Brilio.net - Ikan asin jadi salah satu lauk yang sering diolah oleh masyarakat Indonesia. Hanya disantap dengan sambal dan lalapan, ikan asin bisa jadi lauk yang lezat dan menggugah selera. Rasanya yang asin dan gurih membuat siapa saja yang menyantapnya akan ketagihan.

Sayangnya bagi sebagian orang, ikan asin dianggap dianggap terlalu asin. Bukan tanpa alasan, kepekaan lidah setiap orang pada garam tentu berbeda-beda. Jika bagi satu orang rasa ikan asin sudah pas, namun bisa jadi bagi orang lain rasa tersebut terlalu dominan.

Saat mendapati ikan asin yang terlalu asin, sebagian orang sengaja membungkus ikan asin dengan koran. Lalu menaruh ikan asin di dalam air hangat. Cara ini terbilang ampuh mengurangi rasa asin berlebih di ikan asin. Sayangnya, cara ini terbilang tidak higienis. Karena tinta di koran justru mengontaminasi ikan asin. Hal ini sempat dijelaskan oleh warganet dengan nama akun Instagram @luthfianisahan.

“Emang bener sih ngaruh, tapi baru tau belakangan kalo air panasnya justru bisa bikin tinta korannya luntur, dan zat tintanya itu bisa nempel di ikan asin, masuk ke tubuh kita malah bisa memicu kanker,” jelasnya dikutip BrilioFood dari Instagram @luthfianisahan pada Rabu (17/4).

foto: Instagram/@luthfianisahan