Flu burung jadi ancaman global yang harus diwaspadai, kenali gejala, penyebab, dan cara mengatasinya
Diperbarui 6 Jun 2024, 17:19 WIB
Diterbitkan 6 Jun 2024, 17:45 WIB
Brilio.net - Kasus flu burung semakin meresahkan dan membuat sejumlah orang mencari cara agar terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus influenza tipe A yang ditularkan oleh unggas ke manusia. Bahkan data dari World Health Organization (WHO) menyebutkan, terdapat kasus infeksi virus influenza A (H5N1) pada manusia yang dikonfirmasi laboratorium pada 1 April 2024 oleh IHR National Focal Point (NFP) Amerika Serikat.
Pasien mengalami gejala pada 27 Maret. Dimana sebelumnya diketahui mempunyai riwayat paparan terhadap sapi perah yang diduga terinfeksi virus influenza A (H5N1). Ini adalah kasus influenza A (H5N1) pada manusia kedua yang terdeteksi di Amerika Serikat.
Selain itu, kasus flu burung subtipe A (H5N2) juga terjadi di Meksiko. Dimana pasien berusia 59 tahun yang terpapar virus tersebut meninggal dunia pada 24 April setelah mengalami gejala sesak nafas, demam, diare, mual, dan rasa yang tidak nyaman. Sumber yang sama menyebutkan, penyakit flu burung jenis ini belum pernah ditemukan sebelumnya oleh pihak medis.
Melansir dari kemkes.go.id, kasus flu burung pernah terjadi di Indonesia. Melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, kasus Flu Burung A H5N1 pada manusia pertama dilaporkan pada 2017.
Dari pemaparan diatas dapat diketahui bahwa penyakit flu burung sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Maka dari itu, kamu harus tahu gejala, penyebab, dan cara mengatasi flu burung, agar kewaspadaan terhadap penyakit ini semakin meningkat. Berikut ulasan lengkapnya, seperti dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (6/6).
Gejala flu burung
Flu burung adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus influenza tipe A yang ditularkan oleh unggas ke manusia. Sebenarnya flu burung memiliki banyak variasi, namun yang hanya menular ke manusia hanya ada beberapa saja. Adapun gejala yang ditimbulkan akibat flu burung melansir dari cdc.gov sebagai berikut:
- Mata merah.
- Flu.
- Demam.
- Pheneumia.
- Suhu di atas 37 celcius.
- Batuk.
- Sakit tenggorokan.
- Nyeri otot atau badan.
- Sakit kepala.
- Kelelahan.
- Sesak nafas.
Adapun gejala yang kurang umum terjadi bisa menimpa penderita flu burung dengan gejala sebagai berikut:
- Diare.
- Mual.
- Muntah.
- kejang.
Penyebab Flu burung
Tidak semua flu burung dapat menular kepada manusia. Namun, ada beberapa virus flu burung yang bisa tertular, salah satunya adalah virus influenza A. Dilansir dari clevelandclinic.org, virus influenza A, atau disebut dengan H5N1 ketika tertular pada manusia maka akan menjadi salah satu penyebab manusia terserang flu burung. Virus semacam ini dapat menginfeksi beberapa bagian dari manusia, seperti saluran pernapasan bagian atas dan paru-paru serta menyebar di bagian otak.
Flu burung menyebar dari sentuhan fisik terhadap cairan tubuh hewan yang telah terinfeksi seperti air liur, tetesan dari saluran pernapasan, dan tinja atau kotoran hewan. Bahkan infeksi ini bisa datang dari debu kecil di kandang hewan. Namun jika kamu mengonsumsi unggas atau telur, tidak menyebabkan flu burung asalkan kamu memasaknya dengan benar.
Cara mengatasi flu burung
Melansir dari gavi.org cara mengatasi flu burung adalah menghindari sumber paparan. Infeksi yang terjadi pada unggas bisa diatasi dengan Biosekuriti yang mengacu pada langkah-langkah untuk melindungi unggas dari bakteri, virus, dan parasit.
Masyarakat harus meminimalkan kontak dengan burung di daerah yang diketahui terjangkit virus flu burung, termasuk peternakan dan tempat dimana hewan hidup dapat dijual atau disembelih. Mereka juga harus menghindari kontak dengan permukaan yang tampaknya terkontaminasi kotoran burung.
Adapun cara mengatasi hewan unggas yang menjadi akar flu burung sebagai berikut:
- Memusnahkan unggas yang membawa atau diduga membawa virus.
- Menghindari kontak tanpa pelindung dengan burung dan kotoran atau kotoran burung.
- Pendidikan bagi seluruh pekerja rantai nilai unggas mengenai risiko penyakit dan langkah-langkah perlindungan diri yang dapat diikuti.
Selain itu, jika terjangkit flu burung langkah pengobatan yang harus dijalani sebagai berikut:
- Mengurangi gejala Influenza.
- Mempercepat penyembuhan.
- Mencegah adanya komplikasi serius pada penderita.
Adapun obat-obatan antivirus yang bisa diberikan kepada penderita flu burung sebagai berikut:
- Oseltamivir.
- Peramivir.
- Zanamivir.
- Amantadine.
- Rimantadine.
Obat-obatan yang dipaparkan di atas dapat meredakan gejala, mencegah komplikasi dan meningkatkan peluang pasien untuk segera sembuh. Obat ini perlu dikonsumsi secepatnya dalam waktu 2 hari setelah gejala muncul.
Penyakit flu burung dapat menyebabkan komplikasi yang serius. Berikut beberapa komplikasi yang disebabkan oleh flu burung.
- Pneumonia.
- Sepsis.
- Acute respiratory distress syndrome (ARDS).
- Kegagalan organ, misalnya gagal jantung dan gagal ginjal
Kematian.
(brl/ola)
RECOMMENDED ARTICLES
- 10 Makanan yang berpotensi memicu kanker serviks pada wanita, dari gorengan hingga bakaran
- Dapat kurangi kadar lemak dan kolesterol, ini 8 ikan kaya omega-3 yang aman dan sehat dikonsumsi
- Waspada campak pada anak, kenali penyebab, gejala, dan cara pengobatannya
- Fakta medis vs mitos lama mengenai khasiat blau untuk gondongan
- Cegah demam berdarah, ini 7 cara ampuh usir nyamuk di rumah tanpa bahan kimia
- Sering diabaikan, ternyata ini 7 kebiasaan sehari-hari yang memicu stroke di usia muda
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas