Brilio.net - Pernah bingung saat membeli cumi di pasar, ternyata pulang-pulang yang didapat malah bukan cumi biasa, tapi sotong atau bahkan gurita? Buat yang hobi masak atau suka bereksperimen di dapur, penting banget buat tahu perbedaan jenis-jenis cumi yang dijual di pasaran. Soalnya, beda jenis cumi berarti beda tekstur, rasa, bahkan cara pengolahannya juga nggak bisa disama ratakan.
Cumi, sotong, dan gurita sering dianggap sama karena bentuk tubuhnya sekilas mirip: sama-sama punya lengan, mata besar, dan hidup di laut. Padahal, ketiganya punya karakteristik yang khas, bahkan termasuk dalam keluarga hewan yang berbeda secara biologis. Supaya nggak salah pilih waktu masak, yuk kenali lebih dalam tiap jenis “cumi” ini dari bentuk fisiknya, tekstur daging, hingga rekomendasi masakan paling cocok.
Tips memasak cumi agar tidak alot, kunci rahasianya ternyata cuma soal perhitungan waktu
Kenalan Dulu Sama Tiga Serangkai Lautan: Cumi, Sotong, dan Gurita
1. Cumi (Loligo spp.)
Cumi adalah jenis yang paling sering dijumpai di pasar dan restoran seafood. Tubuhnya ramping memanjang, punya dua sirip kecil di ujung tubuh, dan tulangnya berbentuk transparan seperti plastik tipis (dikenal sebagai “tulang sotong” meski sebenarnya bukan).
Ciri khas:
- Warna cenderung putih keabu-abuan
- Tekstur daging lebih empuk
- Ukurannya bervariasi, dari kecil sampai besar
- Banyak digunakan untuk menu goreng tepung atau cumi hitam
2. Sotong (Sepia spp.)
Sotong punya tubuh lebih pipih dan lebar, sedikit oval. Yang paling mencolok, dia punya tulang berwarna putih keras di dalam tubuhnya. Bentuk siripnya juga lebih lebar dan melingkar sepanjang tubuh.
Ciri khas:
- Daging lebih tebal dan padat dibanding cumi
- Warna cenderung lebih gelap dan sering dihiasi bintik-bintik
- Cocok banget untuk dibakar atau dijadikan sate karena tidak mudah hancur
3. Gurita (Octopus spp.)
foto: Freepik/jcomp
Nah, ini yang sering bikin bingung. Gurita bukan termasuk keluarga cumi atau sotong, tapi masih sepupu dekat. Yang membedakan: gurita tidak punya sirip di tubuh, melainkan lengan panjang (biasanya delapan) dengan cangkram di sepanjang permukaannya. Tubuhnya bulat seperti kantong dan tidak punya tulang dalam.
Ciri khas:
- Daging kenyal dan perlu teknik khusus agar tidak alot
- Sering diolah jadi takoyaki, salad gurita, atau gurita rebus Korea
Cara Membedakan Secara Visual
Kalau kamu lihat secara berdampingan, berikut ini perbedaan mencolok dari masing-masing:
Jenis | Bentuk Tubuh | Tulang Dalam | Warna Kulit | Ukuran Daging |
---|---|---|---|---|
Cumi | Ramping | Transparan tipis | Putih keabu-abuan | Lebih lembut |
Sotong | Pipih lebar | Putih keras | Gelap berbintik | Tebal dan padat |
Gurita | Bulat, lengan panjang | Tidak ada | Abu-abu tua | Kenyal dan berserat |
Tekstur Daging dan Teknik Masak yang Tepat
Masing-masing jenis punya struktur daging yang unik, sehingga perlu teknik masak berbeda biar hasilnya maksimal.
Cumi:
- Tekstur: Lembut, mudah matang
- Teknik terbaik: Cepat dan panas tinggi (deep fry, tumis cepat)
- Rekomendasi masakan: Cumi goreng tepung, cumi cabai hijau, cumi tinta hitam
Sotong:
- Tekstur: Lebih kenyal dan tebal
- Teknik terbaik: Panggang, sate, atau masak berkuah lama
- Rekomendasi masakan: Sotong bakar kecap, sate sotong, sotong balado
Gurita:
- Tekstur: Sangat kenyal
- Teknik terbaik: Direbus dulu untuk melunakkan, lalu diolah lanjut
- Rekomendasi masakan: Salad gurita, takoyaki, gurita saus pedas Korea
Bonus: Cara Mengolah Cumi Asin Supaya Nggak Terlalu Asin dan Tetap Enak
Cumi asin biasanya berasal dari cumi kecil yang diawetkan dengan garam. Aromanya tajam dan rasa asinnya bisa sangat dominan kalau tidak diolah dengan benar. Berikut langkah-langkah mengolahnya supaya nggak over-asin:
1. Rendam dulu: Gunakan air hangat atau air biasa selama minimal 30 menit. Bisa direndam semalaman di kulkas untuk hasil lebih maksimal.
2. Cuci bersih: Bilas hingga air rendaman tidak terlalu keruh dan amis.
3. Rebus sebentar: Bisa direbus selama 3–5 menit untuk menurunkan kadar garam.
4. Tumis atau goreng: Setelah itu baru bisa diolah dengan bumbu sambal, cabai ijo, atau tomat.
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apakah semua jenis cumi bisa dimasak dengan tinta hitamnya?
Tidak semua. Jenis cumi biasa (Loligo) lebih umum dimasak dengan tintanya karena tidak terlalu pahit. Sotong juga punya tinta, tapi rasanya lebih kuat dan teksturnya lebih kental.
2. Apa tanda-tanda cumi atau sotong yang masih segar?
Warna kulit cerah, tidak berlendir berlebihan, bau lautnya masih segar (bukan amis busuk), dan matanya bening.
3. Apa beda gurita dan sotong dari segi kandungan gizi?
Gurita lebih tinggi protein dan rendah lemak, cocok untuk diet tinggi protein. Sotong sedikit lebih tinggi kolesterol, tapi kaya vitamin B12 dan selenium.
4. Berapa lama waktu merebus gurita supaya empuk?
Biasanya sekitar 30–45 menit, tergantung ukuran. Gunakan metode "rebus lambat" dengan api kecil supaya dagingnya tidak mengeras.
5. Apakah cumi asin bisa langsung digoreng tanpa direndam?
Bisa, tapi hasilnya akan sangat asin dan keras. Merendam dulu adalah langkah penting untuk menurunkan kadar garam dan membuat teksturnya lebih lunak.