Brilio.net - Gizi sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Karena itu si kecil perlu mengonsumsi makanan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi mereka sehari-harinya. 

Tapi, tidak sedikit anak yang menolak mengonsumsi buah dan sayur. Padahal, kedua jenis makanan ini sangat dibutuhkan tubuh mereka karena memiliki asupan gizi yang bermanfaat. Sayangnya, anak-anak cenderung memilih makanan manis yang mereka suka seperti biskuit dan permen.

Nah buat para moms di rumah, yogurt bisa menjadi salah satu pilihan yang baik untuk kesehatan anak. Sebab, yogurt mengandung berbagai manfaat untuk kesehatan anak. Yogurt mengandung probiotik, bakteri baik untuk kesehatan usus yang dapat membantu memperlancar pencernaan dan mengeluarkan bakteri buruk dari tubuh anak.

Selain itu, karena terbuat dari susu, yogurt juga mengandung kalsium yang baik untuk tulang dan gigi anak. Nggak cuma itu, yogurt juga mengandung serat pangan yang bermanfaat untuk tubuh, termasuk menormalkan pergerakan usus, menurunkan kolesterol, membantu dalam mencapai berat badan ideal, dan mendukung kesehatan usus.

“Yogurt juga mengadung protein dan kalsium yang penting untuk kesehatan tulang, terutama tulang anak yang bertumbuh dengan cepat,” ujar ahli nutrisi, Emilia Achmadi, MS RDN.

Berikut alasan mengapa anak-anak dianjurkan mengonsumsi yogurt demi pertumbuhan mereka. 

1. Menambah asupan kalsium, vitamin D, dan kalium

healthline.com

Kebanyakan anak berhenti mengonsumsi susu di usia dua tahun. Karena itu seringkali persentase kecukupan kalsium pada anak menurun drastis setelah usia dua tahun. Ditambah lagi asupan vitamin D dan kalium juga termasuk rendah pada anak-anak berusia 2-11 tahun. “Nah kedua kandungan ini tersedia pada yogurt berkualitas,” lanjut Emilia.  

2. Fakta kandungan gula pada yogurt

yogurtinnutrition.com 

Saat ini, mungkin banyak orang tua cemas akan kandungan gula yang terdapat dalam produk olahan susu seperti yogurt. Namun, menurut Nutrition Journal 2017 ciptaan Azais-Braesco V et al, yogurt hanya mengandung 1-8% gula alami dan 4-9% gula tambahan. Hal ini membuat yogurt aman untuk dikonsumsi anak.

“Hal terbaik, dengan mengonsumsi yogurt, anak-anak bisa menikmati camilan yang lezat dan tidak melewati batasan kalori harian mereka,” imbuh Emilia

3. Segudang nutrisi

Greenfields

Yogurt juga mengandung segudang nutrisi tak tertandingi yang mendukung pertumbuhan anak. Yogurt juga hidangan yang serba guna dan seru. Karena itu moms harus bisa berkreasi dan membuat yogurt menjadi camilan kesukaan anak.

4. Sesuai takaran untuk anak

Greenfields

Melihat berbagai manfaat yang dimiliki yogurt untuk anak, Greenfields, ahli produk susu dan produk olahan susu hadir dengan produk yang bisa menjadi solusi bagi anak-anak yang sulit mengonsumsi makanan sehat. 

Greenfields memperkenalkan produk terbarunya yaitu Greenfields Kids Yogurt Pouch dan Kids Yogurt Drink, dengan kemasan yang khusus untuk anak-anak, kemasan cilik untuk si cilik. Produk dengan kemasan lebih kecil akan lebih mudah untuk dihabiskan anak.

Dengan kedua produk terbaru ini, orang tua dapat memberikan camilan berupa yogurt yang lezat dan bernutrisi untuk anak mereka yang aktif,” kata Syahbantha Sembiring, Indonesia Country Head Marketing & Sales PT Greenfields Dairy Indonesia.

Selain berukuran lebih kecil, kemasan Greenfields Kids Yogurt Pouch dan Kids Yogurt Drink juga didesain sehingga menarik untuk anak, dengan warna-warna terang dan menampilkan karakter-karakter lucu yang digemari anak. Greenfields Kids Yogurt juga menggunakan kemasan squeeze pouch dengan bentuk yang membuatnya mudah untuk digenggam anak tanpa harus takut isinya tumpah.

5. Hindari camilan kurang sehat berwarna dan kemasan menarik

researchworld.com

Studi yang dilakukan Ike-Elechi Ogba dan Rebecca Johnson menunjukkan, kemasan yang menarik dapat memengaruhi keinginan anak untuk membeli sebuah produk. Karena anak-anak cenderung memproses informasi secara visual, mereka akan lebih tertarik terhadap produk yang berwarna cerah dan menampilkan karakter yang mereka suka. 

“Anak-anak memiliki kecenderungan memilih camilan yang kurang sehat karena memiliki kemasan menarik,” ujar psikolog, Jovita Ferliana, M.Psi.