Brilio.net - Bubur ayam biasanya dijadikan sebagai menu sarapan yang mengenyangkan. Selain mengenyangkan, bubur juga memiliki rasa yang enak serta bertekstur lembut. Tak heran, sebagian orang sengaja menyajikan bubur sebagai makanan orang yang sedang sakit.

Bubur ayam sendiri biasanya disajikan dengan berbagai pelengkap, seperti suwiran ayam, irisan cakwe, kacang kedelai goreng, hingga irisan daun seledri. Dari banyaknya topping bubur, suwiran ayam lah yang menjadi bahan tambahan yang wajib ada di bubur.

Suwiran ayam bubur ini dibuat dengan cara direbus terlebih dahulu dengan menambahkan berbagai rempah. Air bekas rebusan ayam ini dimanfaatkan sebagai kuah kaldu, sedangkan daging ayam sengaja disuwir dan digunakan sebagai topping bubur.

Karena sudah disuwir, pastinya jumlah daging ayam menjadi lebih banyak. Sehingga tak jarang, suwiran ayam tak habis digunakan dalam sekali waktu. Nah, sisa suwiran ayam ini sebenarnya bisa digunakan kembali, apabila disimpan dan diolah dengan cara yang benar. Karena jika asal, tentunya suwiran ayam akan cepat basi dan akhirnya tidak bisa digunakan kembali.

Untuk meminimalisir hal itu, kamu bisa meniru apa yang dilakukan oleh seorang warganet saat menyimpan dan mengolah sisa suwiran ayam agar bisa digunakan kembali. Lewat unggahan di akun YouTube Kawan dapur, pria ini menunjukkan tiga cara bagaimana mengolah suwiran ayam yang benar.

“Ayam yang sudah disuwir-suwir itu terkena tangan kita. Makanan yang sudah terkena tangan, pasti akan cepat basi. Kita harus mengolah ulang ayam kalau nggak mau basi,” ujarnya.