Brilio.net - Tanaman daun mint jadi salah satu pilihan favorit bagi banyak orang yang suka menanam di rumah. Selain tampilannya hijau segar dan aromanya menenangkan, daun mint juga serbaguna, bisa dipakai untuk campuran minuman, bahan masakan, atau garnish yang bikin hidangan tampak lebih menarik. Tak heran kalau tanaman ini sering dijadikan hiasan dapur atau ditanam di pot kecil di halaman rumah.

Namun, di balik tampilannya yang tampak kuat, tanaman mint sebenarnya cukup rewel kalau soal perawatan. Banyak orang mengira tanaman ini mudah tumbuh karena ukurannya kecil dan cepat menyebar, padahal kenyataannya berbeda. Daun mint bisa cepat kering, layu, bahkan mati kalau tidak dirawat dengan cara yang benar.

Kesalahan sederhana seperti penyiraman terlalu sering, pot yang kurang sirkulasi, atau paparan sinar matahari berlebihan bisa membuat tanaman ini kehilangan kesegarannya. Padahal, dengan cara perawatan yang tepat, daun mint bisa tumbuh subur, wangi, dan tetap hijau sepanjang waktu.

Salah satu perawatan yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan pupuk cair. Nah, pupuk cair ini bisa didapat dari sampah yang ada di dapur, seperti kulit bawang. Lantas untuk menggunakan pupuk tersebut, kamu bisa simak tutorialnya yang telah BrilioFood rangkum dari YouTube Kebun Ummu Halwa pada Jumat (10/10).

Cara merawat daun mint dengan pupuk alami.

1. Fermentasi kulit bawang jadi pupuk cair.

foto: YouTube/Kebun Ummu Halwa

Langkah pertama, kumpulkan kulit bawang merah atau bawang putih secukupnya, sekitar segenggam besar atau lebih. Masukkan ke dalam wadah, lalu rendam dengan air bersih hingga seluruh kulit terendam sempurna. Diamkan selama satu minggu agar proses fermentasi berjalan dan nutrisi dari kulit bawang keluar seluruhnya.

2. Larutkan pupuk sebelum digunakan.

foto: YouTube/Kebun Ummu Halwa

Setelah seminggu difermentasi, pupuk cair ini harus diencerkan dulu supaya tidak terlalu kuat untuk tanaman. Campurkan dengan air bersih menggunakan perbandingan 1:10 (satu bagian pupuk, sepuluh bagian air). Aduk rata sampai warnanya tampak merata dan siap untuk disiramkan ke tanaman mint.

3. Siramkan pupuk secukupnya.

foto: YouTube/Kebun Ummu Halwa

Gunakan sekitar 350 ml larutan pupuk untuk setiap pot tanaman mint. Jangan disiram berlebihan karena akar mint tidak suka terlalu lembap. Pastikan tanahnya lembap merata, tapi tidak becek, supaya akar tetap sehat dan daun tumbuh subur.

4. Lakukan pemupukan rutin setiap minggu.

foto: YouTube/Kebun Ummu Halwa

Pupuk alami ini bisa diberikan secara rutin seminggu sekali untuk hasil terbaik. Saat melakukan pemupukan, sekalian periksa kondisi daunnya, buang daun yang kering atau layu agar pertumbuhannya tidak terganggu. Dengan perawatan rutin seperti ini, tanaman mint akan tumbuh hijau segar, daunnya lebat, dan aromanya semakin kuat.

FAQ Seputar tips agar tanaman daun minta tidak kering.

Tanaman daun mint memang terlihat mudah dirawat, tapi kenyataannya cukup sensitif terhadap kondisi lingkungan. Sedikit saja salah perlakuan, daunnya bisa cepat kering dan layu.

1. Kenapa daun mint sering cepat kering meski sudah disiram rutin?

Penyiraman yang terlalu sering justru bisa bikin akar membusuk dan daun kering. Mint lebih suka tanah yang lembap tapi tidak becek, jadi cukup siram saat lapisan atas tanah mulai kering.

2. Apakah daun mint perlu sinar matahari langsung?

Tanaman mint butuh cahaya terang, tapi tidak tahan panas berlebihan. Letakkan di tempat yang terkena sinar matahari pagi atau cahaya tidak langsung agar daunnya tetap segar.

3. Bagaimana cara memangkas daun mint agar tidak cepat layu?

Pangkas secara rutin bagian daun tua dan batang yang memanjang supaya pertumbuhan tetap seimbang. Pemangkasan juga membantu tanaman memunculkan tunas baru yang lebih sehat.

4. Apa jenis pot terbaik untuk menanam daun mint?

Gunakan pot dengan lubang drainase yang cukup agar air tidak menggenang di dasar. Pot tanah liat atau pot plastik dengan ventilasi bagus sangat cocok untuk menjaga sirkulasi udara di akar.

5. Apakah daun mint bisa tumbuh subur di dalam ruangan?

Bisa, asal mendapat cukup cahaya alami atau bantuan lampu tanam (grow light). Pastikan juga ruangan tidak terlalu kering dengan menjaga kelembapan udara menggunakan semprotan air ringan setiap beberapa hari.