6 Penyakit yang sering dialami orang berpuasa, ganggu aktivitas
Diperbarui 28 Mei 2019, 10:08 WIB
Diterbitkan 9 Mei 2019, 05:01 WIB
Brilio.net - Dalam sebulan, umat muslim menjalankan ibadah puasa Ramadan. Ada banyak penelitian yang menyebutkan puasa memiliki beragam manfaat bagi tubuh. Meskipun harus berjuang menahan lapar dan haus, puasa telah terbukti dapat menurunkan gula darah, menormalkan tekanan darah, hingga meningkatkan daya tahan tubuh.
Beragam manfaat puasa memberikan pengaruh bagi kesehatan namun di sisi lain perubahan pola makan terkadang membuat tubuh lebih rentan terkena penyakit. Hal ini disebabkan karena tubuh merasa 'kaget' dengan perubahan pola makan selama puasa. Dari yang biasanya rutin makan tiga kali sehari, selama puasa hanya makan dua kali, yakni sahur dan buka puasa.
Beberapa penyakit sering muncul selama menjalani puasa. Penyakit tersebut bisa menganggu aktivitas selama berpuasa. Kira-kira penyakit apa saja ya?
Berikut brilio.net deretan penyakit yang sering dialami orang berpuasa dilansir dari survei Honestdocs, Kamis (9/5).
1. Bau mulut.
Berdasarkan survei terhadap 11.740 responden, sebanyak 25 persen di antaranya mengeluh mengalami bau mulut saat puasa. Penyebab bau mulut biasanya terjadi karena kurangnya asupan cairan selama puasa. Hal tersebut menyebabkan jumlah air liur berkurang, sehingga mulut terasa kering. Akibatnya, sel-sel mati dan sisa-sisa makanan kian menumpuk di mulut dan memicu bau mulut saat puasa Ramadhan.
Cara mudah untuk mengatasi bau mulut adalah rajin dan rutin menyikat gigi sehabis sahur dan buka puasa. Hindari pula berbagai makanan pemicu bau mulut tak sedap, seperti bawang, makanan pedas, dan makanan manis.
2. Asam lambung naik.
Bukan cuma bau mulut, asam lambung naik menjadi penyakit kedua yang banyak dialami orang berpuasa. Sejumlah 2.091 dari 11.740 responden atau sekitar 17,8 persen responden mengalami asam lambung naik saat puasa. Perut kosong karena berpuasa sering kali memicu naiknya asam lambung.
Asam lambung semakin parah apabila melewatkan makan sahur, makan terlalu banyak saat buka puasa, hingga kebiasaan langsung tidur setelah sahur. Asam lambung naik umumnya ditandai dengan perut mulas dan mual. Untuk mengatasinya, sebaiknya hindari berbagai makanan asam atau pedas saat sahur dan buka puasa.
Ketika berbuka, makan sedikit demi sedikit dan berikan kesempatan bagi perut beradaptasi. Setelah itu, perut akan terasa nyaman dan aktivitas di bulan Ramadhan pun jadi lebih lancar tanpa terganggu dengan naiknya asam lambung.
3. Dehidrasi.
Dehidrasi sebetulnya memang bukan jenis penyakit, melainkan masalah kesehatan yang umum terjadi pada saat puasa. Sekitar 17 persen responden dalam survei mengungkapkan bahwa mereka sering mengalami dehidrasi saat puasa. Dehidrasi terjadi karena tubuh tidak mendapatkan asupan cairan yang cukup selama berjam-jam berpuasa. Terlebih lagi, aktivitas yang padat di bulan Ramadan membuat tubuh kehilangan lebih banyak cairan.
Bila dibiarkan terus-menerus, dehidrasi bisa makin parah hingga menyebabkan mulut kering, mual, pusing, dan kelelahan. Pastikan untuk minum air putih yang banyak saat sahur. Sebaiknya hindari juga makanan asin dan pedas saat sahur karena dapat membuat lebih cepat dehidrasi saat puasa.
4. Sakit kepala.
foto: pexels.com
Selain dehidrasi, sakit kepala juga kerap dialami orang yang berpuasa. Ada sekitar 1.567 dari 11.740 responden (13,3 persen) yang mengeluh sering sakit kepala saat puasa. Penyebab sakit kepala saat puasa dapat berbeda-beda pada setiap orang. Namun biasanya, kondisi ini terjadi bersamaan dengan dehidrasi, kelelahan, atau kurang tidur selama bulan Ramadan.
Selama berpuasa, tekanan darah mengalami penurunan karena tubuh tidak mendapatkan pasokan gula dari makanan. Akibatnya, tubuh menggunakan cadangan gula sebagai energi supaya tubuh tidak mudah lemas saat puasa. Namun pada saat yang bersamaan, otak juga kekurangan nutrisi sehingga memicu sakit kepala saat puasa.
Supaya Anda tidak mudah terkena sakit kepala saat puasa, pastikan Anda mendapatkan cukup tidur minimal 7-8 jam setiap malam. Seimbangkan juga dengan konsumsi makanan bergizi supaya tubuh tetap fit selama bulan Ramadan.
5. Mual.
Mual atau sensasi eneg memang termasuk keluhan atau penyakit yang umum terjadi saat puasa. Dari total 11.740 responden yang mengikuti survei, 1.009 responden atau sekitar 8,6 persen di antaranya mengeluh mual selama puasa. Biasanya, sensasi mual muncul bersamaan dengan dehidrasi atau asam lambung naik saat puasa.
Sebagai solusinya, minum air putih yang banyak saat buka puasa untuk meredakan rasa mual. Berbukalah dengan makanan yang lunak dan mudah dicerna, misalnya pisang atau roti panggang, supaya pencernaan terasa lebih nyaman.
6. Diare.
foto: pexels.com
Salah pilih makanan saat sahur dan buka puasa dapat mengundang berbagai penyakit saat puasa. Salah satunya yang paling sering terjadi adalah diare. Menurut survei terhadap 11.740 responden, sebanyak 290 responden atau 2,5 persen di antaranya mengalami diare saat puasa. Meskipun tampak sedikit, diare tetap tidak bisa disepelekan dan perlu segera diatasi supaya ibadah puasa tetap berjalan lancar.
Diare biasanya terjadi jika sering mengonsumsi makanan pedas saat sahur maupun berbuka. Kondisi ini juga bisa terjadi ketika membeli makanan di pinggir jalan saat mendekati waktu buka puasa. Alih-alih membatalkan puasa dengan makanan yang lezat, salah pilih makanan justru membuat diare.
Oleh karena itu, berhati-hatilah saat membeli makanan atau minuman di luar. Pastikan makanan berasal dari wadah tertutup dan terhindar dari paparan lalat atau debu. Jangan lupa cuci tangan Anda hingga bersih sebelum makan untuk mencegah risiko diare saat puasa.
RECOMMENDED ARTICLES
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas