Brilio.net - Siapa di sini penggemar jagung? Bulirnya yang kuning keemasan, rasanya yang manis, dan teksturnya yang renyah menjadikannya salah satu tanaman pangan favorit di berbagai belahan dunia. Bukan cuma diolah jadi bubur, bakar, atau rebusan, jagung juga menjadi bahan dasar penting untuk industri pakan ternak hingga bioenergi.
Di Indonesia, jagung memegang peranan krusial sebagai sumber karbohidrat alternatif setelah padi, serta menjadi komoditas strategis yang menopang ketahanan pangan nasional. Keberadaan jagung di meja makanmu atau bahkan sebagai pakan ternak di peternakan, tentu nggak lepas dari perawatan intensif yang diberikan para petani. Salah satu kunci utama keberhasilan panen jagung yang melimpah dan berkualitas adalah pemupukan.
Pemberian pupuk pada tanaman jagung menjadi tahapan krusial yang menentukan seberapa optimal nutrisi diserap oleh tanaman. Pupuk berfungsi sebagai asupan gizi tambahan yang mendukung pertumbuhan akar, batang, daun, hingga pembentukan tongkol jagung yang berisi penuh. Tanpa pemupukan yang tepat, jagung cenderung tumbuh kerdil, mudah terserang hama penyakit, dan hasil panennya nggak maksimal
Nah, proses pemupukan ini seringkali membutuhkan ketelitian dan tenaga ekstra, terutama jika lahan jagung sangat luas. Petani seringkali harus membungkuk atau jongkok berulang kali di setiap batang jagung, sebuah pekerjaan yang melelahkan dan memakan waktu.
Solusi Jenius Petani: Botol Bekas Jadi Alat Pemupuk Jagung Otomatis!
Namun, jangan remehkan kreativitas para petani. Di tengah tantangan pekerjaan yang menguras fisik, selalu ada ide-ide brilian yang muncul untuk mempermudah. Baru-baru ini, sebuah video beredar yang menarik perhatian banyak orang, menunjukkan sebuah inovasi sederhana namun sangat efektif dalam dunia pertanian.
Video yang diunggah akun Facebook anha.unyuunyu.35 itu menampilkan seorang petani yang, dengan cekatan, melakukan pemupukan tanaman jagung tanpa perlu membungkuk atau jongkok. Rahasianya? Sebuah alat buatan tangan yang memanfaatkan barang bekas, yaitu botol air minum berukuran jumbo.
Botol bekas yang biasanya langsung kamu buang setelah isinya habis, di tangan petani ini disulap menjadi alat pemupuk jagung inovatif. Penasaran cara membuat alatnya?
Langkah Pertama: Pemotongan Bagian Botol Air Minum
Petani itu menggunakan tiga buah botol air minum berukuran jumbo yang bagian bawahnya sudah dipotong rapi. Ketiga botol ini disusun terbalik dan bertumpuk, membentuk semacam corong panjang. Bagian leher botol paling bawah menjadi lubang pengeluaran pupuk, sementara mulut botol paling atas berfungsi sebagai corong masukan.
Alat Pertanian Sederhana
foto: Facebook/anha.unyuunyu.35
Langkah Kedua: Pembuatan Alat Pegang
Untuk mempermudah penggunaan, pada salah satu sisi tumpukan botol itu ditempeli sebuah gagang kayu sepanjang sekitar 1 meter lebih sedikit. Gagang kayu ini berfungsi sebagai pegangan, membuat si petani bisa dengan mudah memegang tumpukan botol jumbo tersebut sambil berdiri tegak.
Langkah Ketiga: Cara Kerja
Begini cara kerjanya yang sangat cerdas: pupuk butiran dimasukkan ke dalam corong botol yang paling atas. Dengan posisi berdiri, si petani hanya perlu mendekatkan ujung alat ini ke pangkal batang tanaman jagung yang hendak dipupuk. Pupuk kemudian akan meluncur turun melalui tumpukan botol dan keluar tepat di sekitar akar jagung.
Inovasi sederhana ini memungkinkan petani memupuk jagung secara efisien, menghemat banyak tenaga, dan mengurangi risiko sakit punggung akibat harus jongkok atau membungkuk terus-menerus.
Dengan ide kreatif ini, menginspirasi kita bahwa limbah botol nggak harus selalu berakhir di pembuangan sampah. Kita tetap bisa memanfaatkannya untuk kegunaan lainnya, dalam hal ini di bidang pertanian. Cara ini bisa kamu tiru di rumah, lho.
FAQ Seputar Pemupukan Tanaman Jagung
1. Mengapa pupuk jagung sering terlihat berwarna putih?
Pupuk berwarna putih yang paling umum digunakan untuk jagung adalah Urea. Warna putih pada Urea menunjukkan kandungan nitrogen yang tinggi, sangat penting untuk pertumbuhan vegetatif jagung, seperti pembentukan daun dan batang yang kuat.
2. Apakah semua jenis pupuk bisa digunakan dengan alat botol bekas ini?
Alat ini paling efektif untuk pupuk padat berbentuk butiran atau serbuk. Untuk pupuk cair, mungkin perlu modifikasi lain atau cara aplikasi yang berbeda.
3. Seberapa sering jagung harus dipupuk?
Frekuensi pemupukan jagung bervariasi tergantung jenis tanah, varietas jagung, dan fase pertumbuhan. Umumnya, pemupukan dilakukan pada fase awal pertumbuhan (sekitar 7-14 hari setelah tanam) dan fase vegetatif aktif (sekitar 30-45 hari setelah tanam).
4. Apakah pemakaian pupuk harus tepat di pangkal batang jagung?
Ya, pupuk sebaiknya diberikan di sekitar pangkal batang jagung agar akar tanaman mudah menyerapnya. Hindari menabur pupuk terlalu jauh dari tanaman atau terlalu dekat hingga mengenai daun, karena bisa menyebabkan daun gosong.
5. Bagaimana cara memastikan botol bekas ini kuat dan tidak mudah patah saat digunakan?
Gunakan botol dengan bahan plastik yang cukup tebal dan pastikan sambungan antar botol serta pemasangan gagang kayu dilakukan dengan perekat atau pengikat yang kuat agar alat tahan lama.
FAQ Menanam Jagung
1. Apa saja tanda-tanda jagung kekurangan nutrisi?
Jagung yang kekurangan nutrisi biasanya menunjukkan gejala pada daun, seperti menguning, pertumbuhan melambat, atau perubahan warna pada ujung daun. Setiap kekurangan nutrisi spesifik (misalnya nitrogen, fosfor, atau kalium) memiliki tanda-tanda yang khas.
2. Bagaimana cara memilih lokasi yang tepat untuk menanam jagung?
Jagung membutuhkan sinar matahari penuh (minimal 6-8 jam sehari) dan tanah yang subur, berdrainase baik, dengan pH antara 6.0 hingga 7.0. Hindari lokasi yang terlalu teduh atau rawan genangan air.
3. Apakah jagung bisa ditanam di pot atau wadah besar?
Ya, jagung bisa ditanam di pot atau wadah besar, asalkan ukurannya cukup besar untuk menampung perakaran dan disediakan nutrisi yang cukup. Varietas jagung yang berukuran lebih kecil (jagung manis varietas mini) lebih cocok untuk penanaman di wadah.
4. Bagaimana cara mengatasi hama umum pada tanaman jagung secara alami?
Beberapa hama umum jagung adalah ulat grayak dan penggerek batang. Mengatasi hama secara alami bisa dengan penyemprotan larutan sabun, menanam tanaman pengusir hama di sekitar jagung (misalnya marigold), atau secara manual membuang hama yang terlihat.
5. Berapa lama waktu yang dibutuhkan jagung dari tanam hingga panen?
Waktu panen jagung sangat bervariasi tergantung varietasnya. Jagung manis biasanya bisa dipanen dalam 60-90 hari setelah tanam, sementara jagung pipil (untuk pakan atau bahan baku) memerlukan waktu sekitar 90-120 hari.