Brilio.net - Salah satu bagian pohon jeruk purut yang paling banyak dimanfaatkan adalah bagian daunnya. Daun jeruk purut sering digunakan sebagai penambah aroma pada berbagai masakan dan minuman. Karena itu, menjaga daunnya tetap berkualitas dan tumbuh lebat menjadi hal yang penting.

Sayangnya, daun pada pohon jeruk purut tidak bisa tumbuh subur begitu saja. Tanpa perawatan yang tepat, daun bisa tumbuh jarang, berukuran kecil, atau warnanya pucat. Kondisi ini tentu memengaruhi aroma dan hasil panen daun yang diharapkan.

Agar daun jeruk purut tumbuh sehat dan rimbun, diperlukan perawatan yang rutin dan tepat. Mulai dari penyiraman, pemupukan, hingga pemangkasan perlu diperhatikan. Dengan perlakuan yang sesuai, pohon jeruk purut bisa menghasilkan daun yang lebih segar, tebal, dan harum.

Salah satu cara merawat tanaman jeruk purut ini adalah dengan menyemprotkan larutan bahan dapur. Ingin tahu bahan dapur yang dimaksud? Simak ulasannya lebih lanjut yang telah BrilioFood rangkum dari TikTok @tanami798 pada Selasa (23/12).

Kunci daun pohon jeruk purut bisa lebat.

1. Cahaya matahari yang cukup.

foto: TikTok/@tanami798

Jeruk purut sangat menyukai sinar matahari langsung dan membutuhkan sekitar 6–8 jam cahaya setiap hari. Paparan matahari yang cukup membantu proses fotosintesis berjalan optimal sehingga daun tumbuh lebih banyak dan tebal. Jika ditanam di tempat teduh, pertumbuhan daun cenderung lambat dan mudah menguning.

2. Penyiraman yang tepat.

foto: TikTok/@tanami798

Siram tanaman jeruk purut saat permukaan tanah sudah mulai kering, biasanya setiap 2–3 hari sekali tergantung cuaca. Penyiraman berlebihan membuat media tanam terlalu lembap dan bisa memicu jamur serta busuk akar. Air yang cukup dan tidak berlebihan membantu akar menyerap nutrisi dengan baik.

3. Rutin cek hama dan semprot alami.

foto: TikTok/@tanami798

Daun muda jeruk purut sering menjadi sasaran hama seperti kutu putih dan ulat. Lakukan pengecekan secara rutin, terutama di bagian bawah daun yang sering luput dari perhatian. Untuk pencegahan, semprotkan larutan air dan sedikit sabun cuci piring setiap 1–2 minggu sekali agar hama pergi tanpa merusak tanaman.

FAQ Seputar perawatan pohon jeruk purut dengan bahan alami.

Perawatan pohon jeruk purut dengan bahan alami banyak dipilih karena lebih aman dan mudah dilakukan di rumah. Selain ramah lingkungan, cara ini juga membantu menjaga kualitas daun dan tanah dalam jangka panjang.

1. Apakah air cucian beras bagus untuk pohon jeruk purut?

Air cucian beras mengandung sisa nutrisi yang bisa membantu menyuburkan tanah. Penggunaannya sebaiknya tidak terlalu sering, cukup 1–2 minggu sekali agar tanah tidak terlalu lembap. Siramkan langsung ke media tanam, bukan ke daun.

2. Bisakah kulit pisang dimanfaatkan untuk pupuk jeruk purut?

Kulit pisang bisa dimanfaatkan sebagai sumber kalium yang mendukung pertumbuhan daun. Kulit bisa dikeringkan lalu ditanam di dalam tanah atau direndam air untuk dijadikan pupuk cair. Gunakan secukupnya agar tidak mengundang semut atau bau.

3. Apakah bawang putih efektif untuk mengusir hama jeruk purut?

Bawang putih memiliki aroma menyengat yang tidak disukai banyak hama. Larutan bawang putih yang disemprotkan ke daun dapat membantu mengurangi serangan serangga. Penyemprotan sebaiknya dilakukan sore hari agar daun tidak terbakar matahari.

4. Seberapa sering tanaman jeruk purut perlu dipupuk alami?

Pemupukan alami bisa dilakukan sekitar 2–4 minggu sekali tergantung kondisi tanaman. Terlalu sering memberi pupuk justru bisa membuat tanah jenuh. Perhatikan respon tanaman, seperti warna daun dan pertumbuhan tunas baru.

5. Apakah ampas dapur aman digunakan untuk jeruk purut?

Ampas dapur seperti sisa sayuran bisa digunakan asalkan sudah difermentasi atau dikomposkan. Ampas mentah berisiko menimbulkan jamur dan bau. Dengan pengolahan yang tepat, ampas dapur dapat memperbaiki struktur tanah dan menambah nutrisi.