Brilio.net - Sayur dan buah segar merupakan pilihan makanan yang dapat memberikan nutrisi penting bagi tubuh. Sayuran dan buah-buahan yang dikonsumsi dalam kondisi segar juga cenderung lebih lezat. Namun jika kamu pernah melihat sayuran segar atau buah yang cepat membusuk, kemungkinan itu karena salah cara penyimpanannya. Bukan tanpa sebab, menyatukan berbagai jenis sayur dan buah bisa meningkatkan risiko cepat busuk.

Ada beberapa jenis buah yang menghasilkan zat kimia bernama etilen. Sedangkan beberapa sayur atau buah lain cenderung sensitif terhadap zat ini. Sehingga sangat mungkin jika kedua jenis buah maupun sayur tersebut ketika dicampur bisa saling merusak dan busuk dalam waktu yang cepat.

Dilansir dari livestrong.com, menyimpan sayur atau buah penghasil gas etilen dalam kantong dan wadah tertutup justru akan menjebak gas tersebut dan berisiko mempercepat proses pematangan.

Mengukur kadar etilen memang membutuhkan peralatan tertentu. Namun, untuk mengantisipasi pembusukan lebih cepat, ada beberapa buah dan sayur yang memang dikenal punya kadar etilen tinggi sedangkan yang lain justru sensitif terhadapnya.

INFOGRAFIS 7 PASANG BUAH DAN SAYUR INI TAK BOLEH DISIMPAN BARENG
© 2022 brilio.net/Jayadi Priyanto

Apa saja buah dan sayuran yang tidak boleh disimpan bareng? Berikut rangkumannya telah BrilioFood himpun dari berbagai sumber pada Selasa (1/3).

1. Timun dan tomat.

foto: freepik.com

Timun cenderung sensitif terhadap gas etilen. Sedangkan tomat justru menghasilkan zat pematang yang dapat mempercepat pembusukan tersebut. Untuk membuat timun tidak cepat rusak atau busuk, lebih baik simpan di area tersendiri dan jauh dari tomat atau sayur dan buah lain seperti melon dan pisang.

2. Ubi jalar dan kentang.

foto: freepik.com

Ubi jalar dan kentang merupakan dua jenis sayuran berakar. Cara terbaik untuk menyimpan sayuran berakar ini adalah dengan dibungkus kantong kertas secara terpisah. Sayuran berakar bisa saling membusuk dengan cepat, terutama saat disimpan dalam lemari es.

3. Labu dan pir.

foto: unsplash.com

Pir menjadi salah satu buah yang mengandung gas etilen tinggi. Menyimpannya dengan labu yang cenderung sensitif pada etilen bisa mempercepat proses pembusukan. Labu pun akan cepat menguning. Padahal, labu bisa segar hingga 6 bulan jika disimpan dengan suhu antara 50-55 derajat F, tentunya dengan cara penyimpanan yang baik.

4. Apel dan jeruk.

foto: unsplash.com

Baiknya jauhnya apel dengan buah jeruk. Karena kedua buah ini mampu melepaskan gas etilen yang bisa merusak kesegaran satu sama lain. Cara terbaik untuk menyimpan jeruk adalah diletakkan dalam kantong berlubang supaya sirkulasi udaranya tetap lancar.

5. Brokoli dan pisang.

foto: freepik.com

Pisang dikenal sebagai buah yang memiliki proses pematangan lebih cepat. Hal ini karena pisang merupakan salah satu buah penghasil gas etilen yang cukup besar. Di sisi lain, brokoli justru sangat sensitif dengan gas tersebut.

Menyimpan keduanya dalam jarak dekat justru bisa mengurangi umur simpan brokoli hingga 50 persen, lho. Kuntum brokoli akan cepat menguning dan pahit dalam waktu tiga hari.

6. Kembang kol dan alpukat.

foto: unsplash.com

Selanjutnya ada kembang kol dan alpukat yang sebaiknya kamu simpan secara terpisah. Setelah dipetik dari pohon, alpukat mulai menghasilkan gas etilen dan meningkatkan waktu pematangannya. Jika alpukat disimpan bersama kembang kol, bisa membuat umur simpan kembang kol cuma kurang dari satu minggu.

7. Melon dan sayuran hijau.

foto: freepik.com

Kebanyakan jenis sayuran berdaun hijau sensitif terhadap etilen. Menyimpannya dengan melon yang menghasilkan zat etilen, bisa membuat daun sayuran hijau tersebut cepat layu dan lepas dari batangnya.

8. Mangga dan wortel.

foto: unsplash.com

Sekalipun gas etilennya tidak setinggi buah lain seperti pisang dan apel, namun mangga cukup membuat wortel cepat busuk saat disimpan bersama. Saat terkena etilen, rasa wortel akan cenderung pahit dan tidak tahan lama.