Jangan dipakai lagi! Ternyata 5 alat dapur ini diam-diam cemari makanan dan timbulkan risiko kesehatan
Diperbarui 3 Des 2025, 19:06 WIB
Diterbitkan 8 Des 2025, 09:00 WIB

Brilio.net - Banyak orang merasa selama alat masaknya masih terlihat bersih dan berfungsi, berarti aman-aman saja. Padahal, kenyataannya tidak sesimpel itu karena beberapa bahan justru punya risiko tersembunyi yang baru terasa dalam jangka panjang.
Banyak yang nggak sadar kalau alat masak sehari-hari bisa jadi sumber mikroplastik, logam berat, atau bahan kimia yang sebenarnya nggak aman kalau ikut masuk ke makanan. Risiko ini muncul bukan hanya dari alat yang sudah rusak, tapi juga dari cara pakai yang salah, mulai dari suhu terlalu tinggi, goresan kecil, sampai pembersihan yang kurang tepat. Semua itu bisa mempercepat pelepasan zat berbahaya dari permukaan alat.
Dan yang bikin takut, semua itu bisa berpindah ke makanan tanpa disadari. Lama-lama, tubuh bisa terpapar terus-menerus dan memicu berbagai masalah kesehatan, dari gangguan pencernaan sampai risiko inflamasi. Karena itu penting banget untuk lebih perhatian soal jenis alat masak yang dipakai, cara merawatnya, dan kapan harus diganti.
Pada dasarnya, ada 5 alat dapur yang perlu diperhatikan penggunaannya. Seorang pengguna Instagram @rahmawatieka pernah membeberkan lebih lanjut melalui salah satu video yang diunggah. Simak penjelasannya yang telah BrilioFood rangkum dari akun tersebut pada Rabu (3/12).
5 Alat dapur yang diam-diam cemari makanan.
1. Aluminium foil dan panci aluminium.

foto: Instagram/@rahmawatieka
Kalau bahan aluminium kena panas tinggi atau bersentuhan dengan makanan asam, partikel kecilnya bisa larut dan ikut masuk ke makanan tanpa disadari. Proses ini makin cepat kalau panci sudah lama dipakai, berubah warna, atau ada goresan halus di permukaannya. Dalam jangka panjang, paparan aluminium berlebihan dikaitkan dengan gangguan otak, neurotoksisitas, risiko Alzheimer, masalah memori, dan gangguan metabolisme mineral tubuh.
2. Talenan plastik.

foto: Instagram/@rahmawatieka
Setiap kali talenan plastik digores pisau, serpihan kecil—yang seringnya nggak kelihatan—akan copot dan tercampur dengan bahan makanan. Kalau talenan sudah tua, kusam, atau penuh goresan, jumlah serpihannya bisa jauh lebih banyak. Mikroplastik yang tertelan terus-menerus bisa memicu masalah pencernaan, gangguan hormon, menurunkan imunitas, hingga berdampak ke paru-paru dan sistem reproduksi menurut berbagai penelitian.
3. Cling wrap.

foto: Instagram/@rahmawatieka
Cling wrap sebenarnya aman dipakai pada suhu ruang, tapi kalau langsung kena makanan panas atau digunakan untuk memanaskan makanan, bahan kimia seperti BPA dan ftalat bisa berpindah ke makanan. Paparan berulang dari bahan ini diyakini berhubungan dengan gangguan hormon, lemahnya sistem imun, dan berisiko mengganggu tumbuh kembang anak. Yang lebih menyeramkan, cling wrap yang meleleh sedikit saja sudah cukup membuat makanan terkontaminasi "bumbu kimia" tanpa kita sadar.
4. Teflon rusak.

foto: Instagram/@rahmawatieka
Wajan Teflon yang terlihat cuma tergores sedikit sebenarnya tetap berbahaya, karena lapisan anti lengketnya bisa melepaskan ribuan partikel mikroplastik saat dipanaskan. Ketika lapisan itu mengelupas, bahan PTFE dan PFOA di dalamnya bisa masuk ke makanan, padahal kedua bahan ini sudah lama dikaitkan dengan risiko kanker, gangguan ginjal, masalah hati, dan ketidakseimbangan hormon. Kalau permukaan Teflon sudah tidak mulus lagi, paling aman memang langsung diganti.
5. Peralatan plastik hitam.

foto: Instagram/@rahmawatieka
Alat dapur plastik hitam memang terlihat elegan dan modern, tapi sayangnya banyak penelitian menemukan bahwa bahan plastik warna hitam sering dibuat dari daur ulang limbah elektronik. Limbah ini masih membawa jejak zat penghambat api berbahan bromin yang sangat sulit hilang dari material. Jika terus-menerus digunakan untuk menyiapkan makanan, zat ini bisa menumpuk di tubuh dan meningkatkan risiko kanker, gangguan reproduksi, hingga kerusakan ginjal dalam jangka panjang.
FAQ Seputar alternatif alat dapur yang aman.
Banyak orang mulai cari alternatif alat dapur yang lebih aman karena khawatir dengan risiko mikroplastik, logam berat, dan bahan kimia yang bisa pindah ke makanan. Pilihan yang tepat bukan cuma awet, tapi juga bikin proses masak jadi lebih tenang tanpa takut kontaminasi.
1. Apakah stainless steel benar-benar aman untuk memasak sehari-hari?
Stainless steel termasuk salah satu bahan paling aman karena stabil saat dipanaskan dan tidak mudah bereaksi dengan makanan. Yang perlu diperhatikan adalah memilih grade 304 atau 316 karena lebih tahan karat dan tidak mudah melepaskan nikel. Selain itu, hindari menggosok terlalu keras dengan sikat kawat supaya lapisannya tidak rusak dan tetap aman dipakai lama.
2. Kenapa peralatan kayu seperti spatula atau talenan lebih aman?
Kayu tidak melepaskan mikroplastik dan cenderung lebih lembut sehingga tidak merusak permukaan wajan atau panci. Selain itu, jenis kayu keras seperti jati, beech, atau akasia lebih tahan jamur dan tidak cepat menyerap bau. Yang penting, pastikan alat kayu selalu dikeringkan setelah dicuci agar tidak lembap dan tetap higienis.
3. Apakah wajan cast iron cocok sebagai pengganti Teflon?
Cast iron aman karena terbuat dari besi padat tanpa bahan kimia tambahan, sehingga tidak mengeluarkan zat berbahaya meski dipanaskan tinggi. Saat sudah ter-seasoning dengan baik, permukaannya bisa jadi anti lengket alami yang justru semakin bagus seiring pemakaian. Hanya saja, beratnya cukup tinggi dan butuh perawatan rutin seperti mengolesi minyak agar tidak berkarat.
4. Apakah keramik benar-benar bebas risiko untuk masak?
Panci atau wajan keramik yang berkualitas biasanya bebas bahan kimia seperti PTFE dan PFOA, sehingga aman dipakai pada suhu sedang sampai tinggi. Tapi penting untuk memilih produk bersertifikat food grade karena beberapa keramik murah masih memakai pewarna yang berpotensi mengandung logam berat. Hindari juga overheating karena lapisan keramik bisa retak dan mengurangi keamanannya.
5. Apakah silicone food grade aman dipakai untuk alat masak?
Silicone food grade aman digunakan karena tahan panas, tidak mudah meleleh, dan tidak melepaskan zat berbahaya saat kena suhu tinggi. Bahan ini cocok untuk spatula, cetakan, hingga peralatan baking tanpa membuat permukaan alat masak cepat rusak. Pastikan memilih silicone 100% tanpa campuran plastik, karena produk campuran biasanya lebih cepat berubah warna, lengket, dan berpotensi mengeluarkan zat asing saat dipanaskan.
(brl/psa)RECOMMENDED ARTICLES
- 9 Blender murah tapi awet harga di bawah Rp300 ribu, halus dalam hitungan detik tanpa ribet
- 9 Rekomendasi kulkas terbaik untuk rumah tangga di bawah Rp2.000.000, hemat listrik dan cepat dingin
- Karet pintu kulkas berjamur dan berkerak bisa auto bersih dalam sekali sikat, kuncinya di 1 bahan ini
- Jangan cuma pakai odol, bersihkan setrika gosong jadi lebih mudah tanpa lecet pakai 1 bahan dapur ini
- Trik ampuh menajamkan pisau cukur tanpa digosok ke kardus atau ikat pinggang
- Tak perlu dioles pasta gigi dan garam, ini trik bersihkan kerak gosong setrika dengan mudah
- Trik agar resleting tas rusak jadi benar lagi tanpa memakai gunting
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas

Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia

Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas
Resep
Selengkapnya
5 Resep minuman dari susu kekinian ala kafe, tanpa blender dan anti ribet
05 / 12 / 2025 17:00 WIB
5 Resep masakan rumahan cepat saji anti ribet, bisa pakai bahan yang ada di dapur
06 / 12 / 2025 09:11 WIB
9 Resep pizza teflon dengan topping keju yang anti ribet tapi tetap cheesy dan istimewa
07 / 12 / 2025 15:30 WIB
















