Brilio.net - Ikan sidat adalah karnivora berbentuk seperti belut namun berukuran lebih besar, mampu hidup di perairan tawar dan laut. Dikenal pula dengan nama pelus atau moa. Di Jepang, ikan ini dikenal dengan nama unagi.

Teksturnya empuk dan kenyal, kaya omega 3, protein, dan vitamin namun rendah kolesterol. Ikan sidat adalah menu yang biasa dikonsumsi orang-orang tua terdahulu. Namun karena langka sehingga kurang populer di masyarakat. Andini, pemilik warung makan di Jetis, Bantul, Yogyakarta baru-baru ini memperkenalkan kembali olahan ikan sidat. Andini mengaku respons masyarakat terbilang cukup baik.

Awalnya olahan ikan sidat adalah menu favorit keluarga. Lalu diperkenalkan menjadi menu tambahan di warungnya. Namun, kendala yang dihadapinya adalah bahan ikan sidat yang tergolong langka sehingga terkadang kehabisan bahan. Salah satu menu yang awalnya tambahan namun kini menjadi andalan di warungnya adalah kicik sidat.

"Kalau dikicik itu nggak ada kuahnya. Rasanya pedas, asin, manis. Resepnya dari ibu, bumbu-bumbunya dari keluarga," jelas pemilik Warung Mbok Sabar ini.

Ikan sidat ini diakui Andini membuat awet muda. Selain itu, kandungan proteinnya tinggi yang bagus untuk balita dan lansia. Keunggulan ikan sidat adalah tak banyak kolesterol.

Kamu tertarik mencobanya?