Soimah curhat makan ayam dan sop di bandara Rp 170 ribu, kenapa makanan di bandara mahal?

Soimah curhat makan ayam dan sop di bandara Rp 170 ribu, kenapa makanan di bandara mahal?
Butuh banyak biaya untuk hal-hal ini |

Ternyata, bukan tanpa alasan, lho. Dilansir dari news18.com, pebisnis makanan yang ingin menyewa tempat di bandara harus membayar dengan harga yang tinggi. Nah, agar bisnisnya tetap mendapat untung, alhasil harga makanan dan minuman yang dijual pun jadi lebih tinggi pula.

Di samping itu, bandara juga biasanya terletak jauh dari tengah kota. Sehingga, pebisnis makanan dan minuman di bandara juga membutuhkan modal tambahan untuk dapat mengantarkan bahan baku hidangan sampai ke lokasi bisnis di bandara. Belum lagi, semua bahan baku tersebut harus melewati background check (pemeriksaan) yang kompleks oleh pihak bandara terlebih dahulu sebelum dapat dimasak dan dihidangkan ke pelanggan.

Dilansir dari theparkingspot.com, ada sebuah trik biar kamu tetap bisa hemat di bandara nih, yaitu dengan membawa minuman maupun makanan sendiri. Misalnya, dengan membawa botol berisi air putih secukupnya. Sementara makanan, kamu bisa membawa snack atau makanan ringan siap santap, buah dan sayuran potong, dan lain-lain yang mudah dibawa saat bepergian dan tetap aman saat melewati background check.

Soimah curhat makan ayam dan sop di bandara Rp 170 ribu, kenapa makanan di bandara mahal?

foto: Unsplash/S'well

Nah, sekarang sudah tahu kan kenapa makanan dan minuman yang dijual di bandara bisa mahal? Unggahan seputar curhatan pengalaman Soimah makan di bandara dilansir dari Facebook Keluarga Onsu Lovers ini pun mendapat aneka komentar menarik, lho. Tak sedikit warganet yang juga memiliki pengalaman yang sama soal makan di bandara.

"Seng sogeh ae kaget y ,ndanio aku g wani tuku (Yang kaya aja kaget ya, gimana aku, nggak berani beli)," ungkap Facebook Efpi Imuet.

"Gawa bekal dewe ae. Mk e kulupan dung kates smbel koreq lawuh gereh jn muaantap tnan mk e (Bawa bekal sendiri aja. Makannya sayur daun pepaya, sambal korek, lauk ikan asin, mantap banget, Mak e)," imbuh Facebook Afia Hasna.

"Pajak e Larang mak e Mmk qu pertama kali qu ajak mkn di bandarA masih ingat harganya smpai skrg (Pajaknya yang mahal, Mak e. Mamaku pertama kali aku ajak makan di bandara, sampai sekarang masih ingat harganya)," jelas Facebook Cie Fi Yoek.

"Mak soimah padahal artis...wes kulino mangan enak2 n larang,ning resto2...tapi soal harga mkanann dibandara larang iseh sambat....opo meneh aq mak,sing wong biasa (udah biasa makan enak dan mahal di restoran...tapi soal harga makanan di bandara mahal masih ngeluh...gimana aku yang orang biasa, Mak)," kata Facebook Dewa Cinta Resto.

(brl/tin)

Video

Selengkapnya
  • Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas

    Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas

  • Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia

    Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia

  • Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas

    Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas

Review

Selengkapnya