Brilio.net - Berbagai olahan yang dibuat dari jamur kuping biasanya memiliki cita rasa tersendiri. Selain enak, karakteristik dan bentuknya pun juga cukup unik. Jamur kuping memiliki bentuk lebar menyerupai daun telinga manusia. Hal inilah yang kemudian membuatnya disebut sebagai jamur kuping.

Selain jadi bahan utama, jamur kuping juga sering dijadikan sebagai bahan pelengkap berbagai masakan. Mulai dari sup, siomay, bahkan aneka olahan nasi, dan mi. Harga jamur kuping yang cukup terjangkau membuat jenis jamur ini pun digemari banyak orang.

Jamur kuping sendiri biasanya dijual dalam dua jenis, ada yang kering dan basah. Jamur kuping kering umumnya sudah melalui proses pengeringan agar bisa tahan lama. Proses pengeringan telah membuat kandungan airnya berkurang.

Nah, berbeda halnya dengan jamur kuping basah yang cenderung segar. Jamur kuping basah biasanya memiliki tekstur lebih lembek dan lunak. Karena sangat berair dan lembap, jamur kuping basah jadi lebih mudah busuk dan mengeluarkan lendir. Jika tidak disimpan dengan benar, akan sangat mungkin jamur kuping hanya bertahan selama tiga atau empat hari saja setelah dibeli.

Untuk itu, penting mengetahui cara menyimpan jamur kuping basah secara aman supaya makin awet. Kamu bisa meniru sebuah video tutorial cara menyimpan jamur kuping basah yang dibagikan oleh warganet YouTube bernama Leony. Melalui salah satu unggahannya, Leony mengaku kerap menggunakan jamur kuping dalam jumlah sedikit. Sehingga sisanya harus disimpan terlebih dahulu.