Brilio.net - Penyakit jantung merupakan penyakit yang dikenal sebagai penyebab utama kematian di dunia. Segala sesuatu yang dapat memicu penyakit ini perlu kamu waspadai. Sebab banyak faktor yang dapat memicu munculnya penyakit ini.

Maka di sinilah kamu harus paham mengenai pentingnya melakukan pola hidup sehat. Banyak hal yang harus diperhatikan untuk menjaga tubuh kita tetap sehat terhindar dari berbagai penyakit.

Salah satunya adalah dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Berdasarkan penelitian yang terus dikembangkan oleh para peneliti, beberapa makanan dan minuman ini terindikasi menjadi salah satu pemicu penyakit jantung karena kandungannya. Lebih mirisnya lagi, ternyata makanan dan minuman ini sangat kerap dikonsumsi masyarakat setiap harinya.

Biar kamu lebih waspada, berikut deretan makanan yang kandungannya ternyata sangat berbahaya karena bisa sangat mudah memicu penyakit jantung, seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Selasa (9/4).


1. Olahan daging.

foto: fimela.com


Penelitian jangka panjang menunjukkan bahwa olahan daging dapat memicu risiko penyakit jantung. Salah satunya penelitian dari Harvard pada 2010 menemukan bahwa olahan daging seperti sosis ternyata meningkatkan risiko 42% konsumennya terkena penyakit jantung. Daging olahan didefinisikan sebagai daging yang telah diawetkan dengan pengasapan, penggaraman, atau penambahan bahan kimia.

Olahan daging mengandung kadar garam yang tinggi, nitrat, hingga pengawet inilah yang dapat memicu penyakit jantung. Oleh karena itu, kamu perlu membatasi memakan makanan olahan daging dua hingga tiga kali seminggu. Bahkan, selain penyakit jantung, penelitian menemukan bahwa olahan daging juga memicu diabetes.

Agar terhindar dari risiko tersebut, sebaiknya kamu mengonsumsi daging merah atau daging yang belum diolah karena tidak memicu risiko penyakit jantung.


2. Minuman bersoda.

foto: gettyimages.com


Studi jangka panjang yang dilakukan oleh American Heart Association menunjukkan bahwa konsumsi minuman bersoda dapat memicu penyakit jantung.

Hal tersebut dipicu oleh kandungan asam yang terdapat dalam minuman bersoda. Minuman bersoda juga meningkatkan risiko sindrom metabolik, yakni istilah medis untuk kombinasi diabetes, tekanan darah tinggi dan obesitas.

Sindrom tersebut menempatkan penderita pada risiko lebih besar terkena penyakit jantung. Untuk meminimalisir risiko penyakit jantung, para peneliti mengimbau masyarakat untuk membatasi minum minuman bersoda.


3. Olahan makanan yang mengandung karbohidrat.

foto: theepochtimes.com


Ketika kita membicarakan nasi putih, roti, atau sereal, yang terlintas dalam pikiranmu mungkin semuanya adalah makanan sehat. Tapi ternyata makanan olahan yang mengandung karbohidrat tersebut juga dapat memicu risiko penyakit jantung. Makanan-makanan tersebut telah melewati proses pengolahan yang berlebihan.

Kandungan fruktosa atau gula yang terkandung setelah proses pengolahan memang tidak baik bagi jantung, bahkan dapat menyebabkan stroke. Kamu bisa mengganti makanan tersebut dengan makanan lain yang mengandung karbohidrat seperi gandum utuh dan nasi merah yang memiliki serat tinggi.


4. Makanan yang digoreng.

foto: liputan6.com


Mengonsumsi makanan yang digoreng seperti kentang goreng, donat, atau ayam memang salah satu kenikmatan tersendiri. Namun, tahukah kamu kalau makanan yang digoreng mengandung banyak lemak dan minyak yang tidak baik bagi kesehatan jantung?

Lemak dan minyak dalam makanan gorengan berkontribusi pada obesitas, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi. Lemak dapat menghalangi aliran darah menuju jantung dan otak. Hal itu bisa menyebabkan gumpalan yang memicu serangan jantung.  

Sebuah penelitian dari Department of Nutrition at Harvard School of Public Health melibatkan 100 ribu pria dan wanita selama 25 tahun. Penelitian ini menunjukkan fakta bahwa mengonsumsi gorengan terlalu sering bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan diabetes tipe 2. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan yang digoreng meningkatkan risiko penyakit jantung sebanyak 68 persen.


5. Minuman beralkohol.

foto: liputan6.com


Mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol dalam porsi yang banyak dapat meningkatkan tekanan darah pada level yang tidak sehat. Kebiasaan itu dapat memicu kerusakan pada jantung. Gangguan jantung yang biasa terjadi karena terlalu banyak minum minuman beralkohol adalah cardiomyopathy, yakni kondisi di mana otot jantung melemah.

Peneliti di University of California mendapat temuan bahwa peminum berat dua kali lipat berisiko memiliki detak jantung yang tidak teratur dan lebih dari dua kali lipat berisiko gagal jantung. Selain itu, mereka juga 40% berisiko terkena serangan jantung.


6. Makanan yang mengandung lemak trans dan lemak jenuh.

foto: gettyimages.com


Pola makan tinggi lemak trans dan lemak jenuh merupakan salah satu faktor risiko terbesar penyakit jantung koroner. Sumber lemak ini terkandung dalam daging, mentega, margarin, santan, hingga makanan yang digoreng.

Lemak jenuh terdapat pada makanan seperti daging merah, ayam, dan produk susu. Sementara lemak trans adalah lemak yang dihasilkan dari proses industri pada makanan yang menambahkan hidrogen pada makanan.

Sebagian lemak trans ditemukan terkandung dalam kanan yang melalui proses penggorengan. Selain itu, kandungan kedua lemak tersebut banyak ditemukan di makanan cepat saji.