Brilio.net - Asam urat yang menumpuk melebihi kadar normal bisa menyebabkan rasa sakit, nyeri, kemerahan, dan peradangan. Salah satu cara meringankan rasa nyeri akibat asam urat adalah dengan membuat pola makan sehat. Ada beberapa makanan yang dipercaya harus dihindari saat terkena asam urat.
Dilansir dari healthline.com, makanan pemicu asam urat biasanya tinggi purin, zat alami yang umum ditemukan dalam makanan. Ketika tubuh mencerna purin, tubuh akan memproduksi asam urat sebagai produk limbah.
Sedangkan makanan yang dianjurkan bagi penderita asam urat misalnya yang mengandung vitamin A dan vitamin C. Maka sebab itu, mengatur pola makan sangat dianjurkan untuk penderita asam urat.
Lalu, bagaimana kemudian pola makan yang harus diterapkan bagi penderita asam urat? Lebih jelasnya, simak ulasan yang sudah BrilioFood rangkum dari berbagai sumber pada Rabu (12/1).
1. Batasi konsumsi purin.
foto: freepik.com
Purin dapat memperburuk gejala asam urat ini bisa terdapat pada makanan hewani dan nabati. Makanan yang mengandung purin tinggi seperti daging merah, jeroan, dan makanan laut sangat dianjurkan untuk dibatasi atau dihindari oleh penderita asam urat.
Dilansir dari medicalnewstoday.com, demi mengurangi risiko nyeri pada gejala asam urat, konsumsi purin sebaiknya dibatasi dalam jumlah 100-150 mg.
2. Mengonsumsi makanan karbohidrat.
foto: freepik.com
Karbohidrat sangat dianjurkan untuk dikonsumsi penderita asam urat. Hal ini karena karbohidrat kompleks dapat meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urine. Jenis karbohidrat kompleks seperti singkong, roti, dan ubi bisa menjadi pilihan dari pemenuhan kebutuhan karbohidrat harian. Namun konsumsi karbohidrat juga jangan berlebihan, sebaiknya tetap tidak lebih dari 100 gram perhari.
3. Batasi makanan berprotein.
foto: freepik.com
Protein umumnya berasal dari produk hewani yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Peningkatan ini bisa berasal dari purin yang terkandung di dalamnya. Sedangkan asupan protein yang dianjurkan bagi penderita asam urat hanya sebesar 50-70 gram perhari atau 0,8-1 gram per kilogram berat badan perhari. Supaya lebih aman, protein nabati bisa menjadi sumber protein yang lebih disarankan bagi penderita asam urat.
4. Perbanyak mengonsumsi serat.
foto: freepik.com
Serat bisa membantu mempercepat proses pembuangan sebelum makanan berubah menjadi bentuk toksik. Serat bisa ditemukan pada makanan nabati seperti buah, sayur, dan kacang-kacangan.
Dilansir dari medicalnewstoday.com, jenis makanan ini termasuk rendah purin, bisa dikonsumsi oleh penderita asam urat serta dapat menyehatkan jantung. Hal ini penting karena orang dengan asam urat memiliki risiko lebih tinggi terkena masalah jantung.
5. Hindari makanan berlemak.
foto: freepik.com
Umumnya, penderita asam urat mempunyai kelebihan berat badan sehingga diet juga menjadi salah satu cara untuk mendapatkan berat badan ideal.
Pembatasan makanan berlemak pada diet rendah purin sangat diperlukan agar tidak terjadi asidosis yang membuat urine menjadi lebih asam sehingga menyulitkan ekskresi asam urat.
Dilansir dari arthritis.org, menurut ahli asam urat Hyon Choi, MD, gaya hidup sangat penting dijaga bagi penderita asam urat.
6. Kurangi junk food.
foto: freepik.com
Junk food atau makanan siap saji juga perlu dibatasi bahkan lebih baik dihindari. Hal ini karena makanan siap saji biasanya berasal dari daging, ikan, susu, atau jagung yang mengandung asam arakidonat tinggi. Dilansir dari everydayhealth.com, jenis asam ini bisa diubah menjadi senyawa yang menyebabkan peradangan.
7. Mengonsumsi makanan vitamin C.
foto: unsplash.com
Vitamin C bisa ditemukan pada berbagai macam buah. Salah satunya tak lain adalah jeruk. Namun jangan lupa untuk memilih buah yang rendah fruktosa seperti jeruk bali atau nanas.
Dilansir dari verywellhealth.com, vitamin C membantu tubuh mengeluarkan asam urat. Konsumsi 500 mg vitamin C perhari bisa menjadi cara efektif untuk mengurangi frekuensi serangan asam urat.
8. Mengonsumsi susu rendah lemak.
foto: unsplash.com
Memilih produk susu atau yogurt rendah lemak bisa menjadi salah satu cara menjaga berat badan tetap sehat. Dilansir dari verywellhealth.com, protein pada produk susu bisa membantu mengurangi kadar asam urat.
9. Banyak minum air putih.
foto: freepik.com
Penderita asam urat dianjurkan untuk tetap terhidrasi dengan minum air putih 3 liter perhari. Hal ini untuk membantu mengeluarkan asam urat dan meminimalkan pembentukan batu ginjal.
10. Batasi asupan alkohol.
foto: freepik.com
Alkohol termasuk salah satu pemicu umum serangan asam urat seperti nyeri. Alkohol mengandung etanol yang bisa meningkatkan produksi asam urat. Dilansir dari healthline.com, minuman beralkohol dapat meningkatkan risiko asam urat sebesar 36% hingga 51% tergantung pada berapa gelas yang dikonsumsi perhari.
11. Minum kopi.
foto: freepik.com
Kebiasaan minum kopi dalam jumlah wajar di pagi hari bisa membantu mencegah nyeri asam urat. Dilansir dari medicalnewstoday.com, kopi dapat mengurangi risiko serangan asam urat. Namun perlu diperhatikan lagi jangan terlalu banyak mengonsumsi kopi.
12. Hindari makanan dan minuman manis.
foto: freepik.com
Dilansir dari webmd.com, makanan dan minuman manis cenderung mengandung fruktosa tinggi yang dapat memicu serangan asam urat. Tidak terkecuali pada buah atau madu manis yang sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah sedang.
13. Perhatikan makanan penyebab alergi.
foto: freepik.com
Setiap penderita asam urat bisa memiliki jenis alergi makanan yang berbeda. Untuk mengetahui itu, bisa dilakukan uji diet eliminasi dan ketika terjadi peningkatan nyeri sendi, maka jenis makanan itu bisa diganti dengan yang lain.