Nah, bahan yang dimaksud adalah satu bumbu dapur yang biasanya digunakan untuk masakan, yakni jahe. Untuk mengambil sari-sarinya, jahe nggak perlu dikupas terlebih dahulu. Langsung haluskan jahe dengan ulekan.

“Kita ulek sampai hancur seperti ini, ya,” ungkap pemilik video.

foto: Youtube/belajar organik

Setelah halus, masukkan jahe ke dalam 1 liter air. Aduk-aduk sampai kedua bahan tercampur sempurna. Kalau sudah, saring larutan jahe.

“Kita saring sebelum dimasukkan ke botol spray kita, fungsinya biar nggak ngehambat saluran keluar, sih,” jelasnya.

foto: Youtube/belajar organik

Setelah itu, ampas jahe yang tersaring jangan langsung dibuang percuma, namun taruh di atas media tanam tanaman cabai. Ratakan pakai tangan agar mengenai seluruh bagian media tanam tanaman cabai.

“Ini juga ada efeknya yang tidak disukai oleh kutu atau hama di tanaman cabai,” jelasnya.

foto: Youtube/belajar organik

Jika sudah, tutup botol spray rapat-rapat, larutan jahe pun bisa langsung diaplikasikan ke tanaman cabai yang terserang hama. Semprotkan cairan yang sudah dibuat ke seluruh bagian daun tanaman cabai. Lakukan penyemprotan ini secara rutin, agar gangguan hama bisa hilang tanpa tersisa.

“Ini juga bisa buat perawatan seperti biasa, cukup seminggu sekali. Kalau sudah terserang hama, disemprot setiap hari sampai di daun menghilang, ya,” ucapnya.

foto: Youtube/belajar organik

Kalau sudah disemprot secara rutin, lama-kelamaan gangguan hama di daun tanaman cabai pun berkurang bahkan hilang tak tersisa. Menurutnya, jahe memang bisa diandalkan sebagai bahan dasar pembuatan pestisida alami. Hal ini juga dijelaskan di pustaka.setjen.pertanian.go.id, jika kandungan minyak atsiri dalam jahe ampuh memusnahkan berbagai jenis hama dan bakteri pada tanaman. Dengan begitu, tanaman cabai pun akan subur dan berbuah lebat karena pertumbuhannya tak terganggu.