Brilio.net - Kaus kaki sering jadi salah satu pakaian yang paling sulit benar-benar bersih dari bau. Meski sudah dicuci dengan deterjen dan dibilas berkali-kali, aroma tidak sedap kadang masih tertinggal. Kondisi ini tentu mengganggu, apalagi saat kaus kaki dipakai kembali.

Bau pada kaus kaki biasanya berasal dari keringat dan bakteri yang menempel di serat kain. Jika tidak dibersihkan dengan cara yang tepat, bakteri bisa tetap bertahan meski kaus kaki terlihat bersih. Inilah alasan kenapa kaus kaki yang baru dicuci pun kadang masih menyisakan aroma apek.

Selain cara mencuci, jenis bahan kaus kaki dan kebiasaan pemakaian juga ikut berpengaruh. Kaus kaki yang sering lembap atau tidak langsung dikeringkan lebih mudah menyimpan bau. Tanpa perawatan khusus, masalah ini bisa terus berulang meski rutin mencuci.

Nah, jika kamu sering mengalami masalah seperti itu, ada sebuah trik yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Simak triknya lebih lanjut yang telah BrilioFood rangkum dari Instagram @mellamaryana pada Kamis (23/12).

Cara atasi kaus kaki bau meski sudah dicuci.

1. Rendam ulang dengan cuka setelah dicuci.

foto: Instagram/@mellamaryana

Setelah kaus kaki dicuci bersih seperti biasa, rendam kembali menggunakan larutan air dan cuka selama beberapa menit. Cuka membantu menetralkan bau dan membunuh sisa bakteri penyebab aroma tidak sedap yang masih menempel di serat kain. Gunakan secukupnya saja agar kaus kaki tidak berbau asam setelahnya.

2. Bilas sampai bersih lalu jemur dengan benar.

foto: Instagram/@mellamaryana

Setelah direndam, bilas kaus kaki dengan air mengalir hingga tidak ada sisa bau cuka yang tertinggal. Jemur di tempat yang terkena sinar matahari dan sirkulasi udara baik agar proses pengeringan lebih maksimal. Sinar matahari juga membantu mengurangi bakteri penyebab bau.

3. Pastikan benar-benar kering sebelum disimpan.

foto: Instagram/@mellamaryana

Sebelum disimpan, pastikan kaus kaki sudah kering sempurna, bukan sekadar kering di bagian luar saja. Kelembapan yang tersisa bisa memicu bau kembali meski kaus kaki sudah bersih. Simpan di tempat kering dan tidak pengap agar kaus kaki tetap segar saat dipakai.

FAQ Seputar tips mencuci kaus kaki.

Mencuci kaus kaki dengan cara yang tepat membantu menjaga kebersihan, warna, dan daya tahannya. Perawatan yang benar juga mencegah bau tak sedap muncul kembali meski kaus kaki sering dipakai.

1. Apakah kaus kaki sebaiknya dicuci terpisah dari pakaian lain?

Kaus kaki sebaiknya dicuci terpisah atau setidaknya dikelompokkan dengan pakaian yang tingkat kotornya serupa. Kotoran dan bakteri dari kaus kaki bisa berpindah ke pakaian lain jika dicampur. Cara ini juga membuat proses pencucian lebih efektif.

2. Kapan waktu terbaik mencuci kaus kaki setelah dipakai?

Kaus kaki idealnya langsung dicuci setelah dipakai, terutama jika banyak berkeringat. Menunda pencucian membuat keringat dan bakteri semakin meresap ke serat kain. Semakin cepat dicuci, semakin mudah bau dan noda dihilangkan.

3. Apakah air panas selalu aman untuk mencuci kaus kaki?

Air panas efektif membunuh bakteri, tetapi tidak selalu cocok untuk semua bahan kaus kaki. Beberapa jenis bahan elastis bisa cepat melar atau rusak jika sering dicuci dengan air panas. Gunakan air hangat secukupnya dan sesuaikan dengan jenis kain.

4. Perlukah membalik kaus kaki saat dicuci?

Membalik kaus kaki sebelum dicuci membantu membersihkan bagian dalam yang paling sering terkena keringat. Cara ini membuat deterjen bekerja langsung pada area yang menjadi sumber bau. Selain itu, bagian luar kaus kaki juga lebih terjaga dari gesekan berlebih.

5. Bagaimana cara mencegah kaus kaki cepat berbulu setelah dicuci?

Untuk mencegah kaus kaki cepat berbulu, hindari mencuci bersama pakaian berbahan kasar seperti jeans atau handuk tebal. Gunakan deterjen secukupnya dan pilih putaran mesin cuci yang tidak terlalu kuat. Menjemur dengan cara diangin-anginkan juga membantu menjaga tekstur kain tetap halus.