Brilio.net - Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat baru-baru ini mengeluarkan peringatan serius mengenai produk udang beku yang dijual di Walmart. Dikutip dari laman TIME, udang tersebut, yang berasal dari Indonesia, diduga terkontaminasi Cesium-137, sebuah isotop radioaktif. Dari kasus ini, FDA meminta Walmart menarik semua produk udang beku tersebut.
Meskipun jumlahnya berada di bawah ambang batas berbahaya, kontaminasi bahan radioaktif bisa dikaitkan dengan efek risiko bagi kesehatan. Kasus ini menjadi pengingat penting bagi kita semua akan perlunya kewaspadaan dalam memilih bahan pangan, terutama produk impor yang telah melalui proses panjang.
Panduan antibingung: Cara gampang membedakan plastik sosis yang bisa dan tidak bisa dimakan
Kasus ini menyoroti bagaimana kontaminasi bisa terjadi tanpa terlihat, mulai dari proses pengemasan hingga pengiriman. Oleh karena itu, bagi konsumen, ada langkah-langkah proaktif yang dapat diambil untuk memastikan produk yang dibeli benar-benar aman.
Panduan Belanja Cerdas untuk Udang Beku
Udang terkontaminasi
© 2025 brilio.net/Gemini AI
Jangan asal pakai batu buat masak saat camping di pinggir sungai, ini tips aman biar nggak celaka
Membeli udang beku sering kali menjadi pilihan praktis, namun insiden seperti ini menunjukkan bahwa kewaspadaan ekstra sangat diperlukan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih produk udang beku, dirangkum BrilioFood dari berbagai sumber, Kamis (21/8).
1. Periksa Kondisi Kemasan Udang Beku
Kondisi fisik kemasan adalah indikator awal kualitas produk. Saat membeli udang beku, pastikan kemasan tertutup rapat dan tidak ada sobekan, robekan, atau lubang kecil. Kemasan yang rusak bisa menjadi celah bagi bakteri, kotoran, atau zat asing lain dari lingkungan luar untuk masuk dan mengontaminasi produk.
Selain itu, perhatikan juga kondisi beku di dalamnya. Jika terlihat kembung atau ada banyak kristal es tebal yang menutupi udang, itu bisa jadi pertanda produk pernah mencair dan membeku lagi. Kondisi ini dapat merusak tekstur udang dan berpotensi memicu pertumbuhan bakteri. Udang beku yang baik harus terasa keras dan udang di dalamnya terpisah satu sama lain.
2. Baca Label Produk dengan Teliti
Label pada kemasan bukan sekadar hiasan, melainkan sumber informasi penting. Sebelum membeli, luangkan waktu untuk membaca labelnya. Cari tahu negara asal produk, tanggal produksi, dan tanggal kedaluwarsa. Informasi ini sangat krusial, terutama setelah insiden udang terkontaminasi yang berasal dari negara tertentu.
Merek yang bertanggung jawab akan mencantumkan detail ini dengan transparan. Apabila informasi asal produk tidak tercantum atau sangat samar, sebaiknya pilih produk dari merek lain yang lebih terbuka. Transparansi ini menunjukkan bahwa produsen tidak menyembunyikan apa pun dan berani bertanggung jawab atas produknya.
3. Pilih Produk dengan Sertifikasi Keamanan
Sertifikasi keamanan pangan adalah jaminan tambahan dari pihak ketiga. Banyak produk udang beku, baik dari dalam maupun luar negeri, telah mendapatkan sertifikasi dari lembaga-lembaga terpercaya. Contohnya adalah sertifikasi GMP (Good Manufacturing Practice), HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point), atau sertifikasi dari lembaga internasional seperti BAP (Best Aquaculture Practices).
Sertifikasi ini menunjukkan bahwa produk tersebut telah melalui serangkaian tes dan audit ketat untuk memastikan standar kebersihan, keamanan, dan kualitasnya. Meskipun produk tanpa sertifikasi tidak selalu buruk, memilih produk yang memiliki sertifikasi memberikan ketenangan ekstra karena sudah ada jaminan dari badan independen. Ini adalah cara cerdas untuk memastikan apa yang dikonsumsi sudah melalui pengawasan yang ketat.
Dengan menerapkan panduan sederhana ini, kita dapat melindungi diri dan keluarga dari risiko yang tidak terlihat. Kesadaran sebagai konsumen adalah kunci utama untuk memastikan keamanan pangan yang dikonsumsi sehari-hari.
FAQ Seputar Udang Beku dan Keamanannya
1. Apakah semua udang beku berisiko terkontaminasi?
Tidak. Kasus kontaminasi seperti yang terjadi di Walmart sangat jarang dan biasanya terkait dengan insiden spesifik atau rantai pasokan tertentu. Sebagian besar udang beku yang dijual di pasaran aman untuk dikonsumsi. Insiden ini berfungsi sebagai pengingat untuk selalu waspada dan memilih produk dari sumber terpercaya.
2. Apa perbedaan antara udang beku dan udang segar dalam hal keamanan?
Udang segar umumnya dianggap lebih aman karena proses distribusinya lebih pendek dan langsung. Namun, udang beku juga aman jika diproses dan disimpan dengan benar. Justru, proses pembekuan dapat mengunci kesegaran dan menghentikan pertumbuhan bakteri. Kunci utamanya terletak pada standar higienis selama proses pengolahan dan pengemasan.
3. Apa yang harus dilakukan jika terlanjur membeli produk yang ditarik dari pasaran?
Jika produk yang dimiliki masuk dalam daftar penarikan, segera buang. Jangan pernah mencoba mengolah atau mengonsumsinya. Simpan bukti pembelian dan hubungi toko atau produsen untuk meminta pengembalian dana, karena biasanya produsen atau distributor akan bertanggung jawab.
4. Apakah memasak udang dengan suhu tinggi dapat menghilangkan zat radioaktif?
Tidak. Memasak udang dengan suhu tinggi dapat membunuh bakteri atau parasit, tetapi tidak dapat menghilangkan kontaminasi zat kimia atau radioaktif seperti Cesium-137. Satu-satunya cara untuk menghindari risiko dari zat tersebut adalah dengan tidak mengonsumsi produk yang terkontaminasi.
5. Bagaimana cara produsen udang menjamin keamanan produknya?
Produsen yang bertanggung jawab menerapkan standar keamanan pangan yang ketat. Ini mencakup pemantauan kualitas air, penggunaan pakan yang aman, praktik panen yang higienis, serta proses pengemasan dan pembekuan yang cepat dan terkendali. Inspeksi rutin oleh lembaga pengawas dan sertifikasi pihak ketiga juga menjadi bagian dari upaya ini.
FAQ Seputar Cesium-137 dan Makanan
1. Apa itu Cesium-137?
Cesium-137 (Cs-137) adalah isotop radioaktif dari Cesium, sebuah unsur kimia. Ia dihasilkan sebagai produk sampingan dari fisi nuklir, yaitu proses pemisahan atom. Cs-137 sangat umum ditemukan di lingkungan sebagai sisa dari uji coba senjata nuklir di masa lalu atau kecelakaan reaktor nuklir seperti Chernobyl dan Fukushima.
2. Mengapa Cs-137 berbahaya bagi manusia?
Cs-137 memancarkan radiasi beta dan gamma yang bisa merusak sel-sel hidup di dalam tubuh. Saat masuk ke dalam tubuh, isotop ini dapat menyerupai kalium dan menyebar ke seluruh jaringan, terutama otot. Paparan dalam dosis besar bisa menyebabkan sindrom radiasi akut, luka bakar, dan bahkan kematian. Sementara itu, paparan dosis rendah yang berulang, seperti dari makanan yang terkontaminasi, dapat meningkatkan risiko jangka panjang seperti kanker.
3. Bagaimana Cs-137 bisa mencemari udang?
Cs-137 dapat bertahan lama di lingkungan, khususnya di tanah. Ketika isotop ini masuk ke air, ia bisa diserap oleh organisme akuatik, termasuk udang. Meskipun udang yang terkontaminasi mungkin tidak menunjukkan gejala fisik, zat radioaktif tersebut menumpuk di dalam tubuhnya dan kemudian berpindah ke rantai makanan, sampai akhirnya dikonsumsi oleh manusia.
4. Apakah memasak udang dapat menghilangkan Cs-137?
Tidak. Memasak udang, bahkan dengan suhu sangat tinggi, tidak akan menghilangkan atau mengurangi kandungan Cs-137 di dalamnya. Zat radioaktif ini berada di dalam sel-sel udang, bukan di permukaannya. Cara paling aman adalah menghindari konsumsi produk yang sudah terbukti atau diduga terkontaminasi.
5. Apakah kasus kontaminasi Cs-137 pada makanan sering terjadi?
Kasus kontaminasi Cs-137 pada makanan skala besar, seperti yang terjadi pada udang ini, sangat jarang. Kontaminasi umumnya terjadi di daerah yang sangat dekat dengan lokasi kecelakaan nuklir. Namun, kasus ini menjadi pengingat bahwa zat radioaktif bisa menyebar melalui rantai pasok global, yang menekankan pentingnya pengawasan ketat oleh lembaga seperti FDA.