Brilio.net - Noda keringat di kerah baju sering dianggap sebagai masalah sepele, tetapi cukup mengganggu penampilan. Warna kekuningan atau kusam di bagian kerah membuat baju terlihat kotor meski baru dicuci. Karena ingin hasil cepat, pemutih kerap dipilih sebagai solusi paling praktis.

Pemutih memang dikenal ampuh mengangkat noda membandel dalam waktu singkat. Banyak orang menuangkannya langsung ke kerah baju tanpa berpikir panjang, berharap noda keringat segera lenyap. Cara ini terasa sederhana dan tidak membutuhkan bahan tambahan lain.

Namun, penggunaan pemutih untuk noda keringat sebenarnya menyimpan risiko tersendiri. Alih-alih bersih, kerah baju bisa semakin menguning, serat kain menjadi rapuh, dan warna asli baju perlahan memudar. Kebiasaan ini sering dilakukan berulang tanpa disadari dampak jangka panjangnya.

Padahal tahu nggak sih? Ada cara aman yang bisa dilakukan untuk membersihkan noda kerah di baju ini. Simak tutorialnya lebih lanjut yang telah BrilioFood himpun dari Instagram @tinaasti187 pada Jumat (19/12).

Cara bersihkan noda keringat di kerah baju.

1. Oleskan pasta gigi dan garam ke area noda.

foto: Instagram/@tinaasti187

Campurkan pasta gigi putih (bukan gel) dengan sedikit garam hingga membentuk pasta kental, lalu oleskan langsung ke bagian kerah yang bernoda. Pastikan seluruh area noda tertutup rata agar bahan aktifnya bisa bekerja maksimal. Gosok tipis menggunakan jari atau sikat gigi bekas supaya campuran lebih meresap ke serat kain.

2. Diamkan beberapa saat agar noda terangkat.

foto: Instagram/@tinaasti187

Setelah diolesi, diamkan kerah baju selama kurang lebih 30–60 menit agar pasta gigi dan garam bereaksi dengan noda keringat. Waktu ini penting supaya lapisan noda yang menempel lama bisa melunak. Untuk noda yang sudah sangat membandel, proses pendiaman bisa diperpanjang hingga 2 jam.

3. Kucek dan cuci hingga bersih dengan detergen.

foto: Instagram/@tinaasti187

Setelah didiamkan, kucek bagian kerah secara perlahan hingga noda mulai memudar. Selanjutnya, cuci baju seperti biasa menggunakan detergen agar sisa pasta dan bau keringat benar-benar hilang. Terakhir, bilas dengan air mengalir sampai bersih dan pastikan tidak ada residu yang tertinggal sebelum dijemur.

Pertanyaan seputar fungsi garam saat mencuci baju.

Garam sering dipakai sebagai bahan tambahan saat mencuci baju karena fungsinya lebih dari sekadar bumbu dapur. Bahan sederhana ini dipercaya mampu membantu menjaga kualitas kain sekaligus hasil cucian.

1. Mengapa garam bisa membantu menjaga warna baju agar tidak cepat pudar?

Garam membantu mengikat zat warna pada serat kain sehingga pigmen tidak mudah larut saat terkena air dan detergen. Karena itu, baju berwarna gelap atau cerah cenderung lebih awet warnanya jika sesekali dicuci dengan tambahan garam. Cara ini sering dipakai untuk pakaian baru yang warnanya masih rentan luntur.

2. Apakah garam aman digunakan untuk semua jenis kain?

Garam relatif aman untuk katun, linen, dan bahan sintetis yang kuat. Namun, untuk kain halus seperti sutra atau wol, penggunaan garam sebaiknya dihindari karena bisa membuat seratnya menjadi kaku. Selalu uji di bagian kecil kain terlebih dulu sebelum digunakan secara rutin.

3. Benarkah garam bisa membantu mengurangi bau apek pada baju?

Garam dapat membantu menetralkan sisa kelembapan dan kotoran penyebab bau apek di serat kain. Saat direndam bersama air, garam membantu menarik residu yang tidak terangkat oleh detergen saja. Hasilnya, baju terasa lebih segar meski dijemur di tempat yang kurang terkena sinar matahari.

4. Kapan waktu terbaik menambahkan garam saat mencuci baju?

Garam paling efektif ditambahkan saat proses perendaman awal sebelum pencucian. Pada tahap ini, garam bekerja langsung pada serat kain dan noda ringan. Setelah itu, proses mencuci dengan detergen bisa dilakukan seperti biasa.

5. Berapa takaran garam yang ideal agar tidak merusak baju?

Takaran aman biasanya sekitar 1–2 sendok makan garam untuk satu ember air cucian. Penggunaan berlebihan justru berisiko meninggalkan residu pada kain dan membuat teksturnya kasar. Konsistensi dan takaran yang tepat lebih penting daripada jumlah yang banyak.