Brilio.net - Kain pel sering jadi andalan untuk menjaga lantai tetap bersih dan nyaman dipijak. Namun, tanpa disadari, kain pel yang jarang dicuci bisa menyimpan banyak kotoran, debu, hingga sisa air kotor dari pemakaian sebelumnya. Jika hal ini dibiarkan, justru bukannya membuat lantai bersih, malah bisa menimbulkan masalah baru.
Salah satu masalah yang sering muncul adalah bau amis pada lantai setelah dipel. Bau ini berasal dari bakteri dan kotoran yang menumpuk di serat kain pel, lalu terbawa kembali saat kain digunakan. Akibatnya, lantai yang seharusnya wangi justru terasa tidak segar dan kurang higienis.
Lebih parah lagi, kain pel yang kotor bisa menjadi tempat berkembangnya kuman dan jamur. Jika sering dipakai tanpa dicuci bersih, kuman tersebut bisa tersebar ke seluruh permukaan lantai rumah. Inilah alasan kenapa kebersihan kain pel sangat penting untuk dijaga agar lantai tidak hanya terlihat bersih, tapi juga benar-benar higienis.
Lantas untuk membersihkan kain pel yang biki lantai bau ini, butuh beberapa bahan, seperti sabun cuci piring. Selain itu, kamu juga bisa menambahkan bahan lain, seperti garam untuk mencuci kain pel agar bebas bau amis.
Ingin tahu lebih lanjut cara mencucinya? Yuk simak ulasan berikut yang telah BrilioFood rangkum dari Instagram @riniamanah15 pada Jumat (22/8).
Cara cuci kain pel agar bebas bau.
1. Masukkan kain pel ke dalam ember berisi air.
foto: Instagram/@riniamanah15
Langkah pertama adalah menyiapkan ember yang cukup besar lalu isi dengan air bersih secukupnya. Setelah itu, masukkan kain pel kotor ke dalam ember hingga seluruh bagian kain terendam. Proses perendaman awal ini membantu melonggarkan kotoran yang menempel sehingga lebih mudah dibersihkan.
2. Tambahkan bahan-bahan pembersih.
foto: Instagram/@riniamanah15
Masukkan pasta gigi, sabun cuci piring, dan sedikit garam ke dalam ember. Campuran ini efektif mengangkat bau tak sedap sekaligus membunuh kuman. Pasta gigi membantu menghilangkan bau amis, sabun cuci piring bekerja melarutkan minyak dan noda membandel, sementara garam berfungsi sebagai antibakteri alami. Kombinasi ketiganya membuat kain pel lebih segar dan higienis.
3. Tambahkan air hangat.
foto: Instagram/@riniamanah15
Tuangkan air hangat ke dalam ember agar campuran pembersih bisa bekerja lebih maksimal. Suhu hangat membantu melarutkan minyak dan kotoran yang sulit dihilangkan dengan air dingin. Selain itu, air hangat juga mempercepat proses desinfeksi alami pada kain pel.
4. Rendam kain pel selama 15 menit.
foto: Instagram/@riniamanah15
Biarkan kain pel terendam dalam larutan campuran tersebut minimal 15 menit. Waktu perendaman ini penting agar zat pembersih dapat meresap ke dalam serat kain dan benar-benar mengangkat kotoran yang menempel. Semakin lama direndam, kain pel akan terasa lebih bersih dan segar.
5. Cuci kain pel seperti biasa.
foto: Instagram/@riniamanah15
Setelah direndam, cuci kain pel dengan cara digosok atau dibilas menggunakan sabun cuci biasa. Pastikan tidak ada sisa pasta gigi, garam, atau sabun yang tertinggal di serat kain. Bilasan terakhir sebaiknya menggunakan air mengalir agar kain benar-benar bebas residu.
6. Kain pel lebih bersih dan bebas bau amis.
Dengan metode ini, kain pel bukan hanya terlihat bersih, tetapi juga terbebas dari bau amis yang sering mengganggu. Serat kain akan lebih segar, higienis, dan siap digunakan kembali untuk mengepel lantai. Jika dilakukan rutin, lantai rumah pun akan lebih wangi dan bebas dari bau tak sedap.
FAQ Lantai bau amis usai dipel.
Lantai yang seharusnya terasa segar justru bisa meninggalkan bau amis setelah dipel. Masalah ini sering bikin orang bingung karena sudah merasa membersihkan rumah, tapi hasilnya tidak sesuai harapan.
1. Kenapa lantai masih bau amis meski sudah dipel dengan cairan pembersih?
Bau amis bisa muncul jika kain pel yang digunakan sebenarnya kotor dan menyimpan bakteri. Saat digunakan, bau dari kain pel tersebut berpindah ke lantai meskipun cairan pembersih sudah dipakai.
2. Apakah jenis air yang digunakan bisa memengaruhi bau lantai setelah dipel?
Ya, air yang kurang bersih atau mengandung bau khas tertentu bisa membuat lantai tetap berbau. Misalnya, air sumur yang berbau besi atau air yang sudah tercampur kotoran bisa menimbulkan aroma tidak sedap saat dipakai mengepel.
3. Bagaimana cara mencegah bau amis dari sisa air pel di lantai?
Pastikan kain pel diperas dengan benar agar lantai tidak terlalu basah. Lantai yang terlalu lama mengering dalam keadaan lembap cenderung menimbulkan bau tidak sedap karena jadi tempat berkembangnya bakteri.
4. Apakah jenis lantai tertentu lebih mudah menyimpan bau setelah dipel?
Lantai berpori seperti keramik kasar atau semen halus cenderung menyerap cairan lebih mudah, sehingga bau bisa tertinggal lebih lama. Sementara lantai licin seperti granit atau marmer relatif lebih mudah dibersihkan dan jarang menyimpan bau.
5. Apa langkah tambahan agar lantai tetap wangi setelah dipel?
Gunakan campuran pembersih tambahan seperti perasan jeruk nipis atau sedikit cuka untuk menetralkan bau amis. Setelah dipel, sebaiknya lantai juga diberi sirkulasi udara yang baik agar cepat kering dan wangi bertahan lebih lama.