Brilio.net - Sayuran hijau yang tumbuh subur dengan daun lebat dan segar tentu jadi dambaan siapa pun yang suka berkebun. Melihat tanaman tumbuh sehat dari hasil perawatan sendiri rasanya memuaskan, apalagi kalau warnanya hijau pekat dan tampak segar setiap hari. Selain enak dipandang, sayuran seperti itu juga biasanya punya rasa lebih enak dan kaya nutrisi.

Namun, menjaga sayuran tetap subur dan sehat bukan hal yang mudah. Salah satu tantangan terbesar yang sering bikin kesal adalah serangan hama yang membuat daun jadi berlubang dan layu. Meski ukurannya kecil, hama seperti ulat, kutu daun, atau belalang bisa merusak tanaman dalam waktu singkat jika tidak segera ditangani.

Karena itu, penting banget untuk mengenali tanda-tanda awal serangan hama dan tahu cara mencegahnya. Dengan perawatan rutin dan penggunaan bahan alami yang tepat, sayuran hijau bisa tetap tumbuh subur tanpa perlu khawatir daunnya rusak. Hasilnya, kebun tetap indah, panen pun lebih maksimal.

Nah, untuk merawat sayuran hijau ini, kamu juga bisa menggunakan pupuk cair yang terbuat dari ampas dapur, seperti kulit bawang dan air cucian beras. Kedua bahan tersebut pernah digunakan langsung oleh pemilik akun TikTok @elok.arumsari melalui salah satu video yang diunggah. Simak ulasannya lebih lanjut yang telah BrilioFood dihimpun dari TikTok @elok.arumsari pada Kamis (23/10).

Kunci sayuran hijau bisa subur.

1. Fermentasi kulit bawang dengan air cucian beras.

foto: TikTok/@elok.arumsari

Langkah pertama yang penting banget adalah menyiapkan bahan alaminya dulu. Kumpulkan kulit bawang merah atau bawang putih, lalu rendam di dalam air cucian beras yang masih agak keruh. Diamkan campuran ini selama beberapa hari agar terjadi proses fermentasi alami yang bisa menghasilkan zat bergizi untuk tanaman.

2. Saring dan encerkan sebelum digunakan.

foto: TikTok/@elok.arumsari

Setelah proses fermentasi selesai, jangan langsung digunakan ya. Saring dulu airnya supaya ampas kulit bawang tidak ikut terbawa, lalu encerkan dengan air bersih agar tidak terlalu pekat. Campuran yang terlalu kental justru bisa bikin tanah cepat asam, jadi pastikan konsentrasinya pas supaya aman buat sayuran.

3. Siram rutin ke tanaman sayuran hijau.

foto: TikTok/@elok.arumsari

Begitu larutan siap, tinggal siramkan ke sayuran hijau yang kamu tanam secara rutin, misalnya dua kali seminggu. Pupuk alami ini nggak cuma membantu tanaman tumbuh subur, tapi juga bisa mencegah hama datang karena aroma bawangnya kurang disukai serangga. Dengan perawatan teratur, daun sayuranmu bakal tetap hijau, segar, dan bebas lubang!

Pertanyaan yang kerap diajukan seputar penyebab tanaman disernag hama ulat.

Ulat sering jadi musuh utama bagi para pecinta tanaman, terutama sayuran hijau. Serangannya bisa membuat daun berlubang, tanaman layu, bahkan gagal panen. Berikut beberapa pertanyaan yang sering muncul soal penyebab tanaman diserang hama ulat dan bagaimana cara mencegahnya.

1. Kenapa ulat bisa muncul di tanaman padahal sudah sering disiram?

Menyiram tanaman memang penting, tapi air tidak berpengaruh langsung terhadap hama ulat. Biasanya ulat muncul karena kupu-kupu bertelur di bawah daun, dan telurnya menetas jadi ulat yang mulai memakan daun muda.

2. Apakah tanah yang kotor bisa memicu ulat menyerang tanaman?

Bisa banget. Tanah yang lembap, kotor, atau jarang digemburkan bisa menjadi tempat ideal bagi telur serangga untuk berkembang. Karena itu, menjaga kebersihan media tanam sangat penting agar tidak jadi sarang hama.

3. Kenapa ulat sering menyerang daun muda dibanding daun tua?

Daun muda mengandung lebih banyak air dan nutrisi, teksturnya juga lebih lembut sehingga mudah digigit ulat. Itulah sebabnya tanaman yang baru tumbuh cenderung lebih rentan dibanding yang sudah dewasa.

4. Apakah penggunaan pupuk berlebih bisa memancing hama ulat?

Ya, terutama pupuk kimia yang berlebihan. Tanaman yang tumbuh terlalu cepat karena kelebihan nitrogen bisa menghasilkan daun yang lebih lembek dan manis, sehingga menarik ulat untuk datang.

5. Apakah pencahayaan dan sirkulasi udara berpengaruh pada munculnya ulat?

Tentu berpengaruh. Area yang terlalu lembap dan minim cahaya membuat kondisi ideal bagi ulat berkembang biak, sementara sirkulasi udara yang baik bisa membantu mengurangi populasi hama secara alami.