Ini takaran yang pas untuk konsumsi vitamin C menurut pakar

Ini takaran yang pas untuk konsumsi vitamin C menurut pakar

Brilio.net - Memasuki era new normal atau kebiasaan baru, masyarakat sudah mulai melakukan aktivitas seperti biasa. Kendati demikian, masyarakat dianjurkan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan berjaga jarak, memakai masker, dan selalu mencuci tangan.

Selain itu, masyarakat juga dianjurkan menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan yang sehat, serta menambah asupan lain seperti mengonsumsi vitamin C untuk menjaga kondisi tubuh tetap fit.

Vitamin C, yang juga dikenal sebagai asam askorbat, punya banyak khasiat untuk tubuh, seperti antioksidan, mencegah peradangan, stres, bahkan anti bakteri.

Salah satu anggota dari Perhimpunan Nutrisi Indonesia Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc. mengatakan bahwa sesuai anjuran Kementerian Kesehatan untuk Angka Kecukupan Gizi tahun 2019, kecukupan asupan vitamin C ditentukan berdasarkan usia dan jenis kelamin.

"Contohnya, laki-laki usia mulai 16 tahun sampai lebih dari 80 tahun adalah 90 mg per hari, sementara pada perempuan sebesar 75 mg per hari," ujar wanita yang akrab disapa Prof. Tati itu kepada media dalam konferensi pers virtual 'Masuki Adaptasi Kebiasaan Baru Sudah Cukupkah Konsumsi Vitamin C Anda?', Rabu (9/12).

Namun sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui kecukupan jumlah vitamin C yang telat dikonsumsi. Prof. Tati menganjurkan untuk mengonsumsi tiga porsi buah dan sayur. Meski demikian, semua bisa disesuaikan tergantung kebutuhan.

“Bila dibutuhkan, kita dapat memperoleh vitamin C dari makanan dan minuman yang telah melewati proses penambahan mikronutrien. Misalnya seperti jus jeruk atau minuman yang mengandung jeruk dengan melihat label kemasannya untuk mengetahui kandungannya. Untuk dosis yang lebih tinggi, dianjurkan juga untuk mengonsumsi suplemen vitamin C,” terang Prof. Tati.

Untuk memberikan efek kesehatan yang optimal, kadar vitamin C dalam tubuh perlu dipertahankan. Selain itu, vitamin C juga merupakan zat gizi esensial yang harus diperoleh dari makanan sehari-hari.

Secara alamiah, vitamin C dapat diperoleh dari buah dan sayur, misalnya jambu biji yang mengandung vitamin C sebesar 125 mg per buah, jeruk 70 mg/buah, brokoli 80 mg dan kembang kol 50 mg.

Prof. Tati mengatakan bahwa konsumsi vitamin C dapat disesuaikan berdasarkan aktivitas yang dilakukan setiap hari. Dalam sehari, masyarakat membutuhkan minimal 500 sampai 1000 mg per hari.

“Yang banyak membutuhkan vitamin C adalah mereka yang sering mengonsumsi makanan yang tidak segar dan makanan yang tidak mengandung sumber vitamin C. Mereka yang pola hidupnya tidak sehat, seperti tidak pernah berolahraga, merokok, dan sering meminum alkohol juga memerlukan asupan vitamin C yang cukup. Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu serta ditambah dengan polusi, vitamin C menjadi penting untuk menjaga kondisi tubuh,” tutur Prof. Tati.

Ada penelitian yang mengatakan bahwa mengonsumsi vitamin C sebanyak 1.250 mg/hari selama delapan minggu bisa meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan risiko penyakit kronis, dan memperlambat proses penuaan.

"Salah satu penyebab penyakit jantung adalah kurangnya konsumsi vitamin C sebesar 300 mg per hari. Untuk itu, konsumsi vitamin C secara terus menerus justru dianjurkan," pungkasnya.

(brl/tin)

Video

Selengkapnya
  • Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas

    Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas

  • Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia

    Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia

  • Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas

    Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas

Review

Selengkapnya