Brilio.net - Belum lama sosok mahasiswa yang menjabat sebagai Presiden BEM UGM mencuri perhatian publik. Lewat acara Mata Najwa, Obed Krisna memberikan opini yang kuat dan netral tentang kasus kartu kuning Jokowi yang dilayangkan oleh Ketua BEM UI, Zaadit Taqwa, yang telah heboh terlebih dahulu.

Dalam closing statement acara tersebut, pria asal Gunungkidul ini berpendapat bahwa mahasiswa seharusnya menjadi intermedia reaktor yang menjembatani antara masyarakat dan pemerintah.

"Melalui hasil belajar kami hidup besama masyarakat, ngobrol di angkringan, di burjo bersama aa' burjo dan sebagainya. Itu cara kami belajar menghirup bau dari masyarakat itu sendiri," tutup Obed pada acara Mata Najwa episode Kartu Kuning Jokowi.

Ternyata banyak yang belum tahu apa maksud Obed menyebut angkringan dan burjo, terutama bagi orang yang tinggal di luar Jogja. Pasalnya, dua tempat makan sederhana ini sangat menjamur di Jogja.

Dua tempat tersebut menjadi pilihan utama bagi mahasiswa untuk menghilangkan rasa lapar atau sekadar minum kopi dan ngobrol bersama teman.

1. Angkringan

foto: bonvoyagejogja.com

Ya, angkringan menjadi spot kuliner favorit di Jogja. Walau sederhana, namun warung angkringan namanya telah dikenal sampai luar kota sekalipun. Kamu pasti tahu, kan?

Hanya beralaskan meja dari gerobak dan kursi panjang dari kayu, namun pesona angkringan tetap menjadi pilihan utama bagi siapa saja. Turis-turis lokal dan mancanegara pun tak mau melewatkan kesempatan makan di warung ini.

Harga makanan yang ditawarkan pun sangat murah. Hanya bermodal Rp 10 ribu, kamu sudah bisa makan bermacam nasi, sate, gorengan hingga minuman. Menu andalan angkringan ini adalah nasi kucing.

Nasi yang dibungkus dengan daun pisang dan koran ini hanya dibanderol harga mulai dari Rp 1.500 saja. Sate usus, berbagai macam gorengan serta wedang jahe juga laris manis di warung ini.

2. Burjo

foto: yogyakarta.panduanwisata.id

Kalau angkringan dirasa terlalu umum, bagaimana dengan burjo? Kalau mendengar dari namanya kamu pasti berpikir ini merupakan warung yang menjual bubur kacang hijau.

Namun jika kamu tahu, tak semua warung burjo menjual bubur kacang hijau, lho. Umumnya, warung burjo ini menyediakan berbagai macam makanan nasi sederhana. Contohnya adalah nasi telur, nasi sarden atau nasi ayam.

Di warung makan ini juga terkenal dengan racikan mi instannya yang enak pol. Rasanya berbeda dengan mi instan yang biasa kamu masak sendiri di rumah. Padahal mereknya sih sama.

Warung burjo juga nggak kalah populer dari angkringan, khususnya untuk kalangan mahasiswa. Pasalnya, warung burjo banyak terletak di kawasan kampus di Jogja.

Sama seperti angkringan, warung ini menawarkan harga makanan yang murah. Sebagai contoh jika kamu pesan nasi telur di warung ini, kamu hanya harus membayar sekitar Rp 6000 - Rp 7000 saja.

Dengan budget Rp 15 ribu, kamu bisa makan kenyang ditambah berbagai macam gorengan serta minuman dingin atau panas sesuai selera kamu.

Menariknya, warung burjo ini didirikan oleh orang-orang yang berasal dari Jawa Barat. Sehingga setiap penjual burjo akan disapa dengan sebutan aa' untuk penjual laki-laki dan teteh untuk penjual perempuan.