Hasil tak khianati usaha, ini 7 perjuangan Jesselyn juara MasterChef
Diperbarui 30 Agt 2021, 11:40 WIB
Diterbitkan 30 Agt 2021, 12:03 WIB
Brilio.net - MasterChef Indonesia Season 8 babak Grand Final sudah tayang pada Minggu (29/8) lalu. Jesselyn Lauwreen atau dikenal dengan nama Jesselyn berhasil meraih gelar pemenang MasterChef. Jesselyn berhasil mengalahkan lawannya, Nadya Puteri dengan mendapat perolehan nilai 1940 poin.
Jesselyn mendapatkan sederet hadiah dengan nilai fantastis. Ada uang tunai Rp 100 juta dipotong pajak, mobil transmisi otomatis, satu set peralatan memasak, dan sudah pasti sebuah piala MasterChef Indonesia Season 8.
Kemenangan Jesselyn ini nyatanya tidak didapatnya begitu saja. Karena sebelum hadir di galeri MasterChef, ia sudah menimba banyak ilmu baik secara formal maupun informal. Jesselyn sempat bersekolah di luar negeri untuk belajar memasak, lho.
Masih banyak lagi perjuangan Jesselyn untuk menjadi juara. Berikut tujuh perjuangan Jesselyn sampai jadi juara MasterChef, dilansir Brilio Food dari berbagai sumber, Senin (30/8).
1. Semangat belajar.
foto: Instagram/@jesselyn.mci8
Jesselyn ternyata seorang yang gemar belajar. Ia bisa belajar tanpa henti mulai pagi hingga malam. Selain dari buku, ia juga belajar melalui banyak media lain, seperti internet dan media sosial.
"Dari belajar non-stop dari pagi sampai malam, menulis notes yang aku pelajari dari buku-buku sklh, buku resep, online, youtube, semua di satu buku itu yang selalu aku bawa kemana-mana," ungkap Jesselyn.
2. Rajin bikin catatan.
foto: TikTok/@jesselynmci8
Tak hanya sekadar belajar, Jesselyn juga sangat rajin membuat catatan tentang segalanya yang ia pelajari. Ia sempat membagikan sedikit cuplikan catatan yang dibuatnya melalui TikTok/@jesselynmci8.
Jesselyn bahkan punya catatan khusus yang berisi berbagai daftar resep. Catatan yang ia buat selama 4,5 bulan tersebut berisi 1500an lebih resep masakan.
"kerja keras, ga pernah mengkhianati hasil," tulisnya.
@jesselynmci8 kerja keras, ga pernah mengkhianati hasil ##mci8 ##fyp ##fyp ##mci
original sound - DENII
3. Jauh dari keluarga.
foto: Instagram/@jesselyn.mci8
Jesselyn juga kerap jauh dari keluarga dan harus berjuang sendirian. Keluarganya pun belum dapat hadir langsung di galeri MasterChef saat Jesselyn menerima piala. Namun mereka masih bisa bertemu secara virtual melalui video call.
"Jauh dari keluarga, dari teman-teman, rumah, harus belajar mandiri dan responsible, bangun pagi, tidur subuh," lanjut Jesselyn.
4. Nggak kenal lelah buat kasih yang terbaik.
foto: Instagram/@jesselyn.mci8
Jesselyn nggak kenal lelah untuk memberikan yang terbaik. Di usianya yang terbilang begitu muda, yaitu 21 tahun, ia sudah bisa meraih gelar MasterChef. Hal ini sudah pasti tidak didapatnya secara instan, karena ia tak pernah berhenti belajar.
"Kadang-kadang cuman bisa pasrah, karena aku tau, aku selalu, selalu, kasih yang terbaik. Mau gagal, mau kurang perfect, mau kurang on point, at the end of the day, i always give my best," ucap Jesselyn.
5. Sering dapat kritik di awal-awal, tapi bangkit lagi.
foto: Instagram/@jesselyn.mci8
Di awal-awal episode galeri MasterChef, Jesselyn kerap mendapat kritikan pedas dari juri. Ia bahkan beberapa kali harus masuk dalam pressure test. Namun, hal ini tidak menurunkan semangat Jesselyn untuk belajar dan memasak. Ia pun akhirnya berhasil bangkit dan bertahan hingga meraih gelar MasterChef.
6. Nonton ulang MasterChef season sebelumnya.
foto: Instagram/@jesselyn.mci8
Sambil belajar, biasanya Jesselyn bisa menyelinginya dengan menonton ulang MasterChef season 5, 6, dan 7 sebelumnya. Selain bisa menyimak cara-cara memasak para peserta season sebelumnya, ia pun menyelipkan doa agar bisa menjadi MasterChef juga.
"Kadang-kadang di saat belajar sendiri di kamar, aku suka nonton crowningnya season 5, 6, 7, di dalam hati cuman bisa berdoa dan berharap kalau aku bisa nyampai di tahap itu," tulis Jesselyn.
7. Dua kali sekolah di luar negeri.
foto: Instagram/@jesselyn.mci8
Jesselyn sempat menempuh pendidikan masak di Thailand dan Paris. Jesselyn pernah bersekolah di Le Cordon Bleu Dusit Thailand selama tiga bulan dan fokus terhadap menu khas Thailand. Sementara di Paris, ia bersekolah di Le Cordon Bleu Paris dan baru saja lulus pada 2020 dengan program diploma.
(brl/mal)
RECOMMENDED ARTICLES
- 9 Potret sederhana keseharian Lord Adi di luar galeri MasterChef
- 7 Plating menu Lord Adi di MasterChef Indonesia ini ciamik abis
- Jangan dibuang, 7 kreasi kulit kentang ini lezat dan tinggi nutrisi
- Sering susah tidur? Mengonsumsi 11 makanan ini bikin cepat ngantuk
- Cara menata pantry dapur ala Tasyi Athasyia, estetik bak minimarket
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas