1. Pilih jenis jahe yang tepat.

foto: YouTube/Purwanto 11

Ada beberapa jenis jahe yang bisa kamu temukan. Di antaranya ada jahe gajah, jahe emprit, dan jahe merah. Dari ketiga jenis jahe tersebut, jahe emprit dikenal memiliki tingkat pedas yang lebih tinggi dan aromanya pun kuat. Jahe emprit pun paling sering digunakan untuk berbagai keperluan, terutama untuk minuman.

2. Bentuknya lebih kecil dan pipih.

foto: YouTube/Purwanto 11

Jahe emprit memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan jahe lainnya. Jika dilihat dari bentuknya, jahe emprit cenderung pipih. Jika ingin aroma jahe yang pedas dan kuat, hindari membeli jahe yang ukurannya besar seperti jahe gajah.

3. Warnanya kuning kecokelatan.

foto: YouTube/Purwanto 11

Jahe emprit yang sudah tua biasanya memiliki kulit berwarna kuning kecokelatan. Semakin gelap warna jahe, semakin kuat aromanya. Sedangkan jahe muda memiliki warna lebih pucat dengan bagian ujung kemerahan. Nah, menggunakan jahe muda ini seringkali menimbulkan rasa pahit pada masakan, lho.

4. Kulit jahe lebih kasar.

foto: YouTube/Purwanto 11

Bagian kulit jahe emprit tua sudah banyak yang mengelupas dan sedikit kasar. Tapi jangan pula memilih jahe yang sudah keriput, ya. Karena jahe keriput menandakan sudah lama dipetik. Hindari juga memilih jahe yang kulitnya terlalu mulus, biasanya jahe tersebut masih muda dan aromanya kurang kuat.

5. Terdapat serat seperti rambut.

foto: YouTube/Purwanto 11

Saat jahe dipatahkan, biasanya terdapat serat seperti rambut di bagian dalamnya. Serat ini menandakan bahwa jahe sudah sangat tua dan berkualitas bagus. Aroma dan rasanya pun bisa dipastikan jauh lebih pedas.