Brilio.net - Tanaman yang sehat dan bebas penyakit tentu jadi impian setiap orang yang gemar berkebun. Kondisi tanaman yang kuat akan tumbuh lebih subur, daunnya hijau segar, serta mampu menghasilkan bunga dan buah dalam jumlah banyak. Namun untuk mencapai hasil seperti itu, tidak jarang orang menghadapi berbagai tantangan seperti serangan hama, jamur, atau kondisi tanah yang kurang mendukung.
Sebagian orang biasanya mengandalkan pestisida atau nutrisi berbahan kimia untuk menjaga tanaman tetap sehat. Cara ini memang cepat terlihat hasilnya, karena mampu mengusir hama dan mempercepat pertumbuhan tanaman dalam waktu singkat. Tapi di sisi lain, penggunaan bahan kimia yang berlebihan bisa berdampak buruk bagi tanah dan ekosistem di sekitarnya.
Kini, banyak orang mulai beralih ke cara yang lebih alami dan ramah lingkungan, salah satunya adalah pengguna Instagram @nurfitriia6. Dalam salah satu video yang diunggah, dia mengaku menggunakan daun pepaya untuk membuat tanaman bebas dari hama. Daun pepaya dikenal ampuh membantu tanaman terbebas dari hama karena mengandung senyawa alami yang bersifat insektisida dan antimikroba.
Namun agar berfungsi lebih maksimal, kamu bisa menambahkan bahan-bahan dapur, seperti bawang merah dan bawang putih. Lantas bagaimana cara menggunakan bahan alami ini untuk tanaman? Simak tutorialnya lebih lanjut yang telah BrilioFood himpun dari Instagram @nurfitriia6 pada Jumat (31/10).
Cara pakai daun pepaya untuk cegah penyakit tanaman.
1. Siapkan bahan alami yang mudah ditemukan.
foto: Instagram/@nurfitriia6
Ambil satu lembar daun pepaya yang masih segar, lalu tambahkan satu siung bawang putih dan satu siung bawang merah. Ketiga bahan ini mengandung senyawa alami yang ampuh untuk membasmi bakteri, jamur, dan serangga kecil penyebab penyakit tanaman. Pastikan semua bahan sudah dicuci bersih agar tidak ada kotoran atau telur serangga yang ikut tercampur.
2. Haluskan dan ambil sari cairannya.
foto: Instagram/@nurfitriia6
Masukkan daun pepaya, bawang putih, dan bawang merah ke dalam blender, lalu tambahkan sedikit air. Proses hingga halus agar semua kandungan aktif dari daun dan bawang benar-benar tercampur sempurna. Setelah itu, saring hasil blenderan dan ambil airnya saja, karena bagian inilah yang akan menjadi pestisida alami untuk tanaman.
3. Larutkan dan aplikasikan ke tanaman.
foto: Instagram/@nurfitriia6
Campurkan air hasil saringan tadi dengan air bersih secukupnya untuk membuat larutan lebih ringan dan mudah diserap tanaman. Aduk rata, lalu siramkan ke tanah di sekitar akar atau semprotkan langsung ke daun dan batang tanaman. Lakukan secara rutin setiap seminggu sekali agar tanaman tetap terlindungi dari serangan hama dan penyakit tanpa harus memakai bahan kimia keras.
Pertanyaan yang kerap diajukan seputar cara mengatasi hama ulat tanaman.
Hama ulat sering jadi musuh utama bagi para pecinta tanaman karena bisa menggerogoti daun hanya dalam semalam. Kalau tidak segera diatasi, tanaman bisa stres, tumbuh kerdil, bahkan mati.
1. Apa penyebab utama munculnya ulat pada tanaman?
Ulat biasanya muncul karena adanya kupu-kupu atau ngengat yang bertelur di permukaan daun. Telur ini kemudian menetas dan berkembang jadi ulat yang langsung memakan jaringan daun muda. Kondisi lembap dan jarang terkena sinar matahari juga mempercepat perkembangbiakannya.
2. Apakah daun yang sudah dimakan ulat bisa tumbuh kembali?
Daun yang rusak parah umumnya tidak bisa pulih sepenuhnya, tapi tanaman masih bisa menumbuhkan daun baru jika akarnya sehat. Pastikan tanaman mendapat cukup nutrisi dan sinar matahari agar proses regenerasinya lebih cepat. Kamu juga bisa memangkas daun yang rusak supaya energi tanaman fokus ke pertumbuhan baru.
3. Bagaimana cara alami mengusir ulat tanpa pestisida kimia?
Gunakan campuran air dan bawang putih, daun pepaya, atau tembakau sebagai semprotan alami untuk mengusir ulat. Kandungan alaminya bersifat antibakteri dan membuat daun terasa pahit bagi hama. Lakukan penyemprotan secara rutin di pagi atau sore hari agar hasilnya efektif.
4. Kapan waktu terbaik untuk menyemprot tanaman agar ulat tidak datang lagi?
Waktu terbaik adalah pagi atau sore hari, saat ulat sedang aktif makan tapi sinar matahari tidak terlalu terik. Menyemprot di siang hari bisa membuat cairan cepat menguap dan tidak sempat bekerja maksimal. Lakukan dua sampai tiga kali seminggu hingga populasi ulat benar-benar hilang.
5. Apakah burung atau serangga lain bisa membantu mengendalikan ulat?
Bisa, karena beberapa burung kecil, seperti prenjak atau pipit, gemar memakan ulat di daun tanaman. Selain itu, serangga predator alami seperti kepik dan tawon parasit juga efektif membantu menekan jumlah ulat. Jadi, biarkan sedikit area taman tetap alami agar hewan-hewan ini bisa datang membantu menjaga keseimbangan ekosistem.