Brilio.net - Di dunia kuliner, nama Jean-Georges Vongerichten sudah nggak asing lagi. Maklum, restoran miliknya di New York dinobatkan sebagai salah satu restoran Prancis terbaik di Amerika. Nama Jean-Georges, pria kelahiran Alsace, Prancis 16 Maret 1957 ini mulai dikenal di era 1980-an.

Saat berusia 29 tahun, Jean-Georges menjadi koki termuda yang menerima four-star review di The New York Times. Dia juga memimpin evolusi kuliner makanan Perancis di kota itu.

Asal tahu saja ya, Jean-Georges dikenal sebagai koki penemu molten chocolate cake atau chocolate lave cake, makanan penutup yang udah terkenal di seluruh dunia.

Molten chocolate cake atau chocolate lave cake

Nah, kini kerajaan kuliner Jean-Georges sudah merambah hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia. VONG Kitchen menjadi restoran pertama milik Jean-Georges di Indonesia. Hanya saja di Indonesia VONG Kitchen dikelola putranya, Cédric Vongerichten. Oh iya, restoran dengan New York grill style ini dibuka pertama kali di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD) pada 5 April 2018 lalu.

Nama restotan ini sendiri diambil dari panggilan Cédric Vongerichten yang kerap disapa Vong oleh teman-temannya di sekolah. Buah memang jatuh nggak jauh dari pohonnya. Cédric mewarisi bakat ayahnya.

(kiri-kanan): Head Chef Vong Kitchen, Luisa Caicedo, Pendiri Vong Kitchen Ochi Latjuba dan Cédric Vongerichten dan General Manager Vong Kitchen, Benjamin Keens.

Dia dinobatkan sebagai salah satu koki termuda dari 30 koki di bawah 30 tahun oleh penyedia review restoran, Zagat.  The Next Generation keluarga Vongerichtens ini di dunia kuliner juga dikenal sebagai koki yang sedang naik daun. Pria kelahiran Bangkok 1981 ini bahkan berinovasi dengan menghasilkan resep yang menarik, menciptakan menu modern French-American.

Uniknya, dengan mendirikan restoran di Indonesia, suami dari Ochi Latjuba ini ingin mendefinisikan kembali pengalaman kuliner di Jakarta dan sekitarnya.

“Keunggulan dalam menciptakan masakan kelas dunia selalu menjadi fokus utama kami. Kami menggunakan produk lokal untuk secara konsisten menciptakan makanan berkualitas yang terinspirasi cita rasa lokal yang sangat digemari masyarakat Indonesia. Kami menyajikan hidangan yang tiada duanya bagi penikmat kuliner Jakarta,” kata Cédric.

Konsep open-kitchen

Restoran berkonsep open-kitchen ala New York ini sangat stylish dan nyaman. Dapat menampung hingga 162 pengunjung dan dilengkapi bar bergaya New York yang ikonik, serta pemandangan kawasan bisnis kota Jakarta yang dinamis dan sophisticated.

“Dengan lounge yang mengingatkan pada outdoor patio paling mewah di dunia serta konsep open kitchen, kami ingin menghadirkan elemen terbaik ke meja makan, sehingga tamu kami dapat memiliki pengalaman yang paling berkesan dengan kerabat dan orang-orang tersayang,” jelas Benjamin Keens, salah satu tim Cédric di New York yang saat ini menjabat General Manager VONG Kitchen Jakarta.

Rice cracker

Interior VONG Kitchen yang didesain pemenang penghargaan Rockwell Group, diiringi dengan rangkaian alunan musik yang dipilih secara khusus serta pelayanan yang hangat dan personal, melengkapi pengalaman bersantap yang tak tertandingi. “Kami merancang restoran ini selama dua tahun. Desain ini sama dengan restoran kami di New York, ujar Cédric.

Nggak cuma membawa konsep New York, restoran ini juga menawarkan hidangan American-French khas Jean-Georges Vongerichten yang menjadi favorit di New York seperti truffle pizza yang populer dengan jamur truffle hitam, telur, dan perpaduan tiga keju pilihan.

Truffle pizza

Selain mengandalkan truffle pizza, Vong Kitchen juga menawarkan berbagai menu menarik lain di antaranya the creamy burrata yang menyajikan keju burrata dengan selai lemon, basil, dan minyak zaitun. Rasanya sangat segar di lidah. Ada juga rice cracker yang renyah dan hamachi sashimi yang bikin segar.

Untuk makanan khas, beberapa bahan inti menu di restoran ini masih diimpor dari Amerika Serikat. Tapi, restoran ini juga sudah memanfaatkan produk lokal untuk sajian yang menggunakan bahan sayuran segar dan hasil laut.

Hamachi sashimi

Jadi jangan heran jika di restoran ini juga ada menu ala lokal yang disesuaikan dengan lidah orang Indonesia seperti sambal bule racikan Cédric. Sambal ini terbuat dari cabai habanero, tomat, dan cuka.

Nah untuk harga di restoran yang buka mulai pukul 18.00 hingga dini hari ini juga cukup terjangkau koq. Menu pembuka berkisar Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu, dan hidangan utama Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu.

Bisa menampung 162 pengunjung

Nah buat kamu yang ingin merasakan restoran ala New York sebaiknya sih reservasi secara online maupun menghubungi langsung restoran.