5. Tuang air untuk melihat perubahan warnanya.

foto: freepik.com

Kamu bisa menuang sedikit air ke permukaan cobek. Jika air tetap bening dan bersih meskipun dibiarkan berjam-jam, bisa dipastikan bahwa cobek tersebut terbuat dari batu asli. Namun jika warnanya berubah dan justru keruh, berarti cobek tersebut tersebut dari semen. Hal ini terjadi akibat partikel-partikel semen yang larut dan mengubah warna airnya.

6. Mengulek makanan dengan cobek baru.

foto: TikTok/@merina.dewi

Jika ingin membedakan cobek batu yang sudah dibeli, kamu bisa mengetahuinya dengan cara mengulek bahan makanan dengan cobek tersebut. Misalnya, ulek satu buah bawang putih hingga agak halus. Setelah itu, raba hasil ulekan tersebut dengan jari. Jika terdapat butiran-butiran kecil (yang notabene bukan berasal dar bawang), berarti cobek tersebut terbuat dari semen. Pasalnya, lapisan cat pada cobek semen biasanya akan tergerus ketika cobek digunakan untuk mengulek makanan.

7. Menggores cobek dengan garpu atau pisau.

foto: freepik.com

Tidak hanya menggerus, kamu juga bisa menggores cobek batu untuk memastikan asli atau palsu. Gores permukaan cobek dengan garpu atau pisau untuk memastikan warna bekas goresannya. Bekas goresan yang berwarna putih menandakan bahwa cobek tersebut terbuat dari semen. Pasalnya, jejak putih ini terbentuk karena lapisan cat di permukaan cobek yang ikut tergores.

Namun, berbeda halnya dengan cobek batu asli yang tidak meninggalkan jejak atau warna apapun saat digores dengan benda tajam.

8. Bandingkan kedua harga cobek.

foto: Instagram/@fendisaputra888

Terakhir, pastikan harga cobek batu yang akan kamu beli. Di pasaran, cobek batu asli cenderung lebih mahal dibandingkan cobek semen. Bukan tanpa alasan, proses pembuatan cobek batu terbilang cukup sulit dan memakan waktu lama. Selain itu, butuh keterampilan khusus untuk memahat batu hingga bentuknya menjadi seperti cobek.

Sedangkan cobek semen bisa dibuat dengan proses yang lebih cepat dan ringkas. Semen yang digunakan hanya perlu diaduk dengan bahan lain seperti air dan batu kerikil. Adonan semen tersebut kemudian bisa langsung dicetak. Nggak heran kalau harganya pun lebih terjangkau.