Nggak kalah nikmat, 6 makanan non halal ini sudah dimodifikasi jadi versi halal
Diperbarui 28 Mei 2025, 17:23 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2025, 15:00 WIB

Brilio.net - Kadang pengin nyobain makanan khas dari budaya lain, tapi terkendala bahan-bahan yang nggak sesuai dengan keyakinan. Tenang, sekarang banyak makanan non halal yang dimodifikasi jadi versi halal tanpa mengorbankan cita rasa aslinya.
Modifikasi ini bukan cuma soal mengganti daging babi dengan daging lain, tapi juga menyesuaikan bumbu, isian, hingga cara penyajian supaya lebih ramah untuk semua orang. Mau karena alasan agama, kesehatan, atau preferensi pribadi, versi halal ini jadi solusi pas.
Nah, berikut ini 6 makanan non halal populer yang berhasil "dilokalkan" dan tetap laris manis. Yuk, cek satu per satu, seperti dirangkum BrilioFood dari berbagai sumber.
1. Siomai
foto: shutterstock.com
Siomai emang udah jadi primadona jajanan kaki lima di Indonesia. Tapi kamu tahu nggak kalau siomai aslinya itu pakai daging babi?
Siomai berasal dari bahasa Mandarin shaomai, dan awalnya disajikan sebagai bagian dari dimsum—kukusan daging cincang berbumbu yang dibungkus kulit tipis. Tapi ketika siomai masuk ke Indonesia, isian daging babi diganti jadi ikan tenggiri, ayam, atau udang, lalu disiram bumbu kacang pedas. Hasilnya? Siomai halal yang justru makin disukai banyak orang!
2. Bakcang
foto: brilio.net/Agustin Wahyuningsih
Dulu, bakcang identik dengan perayaan budaya Tionghoa, terutama saat Festival Duanwu. Bentuknya segitiga atau piramida, dibungkus daun bambu, dengan isian nasi ketan dan potongan daging babi plus telur asin.
Tapi sekarang, kamu bisa nemu bakcang halal dengan berbagai pilihan isian: ayam suwir, daging sapi lada hitam, hingga jamur vegetarian. Rasanya tetap gurih dan legit, cocok buat sarapan atau camilan sore.
3. Bakpao
Makanan satu ini udah jadi langganan di warung kopi atau toko roti. Aslinya, bakpao adalah roti kukus isi daging babi yang berasal dari masa Dinasti Han di Tiongkok.
Di Indonesia, bakpao dimodifikasi jadi lebih ramah buat semua kalangan. Ada bakpao isi ayam kecap, telur asin, sampai varian manis kayak kacang hijau, cokelat, atau keju. Teksturnya empuk, hangat, dan bikin kenyang.
4. Bakmi
Bakmi mungkin kelihatan simpel, tapi asal-usulnya punya sejarah panjang sebagai hidangan khas komunitas Tionghoa. Biasanya disajikan dengan topping daging babi cincang dan kuah kaldu yang gurih.
Tapi di Indonesia, bakmi versi halal lebih banyak ditemukan—pakai topping ayam kecap hingga jamur. Bahkan beberapa resto juga pakai bakmi tanpa telur buat opsi vegetarian. Rasanya tetap mantap meski tanpa daging babi!
5. Bakwan
Kita sering mikir bakwan itu gorengan sayur biasa. Tapi ternyata, bakwan punya akar sejarah dari budaya Hokkien yang berarti "bola-bola daging".
Dulu, bakwan dibuat dari campuran daging babi dan tepung. Tapi karena krisis ekonomi dan kebutuhan adaptasi, isian dagingnya diganti jadi sayuran seperti wortel dan kol, kadang ditambah udang. Hasilnya? Camilan yang renyah di luar, lembut di dalam, dan cocok buat semua kalangan.
6. Char Siu
Char siu atau babi panggang merah adalah salah satu ikon masakan Kanton yang biasanya dimarinasi dengan saus manis-asin dan dipanggang hingga karamel di permukaannya.
Versi halalnya? Ada! Beberapa tempat menyajikan chicken char siu atau beef char siu yang dimarinasi dengan saus khas (tanpa arak Cina) dan dipanggang dengan teknik serupa. Aromanya tetap menggoda, warnanya merah menggairahkan, dan rasanya nggak kalah mantap!
(brl/tin)
RECOMMENDED ARTICLES
- Jajan aman di Solo: 4 Cara hindari makanan non halal biar nggak telanjur kecele
- 5 Aplikasi & website cek halal wajib diinstall Muslim foodie, biar hati tenang dan perut kenyang
- Sudah 52 tahun berdiri baru cantumkan label nonhalal, juru masak bongkar fakta dapur Ayam Widuran Solo
- Belajar dari kasus Ayam Goreng Widuran Solo: Kenali 8 bahan non-halal yang sering luput dari perhatian
- 11 Resep masakan Chinese rumahan halal, lezat dan mudah dibuat
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas