Brilio.net - Perkedel sering dianggap sebagai lauk sederhana yang bisa dibuat kapan saja, padahal prosesnya tidak sesimpel kelihatannya. Banyak orang baru sadar saat mulai mengulek kentang dan mencampur bumbu, adonannya ternyata gampang banget berubah jadi terlalu lembek. Alhasil, rencana bikin perkedel cantik sering berujung bentuknya acak-acakan.

Masalah utama biasanya muncul dari tekstur kentang yang tidak stabil setelah dihaluskan. Kalau terlalu banyak menyerap minyak atau kebanyakan campuran basah seperti telur, perkedel akan mudah hancur saat digoreng. Bukannya padat dan bulat rapi, justru pecah dan menyerap minyak di mana-mana.

Padahal, perkedel bisa tetap kokoh dan enak kalau tekniknya benar sejak awal. Mulai dari cara mengolah kentang, mencampur bahan, sampai menggorengnya, semuanya punya peran besar. Salah satu bagian paling penting adalah pada saat pengolahan kentangnya.

Biasanya kentang yang dimasak jadi perkedel akan direbus atau dikukus, namun justru proses ini bisa bikin adonan perkedel jadi lembek, lho. Lantas bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasannya lebih lanjut yang telah BrilioFood rangkum dari Instagram @a_h.kitchen pada Minggu (14/12).

Trik mengatasi adonan perkedel yang lembek.

1. Potong dan goreng kentang terlebih dulu.

foto: Instagram/@a_h.kitchen

Potong kentang lalu goreng sampai matang karena cara ini bikin kentang jadi lebih kering dan tidak menyerap air sebanyak jika direbus. Tekstur kentang yang digoreng cenderung lebih padat sehingga adonan perkedel tidak gampang lembek. Selain itu, rasanya juga jadi lebih gurih dan aromanya lebih kuat.

2. Campurkan dengan bahan lain setelah kentang halus.

foto: Instagram/@a_h.kitchen

Setelah kentang digoreng dan dihaluskan, barulah campurkan bumbu dan bahan tambahan seperti daun bawang, bawang goreng, atau sedikit telur. Proses ini membuat tekstur adonan lebih stabil karena kentang sudah tidak berair. Hasilnya, adonan lebih mudah dibentuk dan nggak lengket di tangan.

3. Goreng dengan lapisan telur agar tetap kokoh.

foto: freepik.com

Setelah dibentuk, celupkan perkedel ke kocokan telur tipis-tipis sebelum masuk ke minyak panas. Lapisan telur ini membantu menjaga bentuk perkedel tetap utuh dan tidak retak saat digoreng. Selain itu, tekstur luarnya jadi lebih renyah dan warnanya cantik keemasan.

FAQ Seputar tips membuat perkedel.

Banyak orang mengira membuat perkedel itu mudah, tapi ternyata ada banyak detail kecil yang menentukan hasil akhirnya. Mulai dari tekstur kentang, cara mencampur bahan, sampai teknik menggorengnya.

1. Kenapa perkedel sering hancur meski adonannya terlihat sudah pas?

Kadang adonan terlihat bagus tapi sebenarnya terlalu lembek karena kentangnya menyimpan air. Bisa juga karena minyak terlalu dingin saat menggoreng, sehingga perkedel menyerap minyak dan retak.

2. Lebih baik pakai kentang goreng atau kentang rebus untuk hasil paling kokoh?

Kentang goreng jauh lebih stabil karena kadar airnya rendah sehingga adonan lebih padat dan tidak gampang lembek. Kentang rebus tetap bisa dipakai tapi harus benar-benar ditiriskan dan diuapkan dulu agar airnya berkurang.

3. Kenapa perkedel kadang menyerap minyak terlalu banyak?

Biasanya karena adonan terlalu basah atau minyak kurang panas saat perkedel masuk. Pastikan minyak sudah benar-benar panas supaya bagian luar langsung mengunci dan tidak menyerap minyak berlebihan.

4. Apakah harus selalu menambahkan telur ke dalam adonan?

Tidak wajib, tapi sedikit telur membantu menyatukan adonan tanpa membuatnya terlalu lunak. Jika ingin tetap padat tanpa telur, tambahkan bawang goreng lebih banyak karena teksturnya membantu mengikat adonan.

5. Bagaimana cara membuat perkedel tetap renyah di luar tapi lembut di dalam?

Gunakan lapisan telur tipis sebelum digoreng untuk mendapatkan permukaan yang renyah. Sementara bagian dalam tetap lembut asalkan adonan tidak terlalu padat dan kentangnya dihaluskan secukupnya, bukan sampai terlalu halus seperti pasta.