Brilio.net - Belakangan ini, dunia kuliner media sosial dihebohkan dengan viralnya tumis cabai gendot. Aktris multitalenta Prilly Latuconsina pun ikutan membagikan pengalamannya memasak dan menikmati cabai gendot di akun TikTok-nya. Siapa sangka, cabai asal Meksiko yang bentuknya unik ini bisa jadi menu andalan yang bikin nagih.

Cara mengolah cabai gendot agar pedasnya tetap nikmat
foto: TikTok/@prillylatuconsina15

Cabai gendot, atau yang juga dikenal dengan nama cabai bendot, memang punya karakteristik berbeda. Ukurannya lebih besar dari cabai rawit, namun tidak sebesar paprika. Pedasnya? Jangan ditanya! Tapi, kalau salah mengolah, cabai gendot bisa bikin perut mules dan pengalaman makan jadi kurang menyenangkan.

Cara mengolah cabai gendot agar pedasnya tetap nikmat
foto: TikTok/@prillylatuconsina15

Perbedaan Cabai Gendot dan Habanero

Sebenarnya, cabai gendot dan cabai habanero adalah satu jenis cabai yang sama, keduanya termasuk spesies Capsicum chinense dan berasal dari wilayah Semenanjung Yucatan, Meksiko. Di Indonesia, cabai ini dikenal dengan nama cabai gendot atau cabai gendol karena bentuk buahnya yang gembung atau membulat seperti paprika, tapi ukurannya lebih kecil, sekitar 1-2 cm. Tingkat kepedasan cabai ini cukup tinggi, berkisar antara 100.000 hingga 350.000 skala Scoville, jauh lebih pedas dibanding cabai rawit biasa. Jadi, sebenarnya cabai gendot adalah varian lokal dari cabai habanero yang sudah sangat populer di dunia.

5 Cara Mengolah Cabai Gendot agar Pedasnya Tetap Nikmat

Cara mengolah cabai gendot agar pedasnya tetap nikmat
foto: YouTube/Shanty Denny

Nah, biar kamu tetap bisa menikmati olaha cabai gendot, yuk simak cara mengolahnya.

1. Pilih Cabai Gendot yang Segar

Pastikan cabai yang kamu gunakan masih segar dan belum layu. Cabai segar punya tekstur renyah dan rasa pedas khas tanpa rasa getir.

2. Buang Biji dan Uratnya

Biji dan urat cabai adalah sumber utama rasa pedas yang menyengat. Menghilangkan sebagian biji dapat mengurangi tingkat kepedasan agar tidak terlalu menyiksa perut.

3. Kombinasikan dengan Bahan Penetral

Seperti yang dilakukan Prilly, padukan cabai gendot dengan tempe goreng, daging ayam, atau timun sebagai penetral pedas alami.

4. Tumis dengan Bumbu Halus

Gunakan bawang merah, bawang putih, dan kemiri yang dihaluskan, tumis hingga harum, tambahkan garam dan sedikit air agar bumbu meresap dan cabai tidak terlalu kering.

5. Jangan Masak Terlalu Lama

Tumis cabai hanya sampai layu agar teksturnya tetap renyah dan pedasnya tidak berlebihan.

Efek Samping Makan Cabai Gendot

Meski nikmat, konsumsi cabai gendot yang berlebihan dapat menyebabkan beberapa efek samping, terutama bagi yang memiliki lambung sensitif. Capsaicin, senyawa aktif penyebab rasa pedas, dapat memicu iritasi lambung, mulas, atau bahkan diare bila dikonsumsi dalam jumlah besar.

Oleh karena itu, bagi penderita maag akut atau gangguan pencernaan, disarankan untuk membatasi konsumsi cabai ini dan mengonsumsinya dengan hati-hati. Selain itu, efek terbakar di mulut dan tenggorokan juga umum dirasakan, sehingga disarankan menyediakan penetral seperti susu atau timun saat menikmati cabai gendot.

Manfaat Cabai Gendot

Cabai gendot tidak hanya pedas, tetapi juga kaya manfaat kesehatan. Kandungan capsaicin di dalamnya dipercaya dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh dan membakar kalori, sehingga cocok untuk program diet. Selain itu, capsaicin juga memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang membantu melawan radikal bebas serta meningkatkan sistem imun tubuh. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi cabai pedas dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan meningkatkan kesehatan pencernaan bila dikonsumsi secara wajar.

FAQ Tentang Cabai Gendot

1. Apakah cabai gendot asli Indonesia?

Cabai gendot sebenarnya bukan asli Indonesia, melainkan berasal dari Meksiko dan termasuk varietas Capsicum chinense. Namun, cabai ini sudah lama dibudidayakan dan populer di beberapa daerah Indonesia seperti Dieng dan Jawa Barat.

2. Apa tingkat kepedasan cabai gendot dibandingkan cabai rawit?

Cabai gendot memiliki tingkat kepedasan antara 100.000 hingga 350.000 Skala Scoville (SHU), jauh lebih pedas dibanding cabai rawit biasa yang sekitar 100.000 SHU.

3. Bagaimana pengaruh kondisi tanah terhadap kepedasan cabai gendot?

Kepedasan cabai gendot dipengaruhi oleh faktor genetik dan kondisi tanah. Tanah yang kering cenderung membuat cabai lebih pedas, sementara tanah basah bisa mengurangi rasa pedasnya.

4. Apa saja olahan makanan yang cocok menggunakan cabai gendot?

Cabai gendot sering digunakan untuk tumisan, sambal, sayuran berkuah seperti lodeh, hingga olahan seafood seperti sambal cumi. Di Dieng, cabai ini juga diolah menjadi manisan khas.

5. Apakah cabai gendot cocok untuk penderita lambung sensitif?

Konsumsi cabai gendot harus dibatasi bagi penderita lambung sensitif karena kandungan capsaicin yang tinggi dapat memicu iritasi lambung dan mulas jika dikonsumsi berlebihan.