Brilio.net - Jenis kuliner di era modern ini semakin beragam. Bermunculan beragam kuliner modern dengan metode memasak kekinian. Meski demikian, beberapa kuliner legendaris tetap berdiri tidak tergerus masa.

Salah satu kuliner yang tetap berdiri dari tahun ke tahun ialah Roti Go. Toko roti ini berdiri sejak tahun 1989. Adapun lokasi toko Roti tepatnya di Jl Jenderal Sudirman, Kauman Lama, Purwokerto Wetan, Purwokerto Tim, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

foto: Instagram/@roti_go

 

Dilansir brilio.net dari Antara, Rabu (24/4), toko ini didirikan oleh The Pake Nio. Roti Go kini dikelola oleh generasi ketiga, Rosani Wiogo dan suaminya Pararto Widjaya. Rosani menceritakan bahwa peralatan di toko Roti Go merupakan peninggalan leluhurnya.

"Sejak ayah saya lahir mesin-mesin roti ini sudah ada, ayah saya lahir tahun 1911 dan ayah saya merupakan anak bungsunya nenek," kata Rosani.

foto: Instagram/@roti_go

 

Kini toko Roti Go telah memiliki mesin pembuat roti baru. Meski demikian, mesin lama tetap disimpan baik sebagai warisan leluhur.

Banyak memori tersimpan mengenai Roti Go. Rosani menceritakan bahwa sejak kecil ia sering mendengar kisah neneknya mendirikan Roti Go. Ia menceritakan bahwa neneknya menciptakan resep Roti Go dengan cara autodidak.

foto: Instagram/@roti_go

 

"Nenek meninggal tahun 1945 di usia 77 tahun, itu berdasarkan surat kematiannya, nenek mendirikan toko roti ini dengan cara belajar sendiri dan berhasil menciptakan roti yang padat dan mengenyangkan dengan rasa yang lezat," ujarnya.

Roti Go buatan nenek Rosani manis, terkenal dengan tekstur lembut dan kekenyalan yang pas. Roti ini tahan selama empat hari. Roti ini juga dibuat dengan bahan alami.

Roti Go sendiri dibuat dengan pengolahan tradisional. Ada resep leluhur untuk membuat roti ini berupa biang roti. Sebelum roti dibuat, biang roti diberi 'makan' untuk nantinya mengembang dan tercipta adonan siap diolah.

Bagaimana proses pemberian makan biang roti? Caranya dengan menambahkan tepung dan air yang ditambah gula. Biang akan didiamkan dalam wadah hingga mengembang dan tercipta adonan baru.

Biang roti yang mengembang langsung diproses jadi roti kecil. Sebagian lagi disimpan untuk membuat adonan keeseokan harinya. Itulah cara untuk menjaga agar roti bertahan hingga saat ini.

Kelezatan Roti Go telah diakui di Purwokerto. Rosani mengaku banyak tokoh penting dan pejabat datang ke tokonya.

"Artis Pangky Suwito pernah berbelanja di sini, pegawai saya bahkan sempat memotret beliau sewaktu mampir ke toko," kata Rosani.

foto: Instagram/@roti_go

 

Varian rasa Roti Go yang paling diminati ialah roti durian. Salah seorang pengunjung toko roti bernama Collin mengatakan sering kehabisan roti durian. "Seringnya kehabisan roti durian, jadi harus datang tepat saat roti tersebut baru selesai dipanggang, itu sekitar jam 1 hingga jam 2 siang, kalau lebih dari itu biasanya kehabisan," kata Collin.

Roti durian ini dibuat dari perpaduan roti lembut dengan buah durian asli serta taburan gula pasir. Roti ini lumer di mulut, terlebih saat dimakan dalam kondisi hangat. Roti durian biasanya disajikan dalam etalase toko Roti Go yang disinari pencahayaan lampu warna kuning.