabai dalam kuah dimasukkan utuh-utuh. Namun juga ada campuran cabai yang telah diuleg.

Ada beberapa bumbu khas yang membuat bakso ini terasa berbeda dari bakso kebanyakan. Bumbu utama pada bakso ini ada tiga macam. "Minyak ini minyak bumbu khasnya, terbuat dari minyak sama bawang. Kalau yang putih ini bumbu rahasianya mbak, maaf aja ya. Ini yang biasa garam aja. Cuman 3 kok," kata Dicky. Bumbu diracik di dalam mangkuk untuk selanjutnya disiram bakso beserta kuahnya.

Warung ini juga memiliki beragam varian bakso. Adapun varian baksonya pertama ialah bakso selimut tetangga, yakni bakso yang dibalut telur. Kedua bakso mercon, yakni bakso dengan isian cabai dan tetelan. Dan ada juga bakso biasa.

Ada juga varian bakso yang unik, yakni bakso kepala pentung dan ceker pentung. Bakso ini terbuat dari kepala dan ceker ayam yang dibaklut bakso sapi. Nama pentung sendiri diambil dari bahas sunda. "Jadi cekernya itu keatas, jadi disebut ceker pentung. Pentung itu ke atas bahasa sunda," ujar Dicky.

Dalam satu mangkuk bakso cuanki pedas komplit, terdapat semua varian bakso. Bakso yang sudah ditata di mangkuk disiram dengan kuah pedas yang berisi 5-7 cabai utuh. Bagi yang merasa kurang pedas, bisa meminta ulegan cabai.

Dicky menuturkan, bakso di warung ini memiliki lima level. Level pertama ialah bakso dengan kuah pedas. Level 2-5 yakni ditambahi dengan beberapa sendok cabai uleg. "ada yang kuat lima, waktu pameran di Magelang ada yang kuat lima (level)," tutur Dicky.

Warung bakso ini memakai bakso rawit asli. Dalam sehari, warung ini bisa menghabiskan 10 kilogram cabai rawit lho. Cabai tersebut dituangkan secara utuh ke dalam panci dengan kuah panas.

Meski baru berdiri empat bulan di Yogyakarta, basko ini cukup menarik perhatian khalayak. Beberapa pengunjung yang datang, selain menikmati bakso juga memotret santapannya untuk diunggah di media sosial. Tidak heran, jika dalam satu hari warung ini dapat menjual 300 porsi bakso.

Bakso ini dipatok harga mulai dari Rp 15 ribu hingga Rp 30 ribu. Untuk bakso pedas komplit, dipatok harga Rp 30 ribu. Warung bakso ini buka setiap hari pukul 10.00-23.00 WIB. Dicky menuturkan bahwa setiap malam minggu, warung ini selalu ramai.

Tidak susah untuk menemukan warung bakso ini lantaran terletak di pinggir jalan. Warung yang terletak di Condong catur cukup sederhana dengan konsep lesehan. pengunjung disediakan bantalan kaki empuk untuk duduk.

Jika tidak ingin makan di tempat, bisa juga dibawa pulang. Bakso dibungkus dalam cup putih. Sementara itu kuah bakso dipisah dalam plastik. Bakso ini juga bisa didapatkan di Malioboro Mall, Yogyakarta. Nah bagaimana, ingin mencoba bakso ini?