Sering diabaikan, wanita ini jelaskan bahaya penggunaan talenan plastik saat memotong makanan
Diperbarui 8 Agt 2024, 15:21 WIB
Diterbitkan 9 Agt 2024, 03:00 WIB
Brilio.net - Talenan adalah salah satu peralatan dapur yang paling esensial dan sering digunakan untuk memasak. Alat ini memiliki permukaan yang aman dan nyaman untuk memotong berbagai bahan makanan, mulai dari sayuran, daging, hingga roti. Di antara beberapa jenisnya, talenan berbahan plastik paling sering dipilih karena ringan dan mudah dicuci.
Memang talenan plastik memiliki sejumlah kelebihan tersendiri. Tak hanya ringan, talenan plastik juga dijual dengan harga terjangkau dibandingkan talenan kayu atau stainless steel. Tapi tahu nggak sih? Sebenarnya penggunaan talenan plastik ini memiliki efek samping yang cukup berbahaya.
Seorang wanita bernama Lydia pernah menjelaskan hal tersebut lebih lanjut melalui salah satu video yang diunggah. Dalam akun Instagram @lydia.kusyono, konten kreator memasak ini mengaku bahwa talenan plastik yang digunakan memotong makanan bisa menyebabkan mikroplastik yang bercampur dengan bahan makanan yang dikonsumsi.
"setiap kali kita memotong bahkan masuk ke dalam dishwasher memungkinkan serpihan plastik tercampur ke bahan makanan kita," ujar Lydia dikutip BrilioFood dari Instagram @lydia.kusyono pada Kamis (8/8).
foto: Instagram/@lydia.kusyono
Dalam video tersebut, dia menunjukkan tutorial saat talenan tersebut terus terpapar ujung pisang yang tajam saat digunakan untuk memotong makanan. Siapa sangka, saat dia melakukan gerakan memotong (seperti memotong makanan), ada banyak lapisan plastik yang mengelupas. Lydia sontak mengumpulkan serpihan plastik tersebut menggunakan ujung pisaunya.
"Ini aku coba gerakan memotong saja, ternyata ada lapisan plastik yang ikut. Inilah yang disebut mikroplastik. Bayangin aja kita masak, mikroplastik ini masuk ke dalam pencernaan kita," terangnya lebih lanjut.
foto: Instagram/@lydia.kusyono
Dilansir dari jurnal di laman media.neliti.com, sebuah penelitian dari University of Michigan mengungkapkan bahwa goresan-goresan hasil pemotongan menyebabkan talenan sulit dibersihkan. Selain itu, serpihan plastik yang timbul juga berpotensi ikut tercampur pada makanan yang dipotong menggunakan talenan tersebut. Tak hanya itu, bakteri yang terdapat dalam talenan plastik berjumlah lebih banyak dari pada bakteri pada talenan berbahan kayu.
foto: Instagram/@lydia.kusyono
Menilik hal tersebut, Lydia lantas menyarankan untuk mengganti penggunaan talenan yang lebih aman, seperti talenan kayu atau stainless steel. Selain meminimalisir adanya bakteri yang tumbuh, talenan kayu dan stainless juga lebih tahan lama dan aman digunakan dibandingkan talenan plastik. Namun tentu dengan catatan, talenan kayu dan stainless yang digunakan tetap harus dirawat dengan baik.
Sejak diunggah pada 26 Juli lali, video tersebut sudah ditonton lebih dari 349 ribu kali. Nggak heran jika kemudian ada banyak pengguna Instagram lain yang membanjiri kolom komentar. Sebagian warganet ini mengaku kerap menggunakan talenan kayu atau stainless yang memang lebih kuat dan tahan lama.
"Aq team talenan kayu Kak dr dulu," kata Instagram @rantieliung.
"Kayu paling laris di kampung awet" tulis akun Instagram @_vannndik.
"dan lebih awet sih klo pake kayu atau stainless," komentar akun Instagram @_drainosaurus.
(brl/lut)RECOMMENDED ARTICLES
- Bukan untuk alas memotong, aksi warganet tunjukkan fungsi lain talenan ini tak terpikiran orang lain
- Tak perlu pakai sabun, ini cara usir noda hitam di talenan cuma modal 1 bahan dapur
- Tanpa soda kue dan cuka, trik enyahkan noda bekas kunyit di talenan plastik pakai 2 bahan sederhana
- Tanpa disikat, ini trik hilangkan noda jamur kehitaman di talenan cuma pakai 1 bahan sederhana
- Bukan digosok baking soda, ini trik hilangkan noda hitam di talenan plastik cuma tambah 1 bumbu dapur
- Trik emak-emak basmi jamur dan noda kunyit di talenan plastik ini auto kinclong pakai 3 bahan dapur
- 15 Cara membersihkan talenan, mudah pakai bahan sederhana
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas