Brilio.net - Kenaikan berat badan saat hamil merupakan hal wajar yang dialami para perempuan. Usai melahirkan, badan memang butuh waktu untuk kembali langsing seperti semula. Meski bisa turun secara alami karena menyusui, namun penting bagi para ibu untuk tetap menjaga pola makan agar bisa kembali ke berat ideal.

Meski begitu, makanan yang dikonsumsi harus tetap bernutrisi agar ASI yang diberikan maksimal untuk sang buah hati. Untuk kembali ke berat badan ideal, kamu bisa tiru cara deretan seleb cantik ini. Konsisten menjaga pola makan, mereka rela menghindari beberapa makanan tertentu.

Jenis makanan tertentu memang berpotensi dapat semakin menaikkan berat badan. Tidak heran jika para ibu-ibu ini cenderung menghindarinya. Alhasil, tubuh mereka bisa kembali langsing seperti sebelum melahirkan.

Nah, kira-kira apa saja makanan yang mereka hindari para seleb untuk kembali langsing? Berikut telah BrilioFood rangkum dari berbagai sumber pada Rabu (12/1).

1. Audi marissa - kuning telur.

foto: Instagram/@audimarissa

Usai melahirkan, Audi Marissa berhasil menurunkan berat badannya hingga 16 kg. Dari berbagai macam pola makan yang diterapkan, Audi juga menghindari konsumsi kuning telur dan lebih hanya memilih menyantap putih telurnya.

Putih telur memang baik dikonsumsi untuk menunjang proses penurunan berat badan. Seperti dilansir dari doctor.ndtv.com, kuning telur cenderung mengandung lemak cukup tinggi.

2. Vicky Shu - santan dan terasi.

foto: Instagram/@vickyshu

Berat badan yang naik drastis saat hamil cukup membuat Vicky Shu stress. Oleh karena itu dia memutuskan ke dokter gizi dan menjalani diet. Diet sehat yang diterapkan Vicky Shu ini berhasil membuat berat badannya hingga 10 kg.

Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menghindari makanan bersantan dan terasi. Dilansir dari medicalnewstoday.com, santan mengandung kalori dan lemak yang tinggi. Sehingga bisa menambah berat badan jika dikonsumsi terlalu banyak.

3. Chelsea Olivia - tepung.

foto: Instagram/@chelseaoliviaa

Chelsea Olivia berhasil menurunkan berat badannya hingga 18 kg tak lama usai melahirkan. Chelsea memilih mengonsumsi makanan sehat dan membatasi jenis makanan tertentu. Nggak hanya bikin berat badannya turun, langkah tersebut juga membuat kualitas ASInya terjaga.

Salah satu makanan yang dihindari istri Glenn Alinskie ini adalah jenis makanan bertepung. Dilansir dari everydayhealth.com, menghindari tepung bisa membantu memangkas kalori yang masuk ke dalam tubuh sehingga dapat menurunkan berat badan.

4. Zaskia Gotik - makanan olahan.

foto: Instagram/@zaskia_gotix

Usai melahirkan, Zaskia Gotik mulai meninggalkan kebiasaan konsumsi makanan olahan. Hal ini membuat tubuhnya lebih langsing dengan berat badan yang turun hingga 8 kg. Dilansir dari livestrong.com, makanan olahan memiliki efek kenaikan berat badan, bahkan menyebabkan peningkatan risiko obesitas.

5. Poppy Sovia - nasi.

foto: Instagram/@popsovia

Poppy Sovia mulai tidak mengonsumsi nasi usai melahirkan. Hal ini juga untuk menunjang kesehatannya dan program penurunan berat badan yang dia lakukan.

"Kayak dari yang ngefans sama nasi, jadi seminggu sekali lah makan nasi (mesti rela dan maksa buat sanggup n konsisten)," tulisnya.

6. Olla Ramlan - karbohidrat dan gula.

foto: Instagram/@ollaramlan

Pasca melahirkan anak ketiganya pada 2017 lalu, Olla Ramlan tak butuh waktu lama untuk mendapatkan tubuh langsingnya. Presenter kondang ini mengatur pola makan dengan menghindari beberapa makanan tertentu, seperti makanan yang tinggi karbohidrat dan gula. Seperti dilansir dari myfitnesspal.com, gula tambahan bisa menjadi salah satu penyebab kenaikan berat badan seseorang.

7. Sandra Dewi - penyedap rasa.

foto: Instagram/@sandradwi88

Tanpa diet, Sandra Dewi sukses menurunkan berat badannya dengan cara membatasi makanan-makanan tertentu usai melahirkan. Dia hanya mengonsumsi makanan sehat dan mengurangi makanan yang tidak mengandung penyedap.

Dilansir dari guardian.ng, bumbu penyedap seperti MSG cenderung merugikan kesehatan jika digunakan terus menerus. Tidak hanya itu, MSG juga bisa meningkatkan risiko penyakit berbahaya seperti peradangan hati.