Brilio.net - Tempat sampah di dapur memang jadi titik paling rawan menimbulkan bau tidak sedap. Sisa makanan, kulit buah, dan bahan organik lain yang menumpuk bisa membusuk dalam waktu singkat, apalagi di udara lembap. Tak hanya bikin dapur bau, kondisi ini juga bisa mengganggu kenyamanan dan kebersihan seluruh ruangan.
Masalahnya, bau dari tempat sampah yang tidak segera dibersihkan bisa menarik perhatian lalat. Serangga ini akan datang untuk bertelur di sisa makanan, dan tak lama kemudian, muncul belatung. Sekali lalat sudah berkembang biak di sana, membersihkannya bisa jadi PR besar karena siklusnya sangat cepat.
Itulah mengapa penting menjaga tempat sampah dapur agar tetap bersih dan tidak menimbulkan bau. Selain rutin membuang sampah setiap hari, ada juga beberapa trik sederhana untuk mencegah lalat datang dan bertelur. Seorang pengguna Instagram @rumahkeys pernah membeberkannya langsung melalui salah satu video yang diunggah.
Berikut tutorialnya yang telah BrilioFood rangkum dari Instagram @rumahkeys pada Jumat (7/11).
Cara bikin tempat sampah bebas bau dan lalat.
1. Pastikan tempat sampah bersih sebelum digunakan.
foto: Instagram/@rumahkeys
Sebelum memulai, pastikan tempat sampah benar-benar bersih dari sisa kotoran atau cairan yang menempel. Cuci dengan sabun dan air hangat, lalu keringkan hingga tidak ada air yang tersisa di bagian dasar. Setelah kering, taburkan garam dan baking soda secara merata, kedua bahan ini bisa menyerap bau serta mencegah munculnya belatung.
2. Pasang plastik penampung sampah.
foto: Instagram/@rumahkeys
Setelah bagian dalam tempat sampah sudah ditaburi garam dan baking soda, baru pasang kantong plastik sebagai lapisan pelindung. Tujuannya agar sampah tidak langsung mengenai dinding tempat sampah dan memudahkan saat ingin dibuang. Jika memungkinkan, gunakan plastik yang tebal atau jenis biodegradable supaya tidak mudah sobek dan tetap ramah lingkungan.
3. Letakkan di sudut dapur dan buang secara rutin.
foto: Instagram/@rumahkeys
Tempatkan tempat sampah di sudut dapur yang sejuk dan tidak langsung terkena sinar matahari agar baunya tidak semakin menyebar. Jangan menunggu sampai sampah menumpuk penuh, karena kondisi lembap dan panas bisa mempercepat proses pembusukan. Dengan rutin membuang sampah setiap hari, dapur akan tetap bersih, segar, dan bebas dari lalat pengganggu.
Pertanyaan yang kerap diajukan seputar fungsi garam dan baking soda.
Banyak orang sudah tahu kalau garam dan baking soda bisa bantu menghilangkan bau, tapi belum semua paham cara kerjanya. Dua bahan dapur ini ternyata punya fungsi berbeda namun saling melengkapi dalam mencegah bau tak sedap di rumah.
1. Mengapa garam bisa membantu menghilangkan bau tak sedap?
Garam memiliki kemampuan menyerap kelembapan dari udara maupun permukaan benda. Kelembapan inilah yang sering menjadi penyebab bau membusuk. Dengan menaburkan garam di area lembap seperti tempat sampah atau wastafel, pertumbuhan bakteri penyebab bau bisa ditekan.
2. Apa fungsi baking soda dalam mencegah bau dibanding garam?
Baking soda bekerja sebagai penetral bau karena sifatnya yang basa, sehingga mampu menetralkan asam dari sisa makanan atau kotoran penyebab aroma tidak sedap. Selain itu, baking soda juga menyerap gas dan senyawa volatil di udara. Maka, ketika dipakai bersama garam, efeknya jadi lebih kuat dan tahan lama.
3. Bolehkah garam dan baking soda dicampur langsung?
Boleh, justru kombinasi keduanya menghasilkan efek maksimal dalam mencegah bau. Garam menyerap kelembapan, sementara baking soda menetralisir sumber bau. Campurkan dengan perbandingan 1:1 lalu taburkan di dasar tempat sampah, kulkas, atau area lembap lain.
4. Seberapa sering harus mengganti campuran garam dan baking soda agar tetap efektif?
Idealnya campuran ini diganti setiap 1–2 minggu, tergantung seberapa sering area tersebut digunakan. Jika bau mulai muncul kembali sebelum waktunya, tandanya campuran sudah jenuh dan perlu diganti. Ciri lain yang bisa dikenali adalah ketika tekstur campuran mulai menggumpal karena terlalu lembap.
5. Apakah garam dan baking soda aman digunakan di area dapur?
Keduanya sangat aman karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya dan tidak menimbulkan iritasi. Bahkan, jika tanpa sengaja terkena peralatan makan atau lantai dapur, tidak akan menimbulkan efek negatif. Justru bahan ini jadi alternatif alami pengganti pewangi kimia yang sering meninggalkan residu.