Brilio.net - Indonesia dikenal dengan kekayaan alam dan panorama yang menakjubkan. Tak heran jika berbagai wilayah di Nusantara menjadi destinasi yang kerap dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun mancangera.

Tak hanya keindahan panorama, Indonesia juga punya kekayaan kuliner khas di tiap daerah, mulai dari makanan hingga minuman, termasuk minuman olahan anggur seperti wine. Selama ini mungkin banyak orang mengetahui wine yang nikmat berasal dari Eropa.

Nah sebenarnya di Indonesia juga ada lho wine lokal yang cita rasanya nggak kalah. Tengok saja The Cellardoor, tempat display dan penjualan wine, baik lokal maupun impor dengan karakteristik yang beraneka ragam.

“The Cellardoor menjadi tempat display dan menjual produk Hatten Wines, Two Islands Wines, dan Dragon Fly Wines,” jelas IGAA Reditya Candradewi, Marketing Manager The Cellardoor.

Seperti apa The Cellardoor memperkenalkan kekayaan alam Bali melalui wine? Berikut faktanya.  

1. Wine lokal

Hatten Wines dibuat dari anggur lokal Indonesia. Lewat wine jenis ini The Cellardoor juga mengenalkan kekayaan alam Indonesia. Hatten Wines dibuat dari jenis anggur putih dan anggur merah yang ditanam dan diproduksi langsung di Bali.

2. Berdayakan petani

Lewat pemberdayaan petani anggur lokal, The Cellardoor yang terletak di Jl Bypass Ngurah Rai No. 393 Sanur, Bali ini membina para petani dalam setiap proses menanam, memanen, hingga kemudian berhasil menghasilkan produk anggur berkualitas yang siap untuk diolah yang juga diproduksi dari hasil kebun The Cellardoor sendiri. Selain di Bali, The Cellardoor juga memiliki cabang di Jakarta tepatnya di Jl Benda, No 1F, Kemang, Jakarta Selatan.

Dengan demikian, The Cellardoor juga sekaligus bisa memberi pemahaman bahwa iklim tropis yang dimiliki Indonesia tidak menjadi penghalang produksi wine berkualitas berstandar internasional. Hatten Wines memiliki beberapa pilihan wine yaitu red wine, white wine, sparkling wine, dan fortified wine.

3. Semua proses dilakukan di Bali

Selain itu, The Cellardoor juga menawarkan Two Islands Wines dan Dragon Fly Wines. Kedua jenis wine ini menggunakan bahan baku anggur dari Australia Selatan. Namun seluruh proses pembuatannya dilakukan di Pulau Dewata. Di sini pengunjung juga bisa menikmati berbagai jenis wine dan juga arak serta brem Bali Dewi Sri yang sudah melegenda.

4. Wine testing dan wine pairing

Sejak berdiri dari tahun 2000, The Cellardoor tak hanya menjadi toko resmi untuk display produk saja, tetapi juga beragam aktivitas seperti wine testing dan wine pairing. Kemudian untuk menjawab tingginya permintaan pasar, akhirnya The Cellardoor juga turun ke penjualan online. “Kita tak hanya menjual produk, tapi juga activity. Kami menawarkan Comparative Tasting dan Sweet Wine Lover Tasting,” jelas Dewi.

5. Memadukan dengan menu lokal

Lewat beragam aktivitas ini, The Cellardoor ingin memberikan pengalaman yang lebih daripada sekadar meminum wine saja, termasuk menikmatinya bersama menu pilihan mulai Western hingga menu khas Bali seperti ayam betutu dan sate lilit.

“The Cellardoor ingin mematahkan anggapan bahwa red wine paling cocok dinikmati bersama red meat, white wine paling cocok dinikmati dengan white meat. Sebetulnya, wine bisa kita pilih berdasarkan sauce pada hidangan, dan setiap orang bisa memiliki pengalaman masing-masing,” kata Dewi.

6. Sekolah wine and spirit

Selain memberikan pengalaman berbeda saat menikmati wine, The Cellardoor juga memiliki lembaga pendidikan internasional untuk wine dan spirit, yaitu Hatten Education Center yang menjadi lembaga pelatihan kerja dengan Kertawidyawati sebagai head dan educatornya. Kertawidyawati dikenal sebagai satu-satunya certified educator perempuan pertama di Indonesia dari Wine & Spirit Education Trust (WSET).