6 Risiko berbahaya terlalu sering mengonsumsi makanan bakar
Diperbarui 16 Mei 2021, 15:20 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2021, 01:02 WIB
Brilio.net - Sate, ayam, ikan, dan lauk lainnya yang dibakar memang terasa nikmat. Nggak salah, kalau makanan yang satu ini punya banyak penggemar. Makanan yang dimasak dengan cara dibakar akan menghasilkan rasa lezat, berasap, dan khas. Sensasi rasa gosong pada makanan juga dianggap lezat saat dimakan bagi sejumlah orang.
Membakar makanan dengan api yang besar bisa melepaskan lemak pada daging. Itu sebabnya daging yang dimasak dengan cara dibakar dianggap lebih sehat, karena lebih rendah kalori daripada yang digoreng.
Namun, sebenarnya suhu tinggi yang digunakan saat membakar makanan juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Pasalnya, ada berbagai bahan kimia berbahaya yang dapat terbentuk saat proses membakar makanan. Nah, bahan kimia tersebut bisa berkembang menjadi penyakit pada tubuh.
Mengonsumsi makanan bakarsesekali memang masih aman, tetapi jika terlalu sering akan berdampak berbahaya bagi kesehatan. Berikut telah brilio.net rangkum dari berbagai sumber, enam risiko berbahaya bila terlalu sering mengonsumsi makanan yang dibakar pada Senin (17/5).
1. Darah tinggi.
foto: freepik.com
Makanan yang dibakar dengan suhu tinggi bisa menghasilkan kadar amina aromatik heterosiklik (HAAs), yaitu senyawa yang berpotensi berbahaya ketika daging dimasak pada suhu tinggi. Bahayanya untuk tubuh adalah meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Maka dari itu, sebaiknya tidak perlu terlalu sering mengonsumsi makanan yang dibakar.
2. Kanker.
foto: freepik.com
Saat daging dibakar dengan suhu yang tinggi, akan terbentuk lemak yang kemudian menetes dan menimbulkan asap. Kemudian, pada daging yang sedang dibakar akan muncul kehitaman atau gosong, itulah yang akan berbahaya bagi tubuh dan menyebabkan risiko seseorang terkena kanker. Dilansir dari healthline.com, untuk menghindari gosong pada makanan, sebaiknya buang bagian lemaknya dan dimasak jangan terlalu lama.
3. Makanan bisa kehilangan gizi.
foto: freepik.com
Membakar atau memanggang bisa membuat hampir dari 40% vitamin B dan mineral pada makanan hilang. Padahal, daging seperti daging merah merupakan sumber zat besi dan vitamin B12 yang baik untuk kesehatan tubuh. Selain itu, protein pada makanan yang dimasak dengan suhu tinggi bisa terkoagulasi, sehingga akan sulit untuk dicerna oleh tubuh.
4. Memicu asam lambung.
foto: freepik.com
Makanan yang dibakar bisa bertahan lama di dalam perut dan membuat refluks asam lebih buruk. Kondisi ini bisa berisiko menyebabkan asam lambung, heartburn, dan sakit perut. Terlalu banyak mengonsumsi makanan bakar juga bisa memicu penyakit gastroesophageal reflux atau GERD.
5. Penyakit jantung.
foto: freepik.com
Lemak pada daging yang telah dibakar bisa membuat penumpukan kolesterol jahat pada tubuh. Sehingga, akan muncul ketidakseimbangan antioksidan dalam tubuh, memicu peradangan, hingga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke apabila terlalu sering mengonsumsi makanan bakar.
6. Diabetes.
foto: freepik.com
Terlalu sering mengonsumsi makanan yang mengandung minyak dari hasil bakar sebaiknya dihindari. Pasalnya, minyak tersebut akan berisiko meningkatkan kadar gula darah atau diabetes. Terutama untuk penderita diabtes, sebaiknya lebih banyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan segar akan sangat baik untuk kesehatan.
(brl/mal)
RECOMMENDED ARTICLES
- 4 Cara memasak telur dadar agar gurih, renyah dan anti gagal
- Selain selat solo, ini 10 makanan khas Solo yang wajib dicoba
- 9 Teh herbal ini bantu atasi sembelit, alami dan menyehatkan
- Selain untuk memasak, ini 6 manfaat jintan putih bagi kesehatan
- 8 Potret Kiwil, Rohimah dan Eva Belisima rayakan Lebaran, jadi sorotan
- 7 Momen Lebaran Arya Saloka dan Putri Anne bareng keluarga
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas