Brilio.net - Sudah lazim di Indonesia, kita datang kondangan pernikahan teman maupun kerabat bawa amplop atau kado buat mempelai. Pulang-pulang biasanya juga bawa suvenir. Macam-macam suvenir, seperti handuk, alat makan, dompet pouch, parfum, bahkan ngetren belakangan ini berupa sayur-mayur. Suvenir unik juga ada di daerah tertentu di Indonesia, seperti di Sidoarjo, Jawa Timur, tamu undangan sampai bawa pulang kasur, lho.
Nah, kali ini ada momen kondangan yang nggak kalah unik. Seorang pengguna Instagram aritw28 menunjukkan momen sekelompok cowok yang pulang dari kondangan pernikahan kawan mereka. Mereka dibekali suvenir berupa ember abu-abu kecil.
“Opo iki, Sob?” cetus seorang cowok dalam video, yang artinya “Apa ini, Sob?” mempertanyakan isi dari ember, dikutip BrilioFood dari Instagram @aritw28, Jumat (17/10).
Ide souvenir kondangan
foto: Instagram/@aritw28
“Makasih, yo, Sob,” ada suara cowok lagi yang mengucapkan terima kasih kepada mempelai pria yang mengantar mereka sampai pintu gerbang.
Ide souvenir kondangan
foto: Instagram/@aritw28
Nah, jangan kira ember itu kosong, guys. Beberapa dari mereka ada yang menunjukkan isi ember tersebut. Ternyata isinya apa?
Suvenir Antimainstream: Ember Isi Makanan Berkat
Dengan tertawa, mereka menunjukkan isi ember itu adalah makanan hajatan. Tampak di dalam ember terdapat sambal goreng kentang, tumis tempe, dan olahan daging. Sekelompok cowok ini ketawa kegirangan sekaligus merasa lucu menenteng ember berisi makanan siap santap itu.
Ide souvenir kondangan
foto: Instagram/@aritw28
Momen ini pun menggelitik para netizen.
“Ieh lucu,bisa tolong bilangin yg nikah ga,belinya d mana,share link😂😂😂,” ujar akun nurjayanti_hirata
“Udah bener dikasih pegangan plus tutup banyak kali drama bocah² ini. Yg bawanya miring, yang tutupnya jatuh (kotor lah itu) 😂😂,” tulis akun kobal_nasution.
“Keren guys klean harus menikmatinya. Sementara dibelahan kota lainnya ada yg menenteng kasur lipat, tempat sampah segambreng, bahkan lemari plastik klo habis datang kondangan😂😂😂. Aku sih seneng aja. Apalagi upama klo dapat kipas angin😂🔥🔥,” komentar akun phielafriliyanti.
“Lucuu boleh nih dari sekarang ngumpulin soufenirnya dlu,calonnya nanti yg tinggal bayar 🤣🤣🤣,” tulis akun kholiyanti3.
“Perjalanan pulang jauh, lapar tinggal makan deh 🔥👏😍,” komentar nanikjava0.
“Tempat nya bisa dipake lagi, bermanfaat itu😂😂,” tulis akun deby25099.
Nah, gimana pendapat Sobat Brilio? Mending dapat suvenir kondangan apa, nih?
Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Suvenir Pernikahan
1. Apa perbedaan filosofis antara suvenir barang (handuk/pouch) dan suvenir makanan ('berkat') dalam budaya Indonesia?
Secara filosofis, suvenir barang bersifat pemberian kenang-kenangan (memento) dari mempelai yang berfokus pada ingatan jangka panjang. Sementara itu, suvenir yang berupa makanan atau 'berkat' (atau bawon di Jawa) memiliki makna berbagi rezeki dan berkah dari acara hajatan. 'Berkat' menekankan aspek kebersamaan dan rasa syukur, di mana rezeki tersebut dibawa pulang untuk dinikmati bersama anggota keluarga di rumah yang tidak hadir. Kasus ember berisi makanan ini adalah evolusi di mana wadah modern (ember) dipakai untuk menampung tradisi kuno yang penuh makna (berkat).
2. Mengapa Sambal Goreng Kentang dan Olahan Daging sering menjadi menu wajib yang dimasukkan ke dalam 'berkat' hajatan?
Menu-menu tersebut bukan dipilih secara acak, melainkan karena kombinasi yang ideal untuk makanan dibawa pulang:
1. Daya Tahan: Lauk pauk yang diolah dengan bumbu kuat (seperti santan atau rempah) dan dimasak hingga matang sempurna (kering) cenderung lebih awet dan tidak mudah basi, penting untuk perjalanan pulang tamu.
2. Keseimbangan Rasa: Kombinasi ini menawarkan profil rasa yang kaya (manis, pedas, gurih) dan disukai oleh mayoritas lidah Indonesia.
3. Gizi Komplet: Gabungan karbohidrat (kentang), protein nabati (tempe), dan protein hewani (daging) memastikan tamu mendapatkan asupan yang mengenyangkan dan bergizi.
3. Apakah tren suvenir makanan atau suvenir berukuran besar (oversized) seperti kasur hanya terjadi di Jawa?
Tradisi memberikan bingkisan makanan (berkat) memang sangat kuat di Jawa, Sumatera, dan beberapa wilayah adat lainnya. Namun, tren suvenir oversized atau non-konvensional juga terjadi di berbagai daerah, didorong oleh keinginan mempelai untuk tampil unik dan memberikan hadiah yang benar-benar bermanfaat. Contohnya:
Di beberapa komunitas, suvenir berupa bibit tanaman atau produk pertanian lokal kini ngetren (seperti sayur-mayur).
Di wilayah lain, pemberian perabotan rumah tangga dasar sebagai hadiah untuk membantu pasangan muda.
Prinsip utamanya sama: memberikan nilai guna yang tinggi agar pernikahan mereka selalu diingat.
4. Selain fungsional, apa keuntungan bagi mempelai yang memberikan suvenir unik berbasis makanan seperti ember 'berkat' ini?
Keuntungan terbesar bagi mempelai yang memberikan suvenir makanan unik adalah potensi viralitas dan citra kemurahan hati.
1. Menciptakan "Social Currency": Suvenir yang lucu dan tidak terduga, seperti ember makanan, otomatis menjadi bahan pembicaraan (story telling) dan konten media sosial. Ini memberikan branding gratis dan positif bagi pernikahan mereka.
2. Citra Praktis & Murah Hati: Pemberian ini menunjukkan mempelai memikirkan kebutuhan riil tamu (yaitu kelaparan saat pulang) dan memberikan barang yang berguna dua kali: makanan yang mengenyangkan dan wadah yang bisa dipakai ulang. Ini meningkatkan kesan kemurahan hati dan kreativitas.
5. Apa yang perlu diperhatikan oleh penyelenggara pernikahan jika memilih makanan sebagai suvenir (seperti dalam ember) agar tetap higienis?
Prioritas utama saat memberikan suvenir makanan adalah higienitas dan keamanan pangan. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Pengemasan Berlapis: Makanan harus dilapisi dengan kertas minyak atau dibungkus terpisah di dalam wadah untuk menghindari kontaminasi.
2. Daya Tahan Makanan: Pilih menu yang benar-benar awet (rendah kandungan air, bumbu matang) dan pastikan makanan dikemas dekat waktu penyerahan.
3. Wadah Bersih: Walaupun ember mungkin bukan wadah makanan konvensional, wadah yang digunakan harus dipastikan baru dan higienis sebelum kontak dengan makanan.
<amp-dailymotion data-videoid="k75KBa1zvn3ax6yfTRT" autoplay data-mute="true" layout="responsive" width="383" height="256" ></amp-dailymotion>