Brilio.net - Kabar mengejutkan datang dari dunia kuliner global. Del Monte Foods, perusahaan ikonik yang sudah berusia 139 tahun dan terkenal dengan produk buah serta sayuran kalengnya, secara resmi mengajukan perlindungan kebangkrutan di Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari Reuters, Jumat (4/7), langkah ini diambil sebagai bagian dari perjanjian dengan para pemberi pinjaman utamanya. Perusahaan juga berencana menjual sejumlah asetnya untuk menutupi sebagian utang.
Lalu, apa yang sebenarnya terjadi pada perusahaan sebesar Del Monte?
Pergeseran Selera Konsumen Jadi Alasan Utama
Del Monte bangkrut
foto ilustrasi: ChatGPT AI
CEO Del Monte, Greg Longstreet, menyatakan bahwa proses ini adalah jalan terbaik untuk pemulihan.
9 Fakta kasus kehalalan ayam goreng Widuran Solo, dari kronologi hingga dilaporkan ke polisi
"Setelah evaluasi mendalam, kami memutuskan bahwa proses penjualan yang diawasi pengadilan adalah cara paling efektif untuk mempercepat pemulihan kami dan menciptakan Del Monte Foods yang lebih kuat dan tahan lama," ujarnya dalam sebuah pernyataan, dikutip BrilioFood dari laman CBC.
Masih dikutip dari laman yang sama, penyebab utama dari masalah ini adalah pergeseran tren konsumen. Sarah Foss dari firma konsultan keuangan Debtwire menjelaskan, "Preferensi konsumen telah bergeser dari makanan kaleng yang sarat pengawet ke alternatif yang lebih sehat."
Selain itu, beberapa faktor lain turut memperburuk keadaan:
- Inflasi: Kenaikan harga bahan pokok membuat konsumen beralih ke produk merek toko (store brand) yang harganya lebih miring.
- Biaya Produksi: Tarif impor baja sebesar 50% di AS membuat biaya produksi kaleng melonjak, yang tentunya memukul perusahaan seperti Del Monte.
- Beban Utang: Sebuah gugatan hukum tahun lalu yang berujung pada restrukturisasi utang menambah beban bunga perusahaan sebesar 4 juta USD setiap tahunnya.
Meskipun beberapa merek di bawah naungan Del Monte Foods—seperti teh boba Joyba dan kaldu College Inn & Kitchen Basics—mengalami pertumbuhan penjualan, hal itu tidak cukup untuk menutupi anjloknya penjualan produk andalan mereka, yaitu makanan kaleng.
Sejarah Panjang dan Inovasi Del Monte
Selama 139 tahun berdiri, Del Monte dikenal sebagai raksasa makanan kaleng dengan reputasi kualitas premium. Mereka bahkan menjadi salah satu pelopor yang secara sukarela mencantumkan label nutrisi pada semua produknya sejak tahun 1971.
"Kami percaya bahwa setiap orang berhak mendapatkan makanan lezat agar pelanggan senang, itulah sebabnya kami menanam (bahan baku) dan memproduksi dengan cara berkelanjutan dan ramah lingkungan demi masa depan yang lebih sehat," tulis Del Monte di situs resminya.
Bagaimana dengan Del Monte di Indonesia?
Del Monte bangkrut
foto ilustrasi: Instagram/@delmonteindonesia
Nah, ini yang paling penting. Pengajuan kebangkrutan ini berada di bawah Chapter 11 di Amerika Serikat. Artinya, anak perusahaan yang berada di luar Amerika Serikat tidak termasuk dalam proses ini dan tetap beroperasi seperti biasa.
Del Monte sendiri sudah tidak asing lagi di Indonesia. Sejak tahun 2003, PT Lasallefood Indonesia telah memasarkan berbagai produk Del Monte, mulai dari saus tomat, saus sambal, saus spageti, bumbu nasi goreng, hingga sarden yang akrab di lidah kita.
Menanggapi berita yang beredar, pihak Del Monte Indonesia pun memberikan klarifikasi resmi melalui akun Instagram mereka untuk menenangkan konsumen.
"Sehubungan dengan beredarnya berita bangkrutnya perusahaan pemegang merek Del Monte khusus wilayah USA. Pemilik dari Del Monte di Indonesia adalah Del Monte ASIA, yang tidak ada hubungan kepemilikan dengan Del Monte USA. Sehingga Del Monte Indonesia tetap beroperasi seperti biasa,” tulis akun Instagram @delmonteindonesia di story mereka.
Jadi, kamu tidak perlu khawatir. Saus sambal dan produk Del Monte favoritmu akan tetap aman di pasaran Indonesia.