Brilio.net - Nasi putih merupakan salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia. Sumber karbohidrat ini bisa bikin tubuh kenyang saat dikonsumsi. Karena ekonomis dan mudah didapat, banyak orang kemudian memilih menyantap nasi sebagai menu makan sehari-hari.

Meski mengenyangkan, nasi termasuk bahan makanan dengan kandungan pati yang tinggi, lho. Dilansir dari healthline.com, secangkir beras putih mengandung 45 gram karbohidrat yang bisa menghasilkan 206 kalori. Jumlah yang cukup banyak, bukan?

Kalori pada nasi ini juga berasal dari air tajin ketika beras dimasak, lho. Menurut riset 249th National Meeting and Exposition of the American Chemical Society yang dilansir dari cen.acs.org, ada dua jenis pati yang terdapat pada nasi, yakni yang mudah dicerna dan yang sulit dicerna. Pati yang sulit dicerna cenderung tinggi serat, sehingga baik untuk pencernaan. Sebaliknya, pati yang terlalu mudah dicerna justru diubah menjadi gula, yang kemudian akan diserap oleh aliran darah.

Sayangnya, sebagian besar pati pada air tajin cenderung mudah dicerna. Hal inilah yang menjadi masalah utama bagi penderita diabetes karena bisa menyebabkan lonjakan gula darah.

Selain penderita diabetes, para pejuang diet juga cenderung menghindari nasi putih, lho. Bukan tanpa alasan, tingginya kadar gula pada darah akan membentuk lemak, yang menyebabkan berat badan bertambah. Oleh sebab itu, banyak pejuang diet mengganti sumber karbohidrat yang lebih sehat.

Untuk mengurangi kadar gula pada nasi putih, sebagian orang biasanya akan menambahkan minyak kelapa saat menanak nasi. Penambahan bahan satu ini dianggap bisa menurunkan jumlah kalori dan karbohidrat yang menyebabkan peningkatan gula darah. Namun selain menggunakan bahan tersebut, ada cara lain yang bisa dilakukan, lho.