Brilio.net - Telur yang dimasak rebus membuat nutrisinya tidak banyak terbuang, lho. Dilansir dari healthline.com, telur rebus juga dibuat tanpa tambahan minyak atau mentega, sehingga lebih rendah kalori dan lemak dibandingkan telur goreng. Hal inilah yang membuat telur rebus kerap dipilih sebagai menu diet.

Sekilas, membuat telur rebus memang tampak sederhana alias mudah. Namun ternyata masih ada sejumlah orang yang bingung tentang cara merebusnya. Salah satunya bingung soal berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk merebus telur. Pasalnya, teknik merebus telur sangat berpengaruh pada hasilnya.

Durasi yang dibutuhkan untuk merebus telur juga harus disesuaikan dengan tingkat kematangannya. Misalnya, jika ingin telur matang sempurna, sebagian besar orang biasanya akan merebus telur selama 15-20 menit. Meski bisa matang sempurna, namun durasi perebusan tersebut terbilang cukup lama dan terkadang justru bikin telur overcook (terlalu matang).

Padahal mengonsumsi telur yang terlalu matang ini tidaklah baik. Dilansir dari timesofindia.indiatimes.com, ketika telur direbus terlalu lama, hidrogen sulfida, gas beracun akan terlepas di bagian putih telur. Gas beracun ini juga bisa menimbulkan aroma belerang yang membuat telur kurang enak saat disantap.

Salah satu pengguna Instagram @linda.ljf juga menekankan hal tersebut melalui salah satu video yang diunggah. Konten kreator makanan ini menjelaskan dampak negatif saat mengonsumsi telur yang terlalu matang. Hal ini meliputi hilangnya nutrisi, peningkatan risiko alergi, konsistensi telur yang tidak enak, sulit dicerna, hingga pengaruh pada kesehatan jantung.

"Untuk mencegah bahaya telur overcooked, penting untuk memasak dengan waktu yang tepat dan menjaga tingkat kematangan yang seimbang. Ini akan memastikan kamu tetap mendapatkan manfaat nutrisi dari telur tanpa mengalami dampak negatif yang disebabkan oleh overcooked," terang Instagram @linda.ljf dikutip BrilioFood pada Kamis (13/7).