Brilio.net - Saat memasak nasi, banyak orang fokus pada takaran air dan jenis beras, tapi sering lupa satu langkah penting: cara mencuci beras. Mencuci beras dianggap sepele, padahal justru langkah ini sangat memengaruhi hasil akhir nasi yang kamu sajikan.
Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan adalah mencuci beras sampai airnya benar-benar bening. Padahal, kebiasaan ini ternyata bisa menghilangkan lapisan penting pada beras yang berperan dalam membuat nasi pulen dan gurih. Bahkan, dalam beberapa kasus, nasi malah jadi lembek dan kurang sedap saat dimakan. Lalu, kenapa hal ini bisa terjadi? Bagaimana mencuci beras yang benar agar nasi tetap enak dan gizinya tetap terjaga?
Mengapa Mencuci Beras Terlalu Bersih Bikin Nasi Lembek?
Beras, terutama jenis pulen seperti beras pandan wangi atau beras Jepang, memiliki lapisan tipis di permukaan yang mengandung amilosa dan sedikit pati. Lapisan ini membantu nasi jadi lebih pulen dan punya tekstur khas yang tidak mudah hancur saat dimasak. Ketika beras dicuci terlalu lama dan air cucian sudah sangat bening, lapisan ini ikut larut dan hilang.
Hasilnya, nasi yang dimasak dari beras seperti ini cenderung lebih lembek, tidak mengembang sempurna, bahkan terasa seperti bubur di beberapa bagian. Hal ini tentu merugikan, terutama bagi yang ingin menyajikan nasi untuk lauk-pauk berbumbu atau makanan khas yang butuh tekstur nasi pulen seperti nasi liwet, nasi uduk, hingga sushi.
Mitos Mencuci Beras Sampai Bening: Keliru dan Merugikan
Masih banyak yang percaya bahwa beras harus dicuci sampai benar-benar bersih, bahkan hingga airnya sebening kristal. Padahal, menurut para ahli gizi dan kuliner, kebiasaan ini bisa merusak kualitas beras.
1. Nutrisi Berkurang
Food and Drug Administration (FDA) menyatakan bahwa mencuci beras terlalu bersih bisa menghilangkan zat-zat penting seperti:
- Zat besi
- Folat
- Thiamin
- Niacin
Vitamin-vitamin larut air ini sangat mudah hanyut bersama air cucian, apalagi pada beras fortifikasi yang telah diperkaya dengan tambahan nutrisi.
2. Tekstur Nasi Tidak Maksimal
Chef profesional biasanya hanya mencuci beras secukupnya, agar teksturnya tetap padat dan tidak terlalu lembek. Mereka memahami bahwa terlalu banyak mencuci beras akan menghilangkan karakteristik alami dari tiap jenis beras.
Manfaat Mencuci Beras dengan Cara yang Benar
1. Mengurangi Kontaminan dan Logam Berat
Penelitian yang dimuat dalam International Journal of Environmental Research and Public Health (2020) menemukan bahwa beras bisa mengandung arsenik, timbal, hingga kadmium. Mencuci beras 2–3 kali dengan air bersih membantu menurunkan kadar logam berat ini secara signifikan.
2. Menghilangkan Debu, Serangga, dan Kotoran
Dalam proses panen, penggilingan, hingga distribusi, beras rentan terpapar kotoran, debu, kerikil kecil, atau bahkan serangga. Mencuci beras membantu membersihkan bahan-bahan asing ini sebelum dikonsumsi.
3. Meningkatkan Cita Rasa dan Tekstur Nasi
Dengan mencuci beras secukupnya, sisa pati yang berlebih bisa dibuang, tapi lapisan penting tetap terjaga. Ini menghasilkan nasi yang pulen, tidak terlalu lengket, dan tidak mudah basi.
Tips Praktis Mencuci Beras dengan Benar
Beras dicuci terlalu bersih bikin nasi lembek
foto: Meta AI
Agar kamu bisa mendapatkan nasi yang pulen dan bergizi, berikut tips sederhana namun penting:
- Tuangkan air ke dalam beras dan aduk pelan menggunakan tangan, jangan digosok terlalu keras.
- Buang air keruh dan isi ulang dengan air baru.
- Ulangi proses ini sebanyak dua hingga tiga kali saja, jangan lebih.
- Periksa apakah ada kotoran, kerikil, atau serangga, dan buang jika ditemukan.
- Setelah air cucian sudah cukup bersih (tidak perlu bening), tiriskan dan siap dimasak.
Bonus: Resep Nasi Pulen Tanpa Rice Cooker
Kamu bisa mempraktikkan tips mencuci beras di atas dengan mencoba resep nasi pulen ala rumahan berikut ini:
Bahan:
- 2 gelas beras pulen (misalnya beras pandan wangi)
- 2,5 gelas air matang
- 1 lembar daun pandan (opsional, untuk aroma)
- Sejumput garam (opsional, untuk rasa gurih)
Cara membuat:
1. Cuci beras sebanyak 2–3 kali, sesuai tips di atas. Tiriskan.
2. Masukkan beras ke dalam panci, tambahkan air dan daun pandan.
3. Nyalakan kompor dengan api sedang. Aduk sesekali agar tidak lengket di dasar.
4. Setelah air mulai menyusut, kecilkan api hingga sangat kecil.
5. Tutup panci dan masak selama 15 menit.
6. Matikan api dan diamkan nasi selama 10 menit agar tekstur mengembang sempurna.
7. Aduk nasi perlahan menggunakan garpu agar tidak menggumpal.
5 FAQ Mencuci Beras
1. Apakah jenis beras memengaruhi seberapa banyak beras perlu dicuci?
Ya, jenis beras sangat memengaruhi seberapa banyak beras perlu dicuci.
Beras putih biasa (seperti IR 64 atau pandan wangi) cukup dicuci 2–3 kali. Namun, beras basmati atau beras sushi kadang perlu dicuci lebih banyak untuk mengurangi kadar pati, terutama jika hasil nasi yang diinginkan adalah yang tidak terlalu lengket.
Sebaliknya, beras merah atau beras hitam sebaiknya dicuci ringan saja, karena biasanya tidak melalui banyak proses pemutihan dan memiliki kulit ari yang mengandung serat dan nutrisi penting. Terlalu sering mencuci jenis ini bisa menghilangkan sebagian antioksidannya.
2. Apakah air cucian beras bisa digunakan kembali untuk hal lain?
Bisa, air cucian beras (khususnya cucian pertama) punya banyak manfaat.
Air ini mengandung sisa pati, vitamin B, dan mineral yang terlarut. Beberapa kegunaan praktis air cucian beras antara lain:
- Penyiram tanaman: Kandungan nutrisinya bisa menyuburkan tanaman hias atau sayuran di rumah.
- Pembersih wajah alami: Air beras dikenal mengandung antioksidan yang membantu menyegarkan dan mencerahkan kulit.
- Bahan masker rambut alami: Bisa membantu menguatkan akar rambut dan memberi kilau alami.
Namun, pastikan air cucian tidak terlalu keruh atau sudah bercampur bahan kimia, ya.
3. Apakah beras organik perlu dicuci dengan cara yang berbeda?
Beras organik tetap perlu dicuci, tapi perlakuannya bisa lebih ringan.
Karena beras organik biasanya tidak melalui proses pemutihan atau pelapisan dengan zat sintetis, maka pencuciannya sebaiknya dilakukan lebih lembut agar tidak menghilangkan lapisan luar alami yang kaya serat dan antioksidan.
Cukup cuci 1–2 kali, dan hindari menggosok terlalu keras. Tujuannya hanya untuk menghilangkan debu, bukan membersihkan secara berlebihan.
4. Apakah mencuci beras menggunakan air hangat lebih baik daripada air dingin?
Tidak disarankan mencuci beras dengan air hangat.
Air hangat atau panas bisa mulai melarutkan pati dan protein pada beras sebelum proses memasak, sehingga bisa membuat nasi jadi terlalu lengket atau bahkan lengket tak merata.
Gunakan air suhu ruang atau air dingin agar lapisan luar beras tidak larut dan tetap mempertahankan karakter alaminya. Air dingin juga membantu menjaga tekstur nasi tetap utuh saat dimasak.
5. Bolehkah mencuci beras lalu menyimpannya untuk dimasak nanti?
Sebaiknya hindari menyimpan beras yang sudah dicuci terlalu lama sebelum dimasak.
Beras yang sudah dicuci akan menyerap kelembapan, dan jika dibiarkan di suhu ruang bisa memicu pertumbuhan bakteri atau jamur. Ini sangat berisiko, apalagi di iklim tropis yang lembap seperti Indonesia.
Jika memang ingin mencuci beras terlebih dahulu, segera masak atau simpan di kulkas dalam wadah tertutup dan gunakan dalam waktu maksimal 12 jam. Jangan biarkan lebih dari itu agar tidak membahayakan kesehatan.