Minimalkan gejala, ini 9 makanan yang perlu dikonsumsi anak saat terserang penyakit autoimun
Diperbarui 6 Sep 2024, 12:48 WIB
Diterbitkan 6 Sep 2024, 17:00 WIB
Brilio.net - Ketika anak terserang penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuhnya justru menyerang sel-sel tubuhnya sendiri. Hal ini dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti kelelahan, nyeri sendi, ruam kulit, dan gangguan pencernaan. Penyakit autoimun ini dapat memengaruhi banyak bagian tubuh, sehingga gejala yang muncul bisa berbeda-beda pada setiap anak. Penting untuk mengenali gejala dan segera berkonsultasi dengan dokter agar penanganan bisa dilakukan secara tepat.
Untuk membantu mengurangi gejala dan mendukung pemulihan anak, asupan makanan yang tepat sangatlah penting. Makanan tinggi nutrisi seperti buah-buahan segar, sayuran hijau, dan protein berkualitas tinggi bisa membantu memperkuat sistem imun dan mengurangi peradangan. Misalnya, ikan berlemak seperti salmon mengandung omega-3 yang dapat mengurangi peradangan, sementara sayuran hijau seperti bayam dan kale kaya akan vitamin serta mineral yang mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Selain itu, jangan lupa untuk memperhatikan kecukupan asupan probiotik yang bisa ditemukan dalam yogurt atau kefir. Probiotik dapat membantu menyeimbangkan flora usus, yang berperan penting dalam kesehatan sistem imun. Dengan memilih makanan yang kaya akan nutrisi dan memperhatikan pola makan sehat.
Dukung proses penyembuhan anak dari penyakit autoimun, BrilioFood lansir dari berbagai sumber, 9 makanan yang perlu dikonsumsi pada Jumat (6/9).
1. Kunyit.
Kunyit adalah rempah yang sangat bergunauntuk mengatasi peradangan. Kandungan kurkumin dalam kunyit memiliki sifat antiinflamasi yang kuat, yang bisa membantu meredakan gejala penyakit autoimun seperti nyeri sendi dan pembengkakan. Kamu bisa menambahkan kunyit ke dalam berbagai masakan, seperti sup atau tumisan, untuk mendapatkan manfaatnya. Kunyit juga bisa diolah menjadi minuman sehat dengan mencampurnya dengan susu hangat atau membuat jus kunyit segar.
2. Jahe.
Jahe juga dikenal memiliki efek antiinflamasi dan bisa membantu meredakan gejala seperti mual dan gangguan pencernaan yang sering terjadi pada anak-anak dengan penyakit autoimun. Jahe bisa dimanfaatkan dalam berbagai cara, seperti menambahkannya ke dalam teh hangat atau mengolahnya menjadi bumbu dalam masakan seperti tumisan atau sup. Menyediakan teh jahe yang hangat juga bisa menjadi cara yang nyaman untuk anak-anak agar mereka mendapatkan manfaat dari jahe.
3. Brokoli.
Brokoli adalah sayuran yang kaya akan vitamin C dan serat, yang dapat mendukung sistem kekebalan tubuh dan membantu mengurangi peradangan. Vitamin C dalam brokoli berperan penting dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh dan melawan infeksi. Brokoli bisa dimasak dengan cara direbus, dikukus, atau dimasukkan ke dalam tumisan. Untuk variasi, kamu juga bisa membuat salad brokoli segar sebagai camilan sehat.
4. Bayam.
foto: pexels.com
Bayam mengandung banyak vitamin dan mineral, termasuk vitamin A, vitamin C, dan zat besi, yang semuanya penting untuk kesehatan anak dan dukungan sistem imun. Bayam dapat dikonsumsi dalam bentuk segar sebagai bahan salad, atau bisa juga dimasak dalam bentuk tumisan atau sup. Mengolah bayam dengan cara yang sederhana akan memastikan bahwa nilai gizinya tetap terjaga.
5. Kacang almond.
Kacang almond kaya akan vitamin E, yang berfungsi sebagai antioksidan dan membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Kacang almond juga mengandung lemak sehat yang bermanfaat untuk kesehatan secara keseluruhan. kamu bisa memberikan kacang almond sebagai camilan langsung, atau menambahkannya ke dalam oatmeal, yogurt, atau smoothie untuk variasi yang lebih lezat.
6. Ikan salmon.
foto: pexels.com
Salmon adalah sumber omega-3 yang sangat baik, yang dapat membantu mengurangi peradangan dan mendukung kesehatan jantung. Omega-3 dalam salmon dapat membantu meredakan gejala penyakit autoimun seperti nyeri sendi dan kelelahan. Ikan salmon bisa diolah dengan cara dipanggang, dibakar, atau dibuat menjadi filet yang disajikan dengan sayuran.
7. Bawang putih.
foto: pexels.com
Bawang putih memiliki sifat antibakteri dan antiinflamasi yang dapat mendukung sistem kekebalan tubuh dan membantu mengurangi gejala penyakit autoimun. Bawang putih bisa digunakan sebagai bumbu dalam berbagai masakan, mulai dari tumisan hingga sup. Menambahkan bawang putih ke dalam makanan sehari-hari tidak hanya menambah rasa tetapi juga memberikan manfaat kesehatan tambahan.
8. Paprika.
Paprika kaya akan vitamin C dan antioksidan yang bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melawan peradangan. kamu bisa menambahkannya ke dalam berbagai hidangan seperti salad, sup, atau tumisan. Paprika juga bisa dimakan langsung sebagai camilan segar atau dipanggang untuk menambah rasa pada hidangan lainnya.
9. Sirsak.
Sirsak mengandung berbagai nutrisi penting, termasuk vitamin C dan senyawa antiinflamasi yang dapat mendukung kesehatan anak dengan penyakit autoimun. Sirsak bisa dikonsumsi langsung sebagai buah segar atau diolah menjadi jus sirsak yang segar dan menyehatkan. Menyediakan sirsak sebagai bagian dari menu sehari-hari bisa memberikan tambahan gizi yang bermanfaat untuk kesehatan anak.
(brl/lut)
RECOMMENDED ARTICLES
- Waspada serangan jantung, kenali penyebab, gejala, dan pencegahannya
- 7 Cara mengecek dehidrasi pada bayi yang harus kamu ketahui
- 5 Dampak sistem kebut semalam terhadap kesehatan fisik dan kognitif, kenali risikonya
- Paus Fransiskus alami nyeri kronis, kenali penyebab, gejala, dan pencegahannya
- Cara obati kulit alergi usai terkena gigitan serangga, cukup pakai 2 bahan dapur ini
- 4 Cara mengecek anemia sendiri di rumah dengan mudah
- 5 Macam kombinasi gerakan jalan cepat, lengkap dengan cara melakukan dan penjelasan manfaatnya
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas