Brilio.net - Hampir semua jenis makanan membutuhkan garam, mulai dari kue hingga makanan berat. Namun tahukah kamu jika garam memiliki banyak jenis? Beberapa jenis garam ini memiliki fungsi serta perannya masing-masing lho.

Meskipun sama-sama memiliki rasa asin, kamu wajib mengetahui jenis dan perbedaan dari garam. Penasaran nggak apa saja jenis dan perbedannya? Berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Rabu (21/4).

1. Garam meja (iodized salt).

foto: freepik.com

Garam meja sering ditemui di dapur rumah. Garam yang biasa disebut garam beryodium ini memiliki tekstur yang sangat halus. Garam meja memiliki natrium klorida sebanyak 97 persen. Garam jenis ini biasa digunakan untuk menambah cita rasa masakanmu.

2. Garam krosok (coarse salt).

foto: Instagram/@garam_madura_pamekasan

Garam jenis ini memiliki butiran yang lebih besar jika dibandingkan dengan garam meja. Garam krosok memiliki rasa yang jauh lebih asin, lebih kuat, serta tidak mudah larut. Biasanya, garam jenis ini digunakan untuk memproduksi ikan asin, mengawetkan ikan, dan sebagai campuran pakan ternak.

3. Garam laut (sea salt).

foto: freepik.com

Garam laut memiliki bentuk seperti serpihan kristal dan teksturnya bersisik. Pembuatan garam ini melalui proses penguapan air laut. Garam laut memiliki kandungan mineral seperti zat besi, seng, dan potasium. Namun, kandungan yang ada pada garam laut tergantung dari asal lautnya.

4. Garam kosher (kosher salt).

foto: freepik.com

Garam kosher biasa digunakan untuk mengolah daging. Mulai dari saat proses merendam, membilas, dan menggarami. Tidak seperti garam meja biasa, garam kosher biasanya tidak mengandung yodium tambahan.

5. Garam himalaya (himalayan pink salt).

foto: freepik.com

Garam jenis ini berwarna pink yang disebabkan oleh kandungan iron oxide (besi oksida). Jika dibandingkan dengan garam meja, kandungan natrium pada garam himalaya lebih rendah. Pada garam meja terdapat 400 mg natrium, sedangkan garam himalaya memiliki natrium sekitar 368 mg.